.
.
.
.
.
❘༻HAPPY READING༺❘3. Lily Putih
"Senang bertemu dengan mu teman lama,"
Samuel berdecih, malas meladeni orang satu ini. Niat ingin pulang, semesta malah mempertemukan keduanya.
Teman lama?
Sial, mendengarnya membuat Samuel muak.
"Ngapain lo ke sini?"
Bukan Samuel, melainkan Sastra. Samuel sangat enggan berbicara apalagi pada makhluk mitos seperti Vanorios.
"Kamu nanya?" sahut Tio. Anak buah Vanorios.
"Diem lo, dasar gigi ompong!" ledek Sastra.
"Lo!"
Vanorios menatap tajam Tio, jika dibiarkan mereka berdua akan terus beragumen adu mulut, seperti beberapa bulan yang lalu.
"Gimana rasanya di khianati sama anggota lo sendiri?" Vano menyeringai.
"Lo yang ngehasut Hito, lo pikir semuanya bakalan terus sesuai dengan keinginan lo?" Sastra berujar.
Vanorios tertawa remeh.
"Lo udah ngekhianatin gue, mungkin gue butuh waktu buat maafin lo,"
"Tapi gue salah, selain berkhianat lo juga ngebunuh orang yang gue sayang. Sejak saat itu gue bener-bener benci lo Samuel!"
Rahang Vanorios mengeras, tangannya terkepal erat. Sedari awal kedatangannya, lelaki itu diam dan tidak memiliki ekspresi hanya saja mata Samuel menyorot tajam.
YOU ARE READING
Samuel (New Version)
Teen FictionWarn! Judul sebelumnya "SAMRA" Ubah alur dan nama tokoh (New Version). __________ Satu persatu, orang-orang yang Samuel sayangi pergi meninggalkan dirinya. Hidupnya hampa dan terasa tidak bearti lagi. Kepergian mereka meninggalkan goresan besar di...