Hati Lain yang terluka

618 69 13
                                    

°

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

°

°

°




























***































Shani POV

Aku adalah seseorang yang terluka karena terlalu mencintaimu, bahakan ketika rasa cinta ini mulai tumbuh di dadaku ketika itulah kesakitan ini mulai menderaku...
Menyaksikan mu diam-diam mencintai orang lain...
Dan kau datang pada ku menceritakan awal mulai kau jatuh cinta sampai akhirnya patah...
Aku tetap setia kala itu, hingga saat ini mendengar keluh kesah mu dalam mencintainya...
Lagi-lagi aku hentikan inginku dan memastikan kebahagiaanmu walau dengan itu aku harus terluka lagi dan lagi, tak apa jika aku melihatmu bahagia

Ah walau rasanya sesakit ini...
Rasa cinta yang berdalih dari kata sahabat...
Ketika kau menjadi tempat curhat orang kau kau cintai. Padahal saat itu kau terluka di waktu yang bersamaan.
Namun kau hanya mampu menampilkan senyuman manis mu untuk menutupi bahwa kamu baik-baik saja.
Dan mencoba tegar bahwasanya kau terluka.

Aku mengerjapkan mataku karena cahaya matahari yang masuk lewat cela cela jendela di kamarku.

Aku melihat Gracia yang tertidur di sebelahku dengan posisi tidur yang masih memeluk tubuhku. Hanya sebatas bahagia yang seperti ini saja ternyata Tuhan berikan untuk ku, bisa kah aku merubah status di antara kita Ge?
Engga! Nyatanya engga akan bisa. Aku melepaskan pelukannya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Selesai bersih-bersih aku mendekati Gracia yang masih nyaman berada di dunia mimpi.
Ku belai lembut pipinya, lalu ku membangunkannya.

"Ge, bangun Ge! Ucapku sambil menggoyang-goyangkan tubuh Gracia.

"Ci Gege masih ngantuk" sahutnya yang masih menutup mata lalu merubah posisi tidurnya.

"Kamu mau aku masakin apa Ge?" Kataku yang akan bersiap ke dapur untuk membuat sarapan.

"Ga perlu ci, aku udah meminta Anin buatkan sarapan untuk ku! katanya lagi, sungguh kata-katanya tiba-tiba membuat hatiku merasakan sesak yang teramat.

Aku melangkahkan kakiku menuju dapur. Mulai berkutat dengan alat-alat yang tersedia di dapur menyiapkan masakan untuk kita, ah ralat bukan kita tapi aku. Seketika aku hentikan aktifitas ku, lamunanku membawaku meninggalkan tubuh. Sia-sia sudah aku belajar memasak kepada kak Gaby yang membuatku meninggalkan banyak luka di jari-jariku. Mulai dari terisi pisau sampai terkena cipratan minyak panas. Ah..., ku hembusan nafasku, perut ku yang mulai lapar membuat kembali berkutat dengan masakan di depanku.

Goresan Luka [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin