29

621 113 30
                                    

(Sorry kalau ketemu typo)
Gimana udah gumoh belom sama chapter 28??






















Sammy sampai pagi ini masih lihatin anak bungsunya yang tiba-tiba senyum sendiri bahkan ketawa sendiri, lebih parahnya sampai jejeritan kecil.

"Kamu gak lagi kesurupan penari Jaipong yang beres kamu tonton semalem kan Ly?" Tanya Sammy,

Holly ketawa dulu sebelum nyautin Bapaknya. "Pa, Badarawuhi. Jaipong mah Jawa barat, Desa penari tuh di Jawa Timur." Jelas Holly, sekarang lagi nyisir rambut.

"Masa sih? Papa kira Jaipong dari Indonesia." Kata Sammy.

"Lah Papa kira Jawa barat bukan Indonesia gitu?" Tanya Holly, dia gak habis pikir.

Sammy malah ketawa, "Zio kok gak ke sini Ly?" Tanya Sammy yang tadinya Holly senyum-senyum malah sekarang makin lebar senyumnya.

"Masa mau tiap hari, Papa kayak orang penting aja."

"Kak Jio senin ini udah try out, dia sibuk." Kata Holly, sekarang lagi kupasin apel, lagi.

"Kamu tanya gak sama dia mau kuliah di mana?" Tanya Sammy,

"Belum sih."

"Zio kuliah gak Ly?" Tanya Papa, Holly geleng. Dia gak tahu.

"Kuliah sih kayaknya, tapi gak tahu deh." Kata Holly. "Aaaa...." Holly suapin potongan apel kecil ke Papa.

"Kalau kamu lihat Zio pusing masalah biaya, kamu kasih taji Papa ya Ly, Papa mau bantu Zio." Kata Sammy. Holly agak kaget.

"Papa aja yang bilang ke Kak jio,"

"Iyaa Papa yang bilang, tapi kan kamu yang hampir tiap hati sama dia."

"Gak tiap hari juga kalik Pa."

"Apalagi udah pacaran makin tiap hari jadinya." Kaget, demi apapun Holly kaget. Dia gak ada cerita ke Papa kalau udah pacaran sama Zio.

Eh? Pacaran gak sih?

Eh masa udah ciuman gak pacaran? ahhaha.

"Pa?"

"Dari muka kamu ini Papa tau semalem pasti Zio habis ngajak kamu pacaran kan?" Tanya Sammy, senyumnya jahil bamget. Holly gak bisa gak salting,

Beneran dia tuh kayak,, aduuuhhh KAK JIOOOOOOO..

Holly nyengir malu, "Ciee punya pacar." Di colek dagu Holly sama Papa.

"Kak Jio baik." Kata Holly, "Jadi gak ada alasan aku untuk nolak dia,"

Sammy elus kepala anaknya lembut, "Papa juga tahu, Zio anaknya baik." Holly nganguk.

"Di turunin ego kamu ya Ly, Zio emang sabar tapi kan kesabaran mamusia ada batasnya." Kata Sammy.

"Emanhlg aku sejahat itu? Gak ih, kak Jio aja yang hobinya marah-marah." Baru di kasih tahu turunin ego jangan marah-marah ini udah ngomel lagi aja.

"Iya iyaa anak Papa."

"Terus kalau udah pacaran, gak jadi dong kita pindah ke Seoul?" Tanya Sammy, Holly lupa akan hal itu.

Mampus ini gimana? Masa baru pacaran mau ldr?
























Sebenarnya Zio bukan tipe orang yang suka woro-woro dalam artian pamer segala sesuatu pencapaian dia. Tapi sayangnya dia punya temen yang mulutnya udah plek-ketiplek sama Lambe turah, malah kayaknya jangan-jangan arjuna tuh sender di balik account Lambe turah.

Hope and Pain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang