Broke ( Sugakage )

1.4K 75 42
                                    

Dah lama gak ngeangsty🙃 pengen curhat tapi malu. Lewat cerita aja deh oke cekidot..

Pair : Sugakage
Genre : family, little bit angsty maybe

.

Tobio membuka matanya pelan saat merasakan sinar matahari yang menyusup ke celah-celah gorden kamarnya. Dia merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya, tersenyum melihat sosok paling berharga di hidupnya itu.

Pelan-pelan Tobio mengangkat tangan Sugawara dan mengganti tubuhnya dengan guling. Tobio berjinjit sambil memunguti bekas pakaian yang berserakan dimana-mana.

Hidungnya masih bisa mencium aroma-aroma percintaan bekas semalam. Setelah memasukan semua pakaian kotor ke mesin cuci Tobio turun dan memasak sarapan.

Drap drap drap

Suga datang sambil mengucek matanya pelan. Tak ada alasan untuk tetap berbaring di tempat tidur saat guling bernyawa nya tak berada di tempatnya.

Suga memeluk lelaki raven berumur 16 tahun itu dari belakang "ohayou baby" Setelah mencuri satu ciuman kilat dari bibir Tobio lelaki itu bergegas membersihkan diri. Dia harus membantu Tobio membersihkan rumah, kasihan Tobio harus pergi sekolah satu jam lagi.

Mereka sarapan bersama dengan khidmat. Suga mengusap tangan Tobio lembut "maaf sudah membuatmu menyiapkan sarapan, harusnya aku yang melakukan itu"

"Tak masalah lagian aku juga ingin sesekali membantu mu. Kau terlihat kelelahan setiap hari"

Suga terkekeh "tak masalah baby. Lagian ku rasa kau yang paling lelah, setelah sekolah kau masih harus kerja paruh waktu lalu malamnya.. "

"Jangan diteruskan" Potong Tobio memerah malu. Suga menyeringai melihat wajah manis favoritnya itu. Tobio merasakan selangkangannya masih sakit setelah semalam Suga menunggangi nya dengan gagah perkasa seperti biasa.

"Biar aku yang bereskan kau harus cepat berangkat sekolah baby" Titah lelaki yang kini berkepala tiga itu. Tobio mengangguk dan memeluk Sugawara cepat. Suga tersenyum dan mengecup surai Tobio sayang.

"Maaf karena aku bukanlah orang tua yang baik Tobio" Bisik Suga.

Tobio menggeleng "kau adalah orang tua terbaik di dunia. Akulah yang harus minta maaf karena aku bukan anak yang berbakti"

Suga melepas pelukannya "nah sekarang cepat pergi sekolah! "

"Hm, aku berangkat" Pamit Tobio.

.

.

.

.

.

Tobio mengemudikan sepedanya pelan sambil memandang langit. Lima tahun sudah semenjak kepergian mendiang ayahnya Daichi, Suga harus bekerja banting tulang demi kelangsungan hidup mereka berdua.

Tahun pertama terasa begitu sulit, Suga masih belum bisa merelakan kepergian Daichi kerap mengurung diri dan sakit-sakitan. Tobio bukanlah anak yang mampu berekspresi selayaknya anak lain, dia tak mampu memberikan kata-kata menenangkan untuk Suga.

✔[ BL ] Kageyama Harem One-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang