chocolate x milk by acm.hope

2.5K 74 4
                                    

.

.

.


Pemuda manis itu tersenyum melihat handphonenya, dan tentu saja karena nominal uang yang baru saja masuk ke dalam rekeningnya. Tiga puluh juta untuk satu bulan, Di bayar di setiap bulannya oleh perkumpulan. Tidak termasuk bonus tambahan jika ada yang memberi tip lebih.

Mereka berdiri sendiri, berisi tujuh anggota. Asal muasalnya hanya karena tampang mereka yang berada di atas garis ketampanan rata-rata. Dan banyak pihak yang ingin bekenalan dengan mereka. Tak perduli mengeluarkan nominal fantastis, asal bisa menjadi pacar halusinasi mereka selama satu jam penuh.

Terdengar aneh? Awalnya. Tapi nyatanya jasa mereka sangat laris di kalangan mahasiswa/I kaya raya. Tak jarang terkadang ada Pejabat dan Tante sosialita membutuhkan kehadiran mereka.

Perkumpulan itu bernama Bangtan Sosializer, dan itu adalah suatu perkumpulan bagi mereka-mereka yang bergerak di bidang permainan peran. Ya itu tadi, menjadi pacar halu.

Dan pemuda itu adalah Sosializer paling laris dalam tiga bulan ini. Namanya Jeon Jungkook. Adik kelas dan menjadi anggota termuda. Dia terpilih menjadi wakil di perkumpulan karena ketampanan dan cara bicara yang sangat menyenangkan. Dia pandai memainkan peluang. Aset property yang dia miliki adalah paras dan kasta sosialnya. Dia tampan, manis dan seorang Primadona No.1 di Kampusnya.

"Kookie, bayaranmu sudah ku transfer tadi"

Jungkook mengangguk senang, sambil memperlihatkan bukti terimanya pada lelaki yang mengajaknya bicara.

"Dan jangan lupa dengan bookingan dari anak Mahasiswa tingkat akhir malam ini. 1 Jam tidak lebih, di kafe biasa" Ucapnya lagi.

"Iya, Namjoon Hyung. Tapi jangan lupa Kookie minta jatah skincare. Oke?!"

Lelaki bernama Namjoon itu mengangguk dan mengacak surai hitam Jungkook. Memberikan afeksi sayang padanya. Bahwa berkat pemuda itu perkumpulan mereka semakin di kenal banyak orang.

"Yang nemenin kookie malam ini siapa, Hyung?"

"Taehyung, kebetulan malam ini juga dia di booking Tante Irene seperti biasa di kafe yang sama"

Jungkook cukup terkejut, dia menatap lelaki yang sibuk memainkan ponselnya di ujung ruangan.

"Tante Irene?" Dia bertanya mungkin saja pendengarannya salah, tapi melihat ketuanya mengangguk hatinya tubuhnya melemas.

Irene lagi. Irene lagi. Sudah bukan rahasia lagi kalau istri dari pejabat daerah itu sering membooking Taehyung untuk sekedar makan malam dan berbelanja di butik mewah di Korea. Tak jarang Taehyung memakai pakaian bernilai mahal hadiah dari Irene.

"Kau cemburu, Kookie?"

Jungkook mendengus. Pertanyaan macam apa itu? Dia Cemburu? Tidak mungkin!

"Mana mungkin aku cemburu, Hyung!" Jungkook menjawab dengan intonasi tinggi, berusaha menarik perhatian lelaki di ujung ruangan itu. Dan benar saja, Taehyung mengalihkan perhatiannya dari handphone. Menatap minat pada Jungkook dan Namjoon.

Namjoon memajukan tubuhnya tepat di depan indera pendengaran pemuda manis itu.

"Dengar Kookie~ Taehyung tidak akan menyukai wanita berdada implant itu. Bukankah kita sudah sama-sama tau orientasi seksualnya seperti apa, jadi kau tak perlu khawatir"

Jungkook hanya bisa menganga dengan tidak elitnya. Dia menoleh ke samping dengan Taehyung yang hanya menatap minat padanya.

"Apa liat-liat!" Ucap Jungkook sambil melotot

ONE SHOT TAEKOOKWhere stories live. Discover now