9

580 116 26
                                    

(Sorry kalau ada typo)
Jangan lupa vote komen yaa sebelum baca..












"Dis motor lo mana?" Tanya Prima, dia juga baru nyampek. Terus lihat Gadis keluar dari mobil. Biasanya pakai Scoopy yang aduh bunyinya aja udah bobrok cuma sesayang itu Gadis sama Si putih jadi gak mau ganti.

Padahal Papa udah bilang beli baru aja, dan akhirnya bobrok beneran.

"Hahah bobrok." Kata Gadis ketawa, dia gandeng Prima.

"Lo ke kelas duluan, gue ke TU bayar utang." Gadis ketawa, tahu dia utang yang di maksud Gadis.

Prima pergi si bucin datang, ngeledek. "Lho dis kok sendiri? Ayang mana?" Tanya Arjuna masih di motor

"Lho yang kan belum di tembak hahaha." Sahut Sheisa. Bener-bener dah anak dua ini, Gadis ambil sembarang batu dia timpuk tuh pasangan.

Ya walaupun gak kena sih.

Dia lanjut jalan ke kelas, tiba-tiba di tabrak. Apalagi ini?

"Aduh kaka, maaf." Kata Holly, jongkok ambil bukunya yang berceceran.

"Gakpapa, lo kelas berapa?" Tanya Gadis, ikutan jongkok bantu Holly beresin bukunya.

"Masih kelas 10, kak." Pas mata mereka bertemu, Gadia gemes sama Holly. Badannya mungil, putih terus senyumnya manis.

"Sorry ya kak....." Holly gak tahu nama Gadis, dia juga lagi pakai Hoodie jadi gak kelihatan nametag di seragamnya.

"Gadis," Jawab Gadis, Holly senyum.

"Maaf ya kak Gadis, dan makasih udah bantuin aku."

Padahal Holly udah pernah lihay Gadis, dan Gadis juga sering di mention sama Dahayu. Emang pada dasarnya Holly tuh cuek, gak peduli. Ya lupa.

"Nama lo lucu ya,,," Gadis baca nametag seragam Holly,

Holly cuma senyum canggung, mereka jalan beriringan ke kelas walaupun nanti Gadis harus jalan sendiri naik ke lantai dua karna Holly udah masuk ke kelasnya.

"Lo tinggal dimana?" Tanya Gadis,

"Perum citra garden 7." Kata Holly,

Badan mereka berdua dipisah sama Zio, gak ngedorong kok cuma misahin aja, rangkul bahu Gadis.

"Masih pagi Dis, udah ghibah aja." Kata Zio, di sikut sama Gadis.

"Gak ghibah ih."

"Kak, aku duluan yaa." Kata Holly, walaupun kemarin-kemarin mereka deket, tetep aja Holly masih males. Zio juga sih,

"Kak? Gue?" Tanya Zio nunjuk dirinya sendiri.

"Kak Gadis, duluan yaa." Ralat Holly, sama sekali gak lihat Zio yang natap dia kesel.

Zio lihat punggung Holly makin menjauh dia kesel sendiri, pengen remes-remes tuh anak boleh gak sih?

"Lo kenal?" Tanya Gadis,

"Gak, cuma ya tahu aja, kemarin ngeMOS angkatan dia." Kata Zio, Gadis sih nganguk aja terus pas naik tangga baru sadar.

"Lah itu Holly yang lo ceritain itu kan? Yang kata lo nyebelin?" Tanya Gadis,

"Padahal anaknya manis gitu."

"MANIS DARIMANANYA DAH?"

"Ya biasa aja anjing gak usah ngegass " kaget Gadis tiba-tiba di gass Zio.

"Gak ada manis-manisnya dia tuh, yang ada bikin naik darah." Kata Zio,

Gadis cuma ketawa, lucu aja lihat Zio ngomel-ngomel. Jarang banget soalnya nih anak ngomel depan Gadis. Gadis selalu di treat baik, Zio se-soft itu kalau sama Gadis.

Hope and Pain (END)Where stories live. Discover now