The theory of "move on"

753 124 14
                                    

Gulf POV

Move on adalah sebuah gabungan kata yang bermakna kebebasan, kemerdekaan, kepuasan hati dan kemenangan. Benar tidak? Aku rasa sih.

Tapi, apa arti move on itu sekarang? Saat aku melihatnya lagi, kebebasan yang sudah ku bangun terasa terampas. Sialan.

Apa yang akan kalian lakukan saat melihat di depan mata sosok masa lalu? Sosok yang sudah kamu hapus dari ingatanmu, yang gambar-gambar dirinya sudah tidak lagi menghiasi di dinding kamar mu? Apa yang akan kalian lakukan?

"Silahkan duduk, Khun," suara Ranee membuatku tersadar.

Ai Gulf, seharusnya kamu menghindari tatapannya sejak tadi!

Aku berjalan ke arah sofa oval lalu duduk bersama Ranee dan satu perempuan lain.

Ketika aku sudah duduk laki-laki itu ikut duduk bersama kami.

Tunggu, apa lagi sekarang? Kenapa orang ini ikut duduk?

Dia duduk dan menaruh kopi yang tadi ia bawa di atas meja. Satu untuknya dan satu untuk perempuan di dekatnya.

"Khun Gulf, ini Phi Soda dan Phi...?" Ranee menerka.

Aku mengangguk pada perempuan bernama Soda saat Ranee memperkenalkannya.

"Mew," sahut orang itu. Ah serius, apakah aku harus menyebut namanya?

"Ah ya," Ranee mengangguk.

Aku mencubit pangkal pahaku cukup keras, itu terasa sakit. Sial, ini sungguh terjadi, ini bukan mimpi.

Bagaimana bisa dia datang lagi?

Gulf fokus, okay. Tarik nafas, kontrol emosimu. Saat aku mengangkat kepala, sekali lagi, tanpa sengaja tatapan mataku bertemu dengan matanya. Apa-apaan ini?

Hey, Gulf kemana perginya bakat cerewet mu saat menawarkan unit hunian kepada pembeli? Kenapa membeku? Hey, pita suaraku, apa kamu baik-baik saja?

Aku reflek mengelus tenggorokan ku dan berdeham. Tarik nafas lagi, okay.

Aku menarik nafas panjang, sekali lagi.

"Uhum. Swadee krab Khun," aku memberi wai pada perempuan itu meskipun ini sangat terlambat, setelah beberapa menit berlalu.

"Swadee," jawabnya sambil tersenyum.

"Swadee krub," ucapku pada laki-laki sinting di samping perempuan. Dia hanya memberi anggukan dan senyum kecil terlihat terpaksa, tidak bersuara sama sekali.

"Kalau di lihat kalian seperti sama-sama terkejut," komentar Soda.

"Hah?? Apanya?" Sahutku.

"Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?"

"Belum!" Yang benar saja? Aku dan orang ini menjawabnya dengan bersamaan.

"Tentu saja aku pernah bertemu laki-laki brengsek satu ini. Lihat penampilannya sekarang, dia sangat kurus seperti kurang makan. Aku yakin dia tidak mendapatkan kebahagiaan seperti saat bersamaku." Mataku sibuk meneliti penampilan orang ini sambil batin ku bermonolog.

Sial! Kenapa melihat padaku lagi? Aku buru-buru memalingkan wajah ke arah yang lain.

Hey, untuk apa aku memalingkan wajah darinya?! Dia pasti akan berpikir aku takut melihat ke dalam matanya. Dia pasti akan berpikir tatapan matanya masih menguasai ku. Jangan gila!

Aku balas menatap ke dalam mata orang di depan ku. Dasar tidak punya malu! Dia masih melihat pada ku. Aku balas menatapnya geram.

Astaga. Gulf, fokus! Kemana saja pikiranku sejak tadi?!

GAGAL MOVE ON (MG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang