Sunoo membuka matanya, dia lantas mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya yang menyapa matanya.
Perlahan dia menggulirkan bola matanya menatap seisi ruangan yang terdapat beberapa saudaranya namun sangat sepi, tak ada yang bicara sama sekali.
Sekuat tenaga, Sunoo membuka mulutnya dan mengeluarkan suara, "bang?"
Semuanya langsung tersadar dan menghampiri Sunoo, Heeseung yang pertama bertanya, "masih ada yang sakit?"
Sunoo meraba dadanya yang bekas tembakan tempo hari, lalu menggeleng, "enggak, semuanya baik kayak sebelumnya."
"Nih minum dulu," ujar Jake yang membawa segelas air.
Kemudian Sunghoon yang ada di samping Sunoo segera membantu Sunoo untuk duduk menyandar, setelah itu Jake baru membantunya untuk minum.
"Semuanya sekarang gimana? Ta-ki? Bokapnya?"
"Mereka meninggal, dan kita udah memakamkan mereka dengan layak, lo gak udah khawatir," jawab Jake.
"Kalo para anak buahnya?"
"Please deh, lo peduli banget kayaknya sama mereka, mereka cuman luka-luka aja, Jay udah urus semuanya," kali ini Sunghoon yang menjawab.
"Tapi, polisi tau?"
"Cukup kita yang tau, lagipula kita gak salah, si bajingan itu yang mulai, kalaupun ketauan polisi, bang Hee bisa urus itu," jawab Jay.
"Lagian sampah masyarakat kayak mereka emang lebih baik gak ada, kan? Ya setidaknya kita mengurangi populasi orang kayak mereka," ucap Heeseung dengan santai.
Sunoo hanya menganggukkan kepalanya, lalu menatap seisi ruangan untuk kedua kalinya, "kalo Ni-ki sama Jungwon kemana? Kok gak keliatan?"
Jake meletakkan gelas berisi air minum tadi ke meja dengan cukup keras, lalu pergi duduk ke sofa, Sunghoon juga pergi menyusul, mereka enggan menjawab.
Hingga akhirnya Heeseung yang menjawab, "Jungwon lagi nemenin Ni-ki di ruangannya, dia dapet luka yang- eeee lumayan parah, kepalanya yang sensitif juga kebentur, kan? Jadi, dia juga dirawat."
Sunoo langsung terlihat khawatir, "tapi dia gak sampe harus dioperasi atau semacamnya, kan?!"
Heeseung langsung mengalihkan pandangannya dari wajah Sunoo, "enggak, sekarang yang harus lo pikirkan itu kondisi lo, yang penting lo harus cepet sembuh, oke?!" ucapnya tanpa menatap Sunoo.
"Omong kosong, gue harus ketemu Ni-ki buat mastiin kondisi dia, cepet bantu gue buat ke ruangan Ni-ki, ayo bang!"
"Jangan sekarang Sunoo, dokter belum ngasih ijin buat banyak gerak apalagi turun dari kasur!"
"Gue gak mau tau, pokoknya gue mau ketemu Ni-ki!" ujar Sunoo yang hendak turun dari kasur.
"JANGAN NGEYEL BISA GAK SIH?!" tanpa sadar, Heeseung membentak Sunoo yang keras kepala, membuat Sunoo langsung terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ⓗⓞⓜⓔ : Ni-ki ᶠᵗ ᴱⁿʰʸᵖᵉⁿ
Fanfiction[ꜱᴇQᴜᴇʟ ᴏꜰ ꜰᴀᴋᴇ ᴋɪɴᴅɴᴇꜱꜱ] "Maaf Ni-ki, gue belum bisa jadi abang yang baik buat lo." Bagi Ni-ki, para abangnya adalah rumahnya. Tempat dia pulang dan menetap. Kini dia tak ingin apapun selain bisa hidup dan menjalani harinya bersama para abangnya, h...