Into You?

504 103 21
                                    

Normal POV

Gulf memajukan tangan kanannya mendorong Mew pelan tapi cukup membuat Mew menarik wajahnya yang mendarat dengan pas di pipi Gulf.

"Jangan kurang ajar kamu," dengus Gulf. Harusnya Gulf bisa memaki dengan keras namun untuk bersuara demikian pun ia nyaris terbata.

Mew terkekeh. "Aku hanya melakukan yang putrimu minta," ujar Mew masih dengan kekehan yang renyah. "Ciuman itu untuk salam pertemuan kita lagi," Mew sedang tersenyum simpul Ketika Gulf melihat ke arahnya.

CUP. Sebuah ciuman di pipi. "Ini untuk Gulf karena Phi terlambat menjemput"

CUP. Ciuman di pipi lagi. "Ini untuk Gulf karena Phi membuatmu menunggu."

CUP. Sebuah kecupan di pucuk hidung mancung Gulf. "Ini untuk Gulf karena Phi membuatmu kesal."

Yang terakhir Mew menangkup wajah Gulf dengan kedua tangan besarnya, menatap ke dalam mata Gulf sejenak lalu mendaratkan ciuman di kening Gulf. "Ini untuk Gulf karena selalu memaafkan Phi. Hehehe."

Tidak!! Ini tidak bisa!

Gulf seperti Kembali ke waktu beberapa tahun sebelumnya saat Mew masih menjadi kekasihnya. Mew selalu menghujani Gulf dengan kecupan dan ucapan sayang. Dada Gulf menjadi tambah sesak.

Gulf menghirup udara dengan dalam seolah ia sudah kehilangan seluruh oksigen di dalam paru-parunya lalu menghembuskannya kasar.

"Jangan gila. Pergilah,"

"Bye Sky," Mew sekali lagi berpamitan pada Sky yang sedang tersenyum lebar dengan lucu.

Gulf diam tidak bergeming dan terus menarikan jarinya di atas keyboard dengan pandangan yang tak lepas dari layar computer, ingin terlihat sibuk.

Mew berjalan ke arah pintu dan akhirnya tubuh tegap itu hilang dari pandangan Gulf. Dengan cepat Gulf meraih tubuh mungil Sky memegang kedua bahunya lalu menggoncang si kecil yang kini tergelak.

"Skaaaaayyyy, apa yang kamu lakukan hah?!"

"Ehehehe, cuka? Wuff cuka!"

"Suka apanya?! Sky, please, jangan membuat masalah! Bisa?!"

"Uh, Uncle kiss Sky kiss Wuff kiss semua," kekeh Sky.

Gulf memijit kepalanya yang berkedut. Ia menyambar ponsel di atas meja dan menelfon seseorang. Tidak menunggu lama Gulf telah tersambung dengan Mama.

"Mama, Gulf tidak tahan!"

["Eh, apanya? Apa yang sedang Gulf lakukan?"]

Ekspresi geram Gulf seketika berubah menjadi jengkel. "Apa yang Mama pikirkan?" Kesal Gulf.

["Gulf tidak tahan, apa?"]

"Sky! Mama harus bertanggung jawab. Jemput Sky cepat Ma! Tolong!"

["Oh, itu. Papa dan Mama sudah mengaturnya. Hari ini akan ada Nanny yang datang untuk Sky."]

"Yang benar?"

["Iya. Kalau Gulf sudah di rumah dia akan datang."]

"Ckk, baguslah."

["Sekarang dimana Sky? Gulf menitipkan Sky di daycare?"]

"Apa itu daycare? Gulf tidak bisa berpikir apapun tentang monster kecil ini. Gulf membawanya ke kantor," Gulf menatap Sky dengan sebal. "Sekarang orang kantor sibuk. Mereka sedang membeli popok dan makanan untuk Sky."

["Hahaha kamu melakukannya?"] Mama tergelak.

"Mama senang, huh?"

"Permisi Khun," ucap Ranee saat ia masuk ke dalam ruang kerja Gulf. Ranee berjalan tergopoh dengan kedua tangan menenteng kantong plastik besar berlogo nama supermarket.

GAGAL MOVE ON (MG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang