14. Dilema

3.5K 140 6
                                    

Setelah membeli kembali pesanan yang sahrul minta, ia langsung melanjutkan perjalanan  ke kontrakan sahrul. Dalam hati nya menerka nerka akan seperti apa nanti nya sikap sahrul pada nya,

Tepat pukul 02.30 dini hari, ia sampai ke kontrakan sahrul, perasaan nya campur aduk, senang karena mendapat permainan dari ke 2 remaja SMA yang ia temui di jalan dan takut akan sikap sahrul.

"Tok.. Tok..tok, nada ketukan pintu yang tak kunjung ada jawaban dari dalam

Jam 02.45 subuh, akhir nya terdengar suara langkah kaki mendekati pintu.

"Ini jam berapa ? "Bentak sahrul

" Ya,...rul maaf, tadi kehujanan di jalan

"Alasan aja

"Rul, ini nasi nya langsung dimakan, " Ucap alfin sembari menyodorkan nasi yang masih di terbungkus

"Dah kenyang lah, "Jawab sahrul singkat setelah menghela napas. Ia seperti ingin marah

"Di telpon kenapa nggak mau angkat tadi ? Kalau nggak  bisa datang ngomong lah, saya kelaparan nungguin kau, tinggal ngomong aja kalau nggak mau datang  "Tambah nya memarahi alfin

"Kan gua udah bilang rul, dijalan tadi kehujanan dan gua kan udah minta maaf, "Sahut alfin merasa bersalah

Mendengar kata 'kelaparan' ia berinisiatif  menuju dapur, piring sama gelas kosong ia bawa ke depan, nasi yang ia beli di taruh nya di piring dan tak lupa ia isi gelas kosong dengan air putih. Lalu mendekatkan kehadapan sahrul

Ia memperhatikan Sahrul masih terdiam mematung sembari duduk bersandar ke tembok'

"Air di kamar mandi ada nggak Rul ? "Tanya alfin membuyarkan suasana tapi nggak ada jawaban dari orang yang ia tanya,

Alfin melangkah menuju kamar mandi, dan setelah selesai cuci muka alfin berpikir untuk jangan keluar dulu. Ia berpikir sahrul gengsi  makan kalau ada diri nya,

Kran air ia hidupkan untuk menutupi kesunyian malam. Ia lalu jongkok sembari melihat lihat ponsel nya, ia mengklik aplikasi Whatsapp. Alfin langsung membuka pesan chat dari sahrul, satu per satu ia baca isi pesan

"Panggilan suara tak terjawab pukul 22.30
"Panggilan suara tak terjawab pukul 22.32
"Panggilan suara tak terjawab pukul 22.36
"Panggilan suara tak terjawab pukul 22.39
"Panggilan suara tak terjawab pukul 22.40
" P
"P
" Di mana ?
"Panggilan suara tak terjawab pukul 22.44
"Dah sampe mana ? Oi
"Nggak di angkat ??
"Panggilan suara tak terjawab pukul 23.45
"Panggilan suara tak terjawab pukul 23.46

Ia geleng geleng melihat Begitu banyak panggilan masuk dari sahrul'

"Kira-kira sahrul makan nggak nasi nya ya ? Kalau gua keluar sekarang dan dia pas lagi makan, harus bersikap apa ya ? Nggak mungkin dong gua becandain, lagian kenapa gua yang sangat merasa bersalah ? Kan harus nya dia berterima kasih karena gua bawain makanan, rokok juga gua beliin, tapi gimanapun juga gua tetap salah dan gua harus bujuk dia biar nggak marah. Siapa tau aja kelak sahrul bersikap lembut hehehe. Jujur seh sahrul itu tiada 2 nya, entah kenapa reaksi jantung gua lebih bergetar ketika membayangkan muka sahrul ketimbang yang lain. Dia itu seperti punya daya tarik yang sangat sangat kuat "celoteh batin alfin

Setelah hampir 15 menit alfin dikamar mandi' ia lalu keluar  dengan langkah kaki yang pelan menghampiri sahrul di depan,

Alfin melihat sahrul masih duduk bersandar ke tembok sembari menikmati sebatang rokok, sementara nasi yang ia siapkan di atas piring seperti nya sudah habis di lahap sahrul, ia tidak ada keberanian untuk mengungkit masalah nasi, takut takut sahrul akan emosi nanti nya, kemudian ia duduk dekat sahrul sembari menghidupkan sebatang rokok,

"Rul, sekali lagi mohon maaf ya "Nada suara alfin ter bata bata

"Nggak usah di bahas "Jawab nya singkat

"Yasudah rul.. Maaf sebelum nya, "Awas awas gua mau tidur "potong nya sembari mendorong alfi agar menyingkir, alfin langsung berbaring terlentang dan langsung memejamkan mata nya.

"Ya... Alloh..gini amat nasib gua. Dah minta maaf ber kali kali' eh... Jawabannya malah judes gitu "batin alfin menggerutu

Alfin berusaha membujuk sahrul, ia memposisikan dirinya tepat di sebelah betis sahrul

"Gua pijatin ya rul, "Sapa alfin sembari menaruh ke dua tangan nya di kaki sahrul dan langsung mendapat penolakan tegas dari sahrul

Mendapat penolakan mentah mentah dari sahrul' alfin menggeser posisi nya sedikit menjauh dari orang di samping nya, ia merasa kebingungan

"Argh... Payah amat ini orang, bukan nya berterima kasih, ngomong mah kenyang tetap aja nasi nya di makan abis. Apa pulang aja ke mes ? Tapi mau jam berapa lagi nyampe nya mana kunci pagar nggak gua bawa lagi terus badan juga capek bangat, argh....apes apes bangat ini nasib "batin nya berontak

Dengan perasaan yang jengkel' mau nggak mau ia harus menunggu hingga matahari menampakkan wujubnya agar ia bisa langsung meninggalkan kontrakan sahrul,





Selamat membaca, k-readers. Semoga bertahan baca sampai habis.

Setelah membaca jangan lupa tinggal kan vote ya 🥰






Mengejar Cinta Si Driver Tampan 'SYAHRUL'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang