ثلاثة عشر

9.1K 1.4K 491
                                    

"rumah singgah?"

"MIMPI apa? kau, kalau nak terang, tolong terang elok elok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"MIMPI apa? kau, kalau nak terang, tolong terang elok elok." Esya bertutur, semakin kurang sabar untuk mengetahui apa yang terjadi.


jika ini memang tak ada harapan,
mengapa aku yang harus jadi tujuan?


"Esya. kalau aku cerita pun, aku tak tahu macam mana nak buat kau ingat. sebab memori kau hilang sejak kau buat pembedahan tu."


saat kamu yang terluka,
aku yang jadi ubatnya.
tanpa pernah kau hargai cinta dan kasih yang setulus ini?


"Ryza. do me a favor. cerita dekat aku betul betul. boleh? boleh ya?" suara Esya merayu kedengaran di ruangan telefon. Ryza menghela nafas berat.

mengapa sulit
untuk ku bisa miliki hatimu?
bahkan selama ini,
hadirku tak berharga untukmu.

"sepuluh tahun lepas. the night we broke up, you passed out. kau koma tiga hari, dan secara tak sengaja kau termasuk dalam sebuah mimpi yang terasa nyata. funny thing is, aku pun mimpi benda yang sama, cuma bezanya mimpi aku tak bersambung terus. thats why in certain scenes, aku tak ada. yang betul betul ada the whole time, were you and Nazim."

Esya terpana, "macam mana kau kenal Nazim?"


"we were friends all this time, tapi aku pelik macam mana and how did i meet him in the dream, and—shit, how do i explain this to you? i was an asshole, okay. even in that stupid dream, aku masih jahat. and for that, aku mintak maaf dekat kau.
but trust me, aku tak akan buat seteruk itu in real life to you."

yang terjadi kini
ku hanya rumah persinggahanmu,
di saat kau terluka.
dan di saat semuanya reda
kau menghilang begitu saja

Esya terdiam. dia masih tidak mampu mengingat apa apa, dan itu merungsingkan dirinya sendiri.

"Nazim, Nazim... sejak mimpi tu, aku benci dia. but my hatred towards my own memory was more. aku hidup mengingati mimpi yang sama, while you forget about everything and Nazim dissapears." sambung Ryza lagi. suaranya terdengar sedikit bergetar, mungkin cuba menyembunyi emosi yang semakin memakan diri.

dan di saat semuanya reda
kau menghilang begitu saja.

"in that dream, i ended everything."

"what?" Esya menyoalnya.


"i told you he wasn't real. because i hate the fact that i am still your second option, and you loved him—a literal person that you just met in a dream."









الشمس [matahari] Where stories live. Discover now