Slut 24

17.4K 1.2K 83
                                    

Satu Minggu setelah Jisung melakukan pembakaran tanpa sengaja yang membuat Jeno merasa senang karena berhasil menyingkirkan Ryujin dari Jaemin secara kasar, sekarang keempat pria tersebut berada di sebuah ruang meeting kantor tempat Jeno, Juyeon, dan Mark bekerja. Mereka sengaja mengosongkan jadwal untuk bersantai sejenak.

"Kau tidak masuk sekolah Jisung-ah?" Tanya Mark pada Jisung yang sedang menyeruput teh.

"Sekolah sudah meliburkan seluruh siswanya kalau kau lupa." Sahut Jisung.

Jisung baru saja datang beberapa menit yang lalu. Tepatnya ketika waktu kerja kantor telah diberhentikan sejenak untuk makan siang dan istirahat para pekerja. Setelah sampai pada kantor Jeno, Jisung langsung menemui Hyungnya karena bosan berada di rumah.

Satu botol berisi alkohol tersebut tertuang ke beberapa gelas khusus dan di bagikan pada Mark dan Juyeon. Keduanya pun menerima itu dengan senang hati karena jika menolak pun, Jeno akan memaksa mereka untuk minum.

Kecuali untuk Jisung. Usianya yang belum legal membuat Jeno menyuruh karyawannya untuk membuatkan teh untuk adik tercintanya itu.

"Kau sudah mengetahui berita bahwa perusahaan tetangga mengundang kita ke acara pesta besarnya? Acara ulang tahun perusahaan." Tanya Juyeon pada Jeno. Punggung pria yang sedang terduduk pada kursi putar tersebut bersandar seraya menghabiskan alkohol pada gelasnya.

"Perusahaan milik Wong Lucas? Dia memberi ku pesan singkat semalam." Jawab Jeno.

Desahan singkat yang berasal dari Mark setelah meneguk minumannya pun mulai membuka suara. "Jalang mana lagi yang akan kau bawa untuk menemani mu pada pesta itu hm? Mau ku bantu pilihkan atau tidak? Haha!" Sindir Mark dan diselingi tertawa pada akhir kalimat.

"Tck! Kau menyudutkan ku? Untuk apa aku membeli Jaemin dari kekasih mu dengan harga yang fantastis kalau tidak berguna sama sekali?"

"Bukannya tugas Jaemin Hyung hanya sebagai pemuas nafsu mu Hyung? Apa sekarang kau mengubah rencana awal untuk mempublikasikan Na Jaemin sebagai milik mu?" Ujar Jisung.

Jeno terkekeh remeh. Apa saat ini dirinya sedang diejek? Menyebalkan. Memangnya ada yang salah jika Jeno membawa Jaemin ke acara pesta itu? Mengapa teman dan adiknya sangat menyebalkan?!

"Haha! Benar. Tugas Jaemin hanya menjadi pemuas nafsu Jeno. Namun, jika dipikir kembali, kenapa Jeno sangat posesif pada keadaan jalangnya itu? Katakan Jeno. Jelaskan pada kami. Oh, apa kau mulai memiliki perasaan pada anak itu? Katakan Jeno, kami ingin mendengar cerita tentang permainan mu." Ujar Mark menggoda.

"Diam, Mark."

Mark dan Jisung tertawa mendengar sahutan Jeno yang tidak masuk akal. Mau denial seperti apa lagi pria itu? Memang, dulu Mark mengizinkan Jeno untuk bermain-main dengan Jaemin. Namun, disaat kehamilan Jaemin yang sudah mulai beranjak menua membuat Mark cukup kasihan jika Jaemin masih diperlakukan layaknya orang asing oleh Jeno.

Selebihnya Mark juga tahu kalau sahabatnya itu memiliki perasaan yang sama terhadap Jaemin. Dari sikap posesif dan peduli yang Jeno keluarkan demi membahagiakan Jaemin adalah bukti bahwa Jeno pun menyukai Jaemin. Hanya saja Mark, Haechan, Juyeon, dan Jisung sudah muak dengan sikap bodoh Jeno. Bahkan Jisung sudah cukup paham dan mulai menerima Jaemin secara perlahan karena ia tahu Jaemin adalah orang yang sangat baik. Masa Jeno tidak ingin menerima Jaemin juga?

"Jangan banyak tertawa! Suruh kekasih mu itu mencari pakaian yang begitu bagus untuk dikenakan Jaemin besok malam." Perintah Jeno.

"Jaemin mencintai mu, Jen. Apa kau tidak berniat untuk membalas perasaannya?" Tanya Juyeon dengan wajah lelah.

"Kenapa aku harus membalas rasa cintanya kalau aku bisa memilikinya tanpa halangan apapun? Aku punya uang. Dia menyukai uang ku. Dia juga rela ku jadikan mainan. Ucapan cinta hanya sekadar suasana hati akibat kehamilannya. Tidak usah berlagak seperti orang yang paling tahu dalam setiap situasi dan kondisi kalau tidak tahu kebenaran yang sebenarnya!" Jawab Jeno. Pengaruh alkohol membuat kepala Jeno menjadi sedikit pening dan suasana hatinya.

Slut || Nomin [END] ✓Where stories live. Discover now