ENDING : Tangisan Bunda

209 17 2
                                    

Sandra menatap buku bersampul kuning dengan tatapan sedih dan penuh sesak di dadanya.

"Baca, Bun.. Itu dari Abang buat Bunda.."

"Abang??

"Iya Abang, Bang Akha juga udah izinin aku buat panggil Abang.."

"Aji.. Kamu sehat Nak?? Ada yang sakit?"

"Aji sehat, nanti setelah Bunda baca suratnya cari Aji ya nanti akan Aji jelasin semuanya ke Bunda.."

Walau terlihat tidak mengerti namun Sandra mengangguk. Aji meninggalkan Sandra sendirian untuk memberi ruang kepada Sandra.

Sepeninggal Aji, Sandra pun membuka buku tersebut.

Lembar demi lembar Sandra baca, Ia tertawa dengan tulisan Raskha. Anaknya memang semenggemaskan ini.

Namun tidak bisa di pungkiri ada rasa sesak ketika Raskha menuliskan bahwa Ia ingin menyerah namun Ia tahan karena melihat perjuangan Sandra selama ini.

Sandra menangis membacanya. Kenapa harus anakku?

Hingga pada akhirnya Sandra membuka lembaran tulisan terakhir Raskha.

Kalau Bunda buka ini berarti Akha sudah pergi jauh ya Bun?? Akha ga bisa lagi di peluk Bunda walau rasanya ingin.

Akha juga selalu berdoa kepada Tuhan meminta kesembuhan, tapi kayaknya Tuhan lebih sayang Akha ya Bun??

Bunda..

Bunda jangan nangis ya?? Tapi, kayaknya gak bisa deh. Siapa sih yang gak bakalan nangis di tinggalin untuk selamanya??

Maafin Akha ya Bun ninggalin Bunda sendirian..

Tapi, Akha mohon ke Bunda jangan terlarut dalam kesedihan.

Akha gak kemana-mana kok Bun, Akha selalu ada di hati Bunda, kalau Bunda kangen Akha tulis aja rasa kangen Bunda ke buku harian Akha.

Semoga itu bisa mengobati rasa kangen Bunda..

Bunda, semoga di kehidupan selanjutnya Akha jadi anak Ayah dan Bunda lagi tapi dengan kondisi Ayah dan Akha yang sehat.

Akha sayang bunda, sayang sekali...

Sandra menutup buku itu Ia meremas bajunya "Sesak sekali, Nak. Bunda bahkan menahan kamu untuk pergi dan sekarang Bunda menahan kamu untuk pulang..."

"Maafkan Bunda..."

Sandra menangisi semuanya, semua kesalahannya. Tapi, bagaimanapun Sandra merupakan Ibu yang tangguh. Ketika suaminya meninggal Ia menjadi sosok yang paling tegar karena suaminya tidak akan merasakan sakit lagi.

Setelah itu Sandra pikir semuanya akan baik-baik saja namun tidak saat Raskha duduk di bangku sekolah dasar. Raskha selalu mengeluh sesak dan sakit pada bagian dadanya, apalagi ketika teman-teman sebayanya selalu mengejutkan dia dengan gebrakan meja.

Pada akhirnya Sandra sadar jika anaknya menderita penyakit yang sama dengan sang Ayah.

Rasanya dunia Sandra runtuh untuk kesekian kalinya, Sandra merasa jadi orang yang paling sial di dunia ini. Mengingat semuanya membuat Sandra sakit.

🍃🍃🍃

"Malam ini bakalan jadi malam terakhir kita buat ketemu, Bang.."

"Kayaknya gitu.."

"Lo jangan ikut-ikutan gak ikhlas juga, Aji.."

"Gue ikhlas kok Bang, lo kan udah janji sama gue buat bahagia.."

𝚁𝙰𝚂𝙺𝙷𝙰𝙹𝙸 ✔Where stories live. Discover now