Cerpen : Satu Malam Saja

1 1 0
                                    

Cerpen oleh Valedivo Reyes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerpen oleh Valedivo Reyes.
Ilustrasi oleh Dama.

Dirimu dihatiku, sudah 7.883 malam melekat di jiwa. Tak bisakah ragamu kumiliki, meski hanya satu malam saja?

***

Roni sedang duduk di sebuah bangku foodcourt Mall Anggrek, Jakarta, sendirian sambil membaca surat kabar. Nasi campur yang ia pesan tadi sudah habis dan kini, niatnya hanya bersantai. Hari ini adalah hari yang spesial bagi Roni, jauh-jauh ia datang dari Surabaya, hanya untuk bernostalgia bodoh dua puluh tahun lalu sejak pertemuan pertamanya dengan Suci, gadis kampus yang ia taksir lalu berbuah cinta, sayangnya hanya bagi dirinya sendiri.

Dua puluh tahun silam, mereka masih muda, Roni dan Suci dekat satu sama lain, namun saat Roni menyatakan cintanya, Suci hanya tersenyum kecut, menganggap Roni sedang bergurau. Suci pergi tanpa menjawab, lalu minggu depannya datang dengan kekasih barunya.

Roni sakit hati, tiga bulan menikmati kesendiriannya tanpa kekasih. Ia tak terima, seakan-akan Suci hanya mempermainkan hatinya saja. Apa kekurangan Roni? Mereka cukup dekat, pulang-pergi ke kampus bersama, bahkan makan siang bersama. Siapa yang tak sakit hati diperlakukan seperti ini?

Seakan diberi kesegaran baru, Roni berpacaran dengan Ranti, teman Roni waktu SMP dulu. Ranti cantik, sesuai dengan selera Roni, walaupun tak ada gadis lain yang secantik Suci di mata Roni.

"Oh hai, Ron! Lama ya nggak ketemu lo, udah berapa bulan sih?" sapa Suci di sebuah mall.

"Tiga bulan kali ya," jawab Roni datar.

"Ini cewek lo? Duh cantiknya, nggak salah pilih deh lo, Ron," ucap Suci sambil tersenyum lebar, seakan tak cemburu sama sekali pada Ranti. Tapi Roni sudah tahu, walau hanya perasaannya saja, Suci tipikal introvert yang lihai menyembunyikan perasaannya.

Dalam lautan bisa diukur, dalamnya hati, nggak ada yang tahu, Ron!

"Mana cowok lo? Kok sendirian, malem Minggu nih," tanya Roni pada Suci. Jemarinya ia kaitkan lebih kencang pada Ranti. Suci memperhatikan jemari Roni yang begitu kuat, seakan-akan ingin memamerkan sesuatu.

"Nggak ada Ron, gue ... sendiri," jawab Suci seadanya. Ia memang benar-benar jomblo.

"Haah, sejak kapan?"

"Ya udah dua bulan sih," jawab Suci berusaha untuk tegar, meratapi keputusannya dulu menolak Roni yang terbilang cukup sadis.

Beberapa bulan kemudian Roni putus dengan Ranti, namun apes, Suci sudah berpacaran dengan lelaki lain. Keadaan ini terus berlanjut hingga mereka lulus kuliah dan akhirnya putus komunikasi setelah itu.

***

Entah apa yang Roni pikirkan kini, masih berharap pada Suci yang entah di mana. Sejak lulus kuliah, Roni memilih untuk melanjutkan studinya di Surabaya. Salah Roni, memblokir semua jalur komunikasi dengan Suci yang dinilai sudah tak ada harapannya lagi.

Justify VI Feb 2022 | Fallen TimeWhere stories live. Discover now