Figuran 1 ; Waketum Unit Kesehatan

126 14 5
                                    

'Namanya Dasya...'
-Bram Adi Pratama-

###

"Jadi kemarin nggak ada yang datang ke acaranya anak hukum ??" Ujar wanita dengan kunciran setengah itu.

Mendapati kediaman seluruh anggota kesehatan siang itu,sudah cukup membuat wanita berambut sebahu itu memijat pertengahan dahinya.

"Kan kemarin Gege udah bilang kalau paling nggak ada 2-3 orang yang datang. Kemarin bukannya udah dibagi sama sekertaris. Mana sekertaris sekarang ?? Siapa delegasi yang kamu kirimkan kemarin ??" Ujar wanita itu tampak sangat-sangat frustasi.

Wanita berambut panjang itu tampak gugup dan menggeleng pelan.

"Saya lupa kak,kemarin kakak bilang sama saya jauh-jauh hari. Jadi pas hari h saya lupa..." Balas wanita yang menjabat sebagai sekertaris UKK.

"Saya memberitahu kamu jauh sebelum hari h itu untuk membuat kamu bisa menyiapkan dengan matang. Alasan macam apa yang baru saja kamu bilang ha ?! Kalau sampai ini jadi masalah sama anak hukum gimana ?? Kenapa kamu tidak bertanggung jawab seperti itu ?? Kalau kamu bilang saya memberitahunya jauh-jauh hari maka artinya kamu tidak memperhatikan. Kemarin saya mengkonfirmasi sama kamu terkait ini,tapi jangankan membalas,kamu bahkan tidak membaca pesan saya. Kalau tidak berniat menjadi bagian dari anggota kesehatan tidak perlu memaksakan diri !!" Marah wanita itu.

Ketukan di pintu menghentikan amarah yang sedang menggelora pada wakil ketua umum UKK itu. Semua orang menoleh ke pintu dimana ada 2 orang yang berdiri disana dengan wajah asing.

"Ketua umum UKK ada ?? Kita mau bertemu dengannya..." Ujar pria berjas hitam itu tegas.

Wanita berambut sebahu itu berdehem.

"Gege sedang ada seminar di Bandung dan akan kembali lusa. Ada yang bisa kami bantu ??" Balas sang wanita.

"Ah ini perihal delegasi UKK yang tidak dikirim ke acara himpunan hukum kemarin. Kami belum menerima konfirmasi apapun dari pihak UKK..." Jelas pria berkucir itu.

Wanita berambut sebahu itu menghela nafas kasar.

"Saya wakilnya. Kalian bisa berbicara dengan saya..." Balas sang wanita.

Pria berkucir itu mengangguk.

"Keberatan jika kita berbicara di taman ?? Karena tidak memungkinkan jika kita berbicara disini..." Jelas pria berkucir itu.

Sang wanita mengangguk saja.

***

"Kami nggak akan bertele-tele. Perkenalkan sebelumnya saya Dye selaku ketua umum himpunan mahasiswa hukum dan ini Bram,kepala divisi Humas. Kami kemari untuk meminta keterangan terkait delegasi dari UKK yang tidak hadir dalam konferensi kemarin..." Jelas pria yang baru saja mengenalkan diri sebagai Dye.

Wanita itu mengangguk.

"Sebelumnya saya meminta maaf kepada himpunan mahasiswa hukum, kemarin ada miss komunikasi antara sekertaris dan saya. Ketua kami mengkonfirmasi bahwa UKK dimintai bantuan untuk menjadi relawan di acara anak hukum 2 Minggu sebelum acara dilakukan. Lalu saya mengkonfirmasi kepada sekertaris saya bahwa akan ada acara di himpunan hukum seminggu sebelum acara dilakukan. Namun ternyata pihak kami,sekertaris kami lupa dan tidak membentuk unit khusus untuk...." Ucapan wanita itu diputus oleh pria yang sedari tadi diam.

"Lupa ?? Lupa ketika kalian memiliki tanggungan besar ?? Itu menandakan kegagapan UKK dalam menghadapi acara besar...." Jelas pria berbaju hitam itu.

Sang wanita termenung. Cukup terkejut akan hinaan yang baru saja dilontarkan oleh pria bernama Bram itu.

FiguranWhere stories live. Discover now