4. Bos Cilik

442 46 22
                                    

Hallo, semuanyaa!! Apa kabar?

Malam ini baca side story Prince kecil dulu, yaa~

NEXT MAU SIDE STORY SIAPA??? >>>

Jangan lupa pencet vote dan ramaikan, yaa <3

•••

Selamat membaca, Amories!♡
. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · .


"Prince, Sayang, Papah mau kerja dulu. Lepasin tangan Papah, ya? Nanti sore main lagi sama Papah," bujuk Alea kepada sang putra kecil yang enggan melepaskan pelukan pada tangan ayahnya lantaran tak ingin ditinggal kerja.

"NO!!" Anak kecil berumur tiga ratus empat puluh lima hari itu semakin mempererat pelukan agar ayahnya tidak pergi.

"Prince, anak baik, anak pinter, anak sholeh. Papah mau kerja, Sayang. Gak boleh, ya, larang Papah kerja," ujar Alea, masih berusaha melepaskan tangan sang suami dari pelukan Si Kecil.

"NO!!!"

Melihat netra putranya berkaca-kaca membuat Malvin berat ingin pergi. Ia tersenyum lembut, memggendong tubuh mungil Si Kecil kesayangannya, kemudian mengecup gemas pipi kemerahan anak itu. "Papa wanna go to work, Prince, Sayang. Nanti sore, ya, kita main-main. You wanna go to the park, hum?"

"Um." Anggukan berkali-kali ia berikan.

"Kalau gitu, harus jadi anak baik dulu. Main sama Mamah di rumah sambil nunggu Papah pulang. Okay?"

Cepat-cepat kepalanya menggeleng, memeluk erat leher sang ayah. "No!"

"Prince, ayo, dong." Alea menghela napas lelah. "Kemarin Papah gak jadi pergi karena kamu nangis-nangis. Masa sekarang juga? Gak boleh gitu, atuh, Nak."

"Kenapa lagi si Prince, Le? Ngelarang Malvin pergi?"

Alea dan Malvin menoleh melihat sepasang orang tua Malvin menghampiri mereka.

"Iya, Mi. Rewel banget," ujar Alea.

"Hei, Ganteng. Main sama Opa aja, yuk. Opa mau mandiin Jojo, nih," kata Ando, hendak mengambil Prince dari gendongan namun anak kecil itu merengek tak ingin dijauhkan dari ayahnya.

"Ya ampun, Prince," gumam Sinta. "Oma ada buah strawberry. Prince mau, nda?"

"Nda!!!"

Mengingat Malvin memiliki jadwal penting pada pukul sepuluh dan sekarang sudah hampir pukul sembilan, Alea lekas menarik anaknya ke dalam gendongan, memeluk erat sembari mengelus punggungnya dengan lembut beberapa kali agar rengekan sang anak berhenti.

"Pergi aja. Prince biar aku yang ngurus," ujar Alea.

Mendengar ucapan sang ibu seketika tangis Prince pecah. Ia menjerit kuat tepat di dekat telinga ibunya, membuat sang Ibu terkejut namun telah terbiasa dengan suara jeritannya. Kaki Prince menendang-nendang kecil dengan tangannya yang terkepal memukul udara.

"Pergi aja, Vin. Mau meeting, kan, hari ini?" Ando mengangguk meyakinkan anaknya. "Gapapa, biasa, kok, anak kecil nangis ditinggal kerja Papahnya."

"Iya, gapapa. Kamu pergi aja. Ada Mami yang bantuin Alea ngurus Prince," sahut Sinta.

"Cepetan, berangkat. Ntar kamu telat," kata Alea, tersenyum lembut.

Malvin mana mungkin tega meninggalkan anaknya dengan keadaan menangis sampai menjerit-jerit seperti itu. Percuma pun jika ia tetap pergi. Pikirannya hanya akan tertuju pada Si Kecil.

KUMPULAN SIDE STORYWhere stories live. Discover now