Slut 26

16.7K 1.3K 72
                                    

Sebuah mobil mewah melaju begitu cepat memasuki kawasan rumah besar milik Na Jaemin. Gelapnya langit malam dan beberapa penjaga yang bertugas di sana menjadi saksi perilaku brutal yang dilakukan Lee Jeno pada saat itu. Jeno mengangkat tubuh Jaemin keluar dan menggendong pemuda tersebut masuk ke dalam rumah.

Dengan sekuat tenaga Jaemin bergerak brutal agar bisa lepas dari Jeno, tetapi tangan Jeno selalu mencengkeram lengan Jaemin sekuat tenaga yang membuat Jaemin begitu kesakitan. Beberapa pengawal yang berdiri menjaga rumah tersebut pun ikut meringis ngeri melihat wajah manis Jaemin terdapat bercak merah yang membentuk cap telapak tangan yang ukurannya cukup besar. Itu karena Jeno sempat menampar pipi kiri Jaemin saat di mobil tadi.

Jaemin sudah berusaha sedemikian mungkin agar tidak menangis. Namun, saat Jeno membanting pintu saat menutupnya dan melempar tubuh Jaemin begitu saja ke atas kasur, perasaan Jaemin begitu sedih. Rasa lelah yang mendominasi membuat rasa sayang Jaemin menghilang perlahan. Secepat ini Jeno merubah perasaannya.

Satu tangan kekar mencekik leher Jaemin seperti biasa, seakan tidak mengizinkan pemuda itu menghembuskan nafas sama sekali.

"J—Jen... akkk akhh" Mata Jaemin terpejam, tidak bisa menahan rasa sakit dari cekikan Jeno. Apa Jeno sungguh akan membunuhnya hari ini? Tidak akan Jaemin biarkan Jeno menyakiti dirinya dan juga calon anaknya.

"Kau membuat ku marah, Jaemin." Tangannya beralih meraih rambut Jaemin untuk ia tarik hingga Jaemin meringis kesakitan. Jaemin tidak bisa menahan butiran air yang ia bendung pada matanya. Jambakan pada rambutnya begitu kasar dan membuat kepala Jaemin sangat pusing.

Setelah beberapa mata Jaemin terpejam, akhirnya kedua mata berbulu lentik itu terbuka, menatap sang dominan yang menatapnya begitu sengit penuh rasa amarah. Namun, Jaemin menatap Jeno dengan tatapan sendu, seakan memohon agar Jeno tidak menyiksanya hari ini. Jeno boleh memperkosanya, tapi tidak untuk membuatnya kesakitan.

Jaemin sangat paham kalau Jeno benar-benar marah saat ini. Di satu sisi Jaemin juga tidak tahu apa kesalahannya yang membuat Jeno sangat marah seperti sekarang. Apa hanya karena ia dekat dengan Lucas bisa membuat Jeno semarah ini? Lucas hanya mengobrol dengannya, tidak lebih! Apa Jaemin harus menjelaskan itu juga kepada Jeno? Mengapa Tuhan memberikan Jeno otak yang tidak bisa berpikir dewasa.

"Kau tidak berhak marah pada ku seperti ini, Lee Jeno, lepaskan aku!!" Tangan Jaemin terus berusaha menyingkirkan tangan Jeno dari kepalanya. Dengan senang hati Jeno melepaskan Rambut Jaemin walau beberapa helai rambutnya tercabut karena tarikan itu.

PLAK!

Tamparan yang begitu keras mendarat pada pipi sebelah kiri Jaemin. Saking kerasnya tamparan tersebut membuat telinga Jaemin berdengung dan terasa panas. Isak tangis mulai terdengar samar-samar, Jeno sama sekali tidak peduli dengan keadaan sosok yang berada di hadapannya ini.

"Aku memberi mu kebebasan bukan berarti kau bisa seenaknya begitu, Jaemin. Seharusnya kau bisa menyadari derajat mu itu dimana. Haruskah aku menyadarkan mu, huh?"

PLAK!

"Tidak ingat dengan kasus Hyunjin? Kekasih mu itu mati di tangan ku karena kau dekat dengannya, apa aku harus ingatkan itu juga? Bukankah aku sudah mengatakan kalau tidak boleh ada yang menyentuh mu selain aku? apa harus ku ingatkan kembali, Jaemin?"

"AKU TIDAK MEMINTA LUCAS UNTUK MENYENTUH KU BEGITU SAJA! APA KAU MELIHAT AKU MEMBERIKAN TUBUH KU PADANYA? JANGAN MENGAJAK KU PERGI KE PESTA ITU JIKA KAU TIDAK INGIN MELIHAT ORANG LAIN BERINTERAKSI DENGAN KU, JENO!!"

PLAK!

"LANCANG! AKU TIDAK MENYURUH MU UNTUK MENJAWAB UCAPAN KU, JAEMIN!!"

Tubuh Jaemin diputar hingga posisi Jaemin menghadap kasur dan di tindih Jeno diatasnya. Tangan Jeno bergerak membuka pakaian Jaemin, ada beberapa yang ia robek karena saking kesalnya susah ia buka. Kedua tangan Jaemin pun diikat menggunakan ikat pinggang Jeno ke belakang setelah pakaian Jaemin terlepas seluruhnya. Kejantanan Jeno yang masih terbalut celana lengkap bersentuhan dengan pantat Jaemin yang sudah telanjang.

Slut || Nomin [END] ✓Where stories live. Discover now