53

120 28 1
                                    

Sekarang Jungkook, Nayeon dan Sean sedang berada di rumah nenek. Mereka tak sendiri karena disana ada ibu dan juga keluarga kecil Junghoon.

"Selamat ulang tahun nenek" Sean memberikan ucapan selamat saat baru tiba di ruang tamu.

"Ini hadiah dari Sean, mama dan papa" sean memberikan kado untuk nenek buyut nya.

"Terimakasih. Apa ini? Boleh nenek langsung membukanya?"

"Boleh, buka saja"

Kemudian nenek membuka benda panjang yang dibungkus oleh kertas kado. Setelah kertas kado terbuka Sean mulai menjelaskan alasan dia memberi hadiah itu.

"Itu tongkat yang bisa membantu nenek berjalan. Karena Sean tak bisa setiap saat mendampingi nenek, jadi pakai saja tongkat ini dan anggap Sean sedang membantu nenek berjalan" jelas Sean. Dia menuturkan alasan memilih kado itu.

"Ah terimakasih, nenek akan selalu menggunakannya dan mengingatmu"

"Kalau sudah rusak bilang saja pada Sean. Nanti Sean akan meminta sama papa" kata Sean.

"Kenapa papa? Belilah sendiri" Jungkook.

"Minta nya sama nemi saja, oke?" ujar ibu Jungkook.

"Papa mu sangat pelit Sean" gurau Junghoon.

"Sean, lebih baik sekarang kau bermain dengan saudara-saudaramu di halaman samping. Mereka sudah menunggumu dari tadi."

"Oke" Sean langsung berlari mendekati para sepupunya.


.
.



Nayeon tengah memotong buah, tapi sesekali dia memijat pelipisnya. Nayeon sedang kebingungan mengatasi masalah ayahnya. Dia ingin terlepas dari persoalan ayahnya dan menuruti keinginan Jungkook. Tapi itu terasa sulit. Nayeon adalah seorang anak, tapi selain itu dia juga seorang istri.

"Nay, apa kau sakit? Kau terlihat pucat. Dan setelah aku perhatikan, dari tadi kau terus memijat pelipis mu" tanya Ahjung yang mengkhawatirkan Nayeon.

"Eum... Tidak. Aku baik-baik saja"

Mereka pun kembali sibuk menyajikan buah di piring. Namun beberapa saat kemudian...

"Aw" Nayeon menjerit saat pisau yang sedang digunakan melukai jari telunjuknya hingga berdarah.

"Lihat, kau tidak konsentrasi. Kau pasti sakit" Ahjung ngeyel.

"Aku tidak sakit kak" Nayeon masih mengatakan kalau dia baik-baik saja.

"Tapi jarimu terluka. Ayo ke depan. Aku akan mengobati jarimu" Ahjung menarik lengan Nayeon.

Ahjung mengomeli Nayeon disepanjang jalan menuju ke ruang tengah.

"Katanya mau menghidangkan buah, mana?" tanya Jungkook saat melihat Nayeon dan Ahjung mendekati mereka.

"Apa sekarang itu lebih penting? Istrimu terluka" omel Ahjung pada adik iparnya.

Semua orang disana menjadi panik saat tau Nayeon terluka.

"Apa yang terluka? Biarkan aku melihatnya" Jungkook sangat panik.

"Duduklah" Ahjung mendudukkan Nayeon di sebelah Jungkook.

"Sekarang kau akan mengambil buah?" tanya Junghoon.

Ahjung meletakkan kedua tangannya di pinggang lalu menatap langit-langit rumah. Kemudian dia menghembuskan nafas hingga mampu menggerakkan poninya.

"Kalian berdua sama saja! Aku akan menggambil kotak P3K untuk mengobati Nayeon" Ahjung emosi.

It's [not] Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang