•|Nineteen

6.4K 615 22
                                    


"Tangis pilu sang bayi"



Di malam yang sunyi ditemani terang nya cahaya rembulan dan sang bintang, lelaki asal Chicago itu nampak tenang duduk disofa single di rooftop agensi yang memang di sediakan untuk melepas penat para idol dan artist nya.

Menunggu dua rekan kerja nya membeli minuman untuk ketiganya, saat pikiran nya mulai sibuk menerawang ke depan. Suara getaran ponsel dalam saku Hoodie nya membuat ia menegakkan duduk, merongoh guna mengambil ponsel pintar milik nya.

Namun bukan ponsel nya yang berbunyi melainkan satu ponsel lain, milik bayi kesyangan nya, Lee Haechan.

Menyerengit bingung saat rentenan pesan masuk dan berasal dari satu nomor yang sama. Ia mendengus kesal dan melempar ponsel itu di karpet bludru dibawah kaki nya, tak peduli jika ponsel itu rusak. Ia bisa membelikan bayi nya yang baru.

"Selalu seperti itu!!" Ucapnya entah pada siapa

Tadinya ia ingin sedikit meringankan beban pikiran nya, namun setelah membaca pesan dari ponsel Haechan membuat nya kembali badmood.

"Mau sampai kapan? Aku benar-benar muak pada mereka..!!" Cibirnya lagi, bahkan ia melempar botol air mineral milik nya, hingga masuk ke dalam kolam renang yang tak jauh darinya.

"Kenapa?" Suara Jaehyun terdengar dari belakang tubuhnya, membuat Johnny kembali menghembuskan nafas kasar.

"Lihat saja sendiri." Johnny menunjuk ponsel Haechan dengan dagu nya.

BJaehyun duduk di sofa singel lain nya, meletakkan dua botol bir yang ia ambil didapur agensi diatas meja. Lalu memungut ponsel milik Haechan, dan mulai membaca setiap kalimat dari bubble chat tanpa membuka ruang chat nya.

"Hahahahahah, mereka benar-benar gila!!" Cibirnya diiringi tawa kesal dan dengan enteng melepar ponsel Haechan hingga masuk dalam kolam renang.

"Sekarang aku paham maksud dokter Han tentang kesehatan Haechan, dan semua ini ulah mereka. Bedebah sialan!!!" Umpat Jaehyun dengan meremukkan kaleng bir yang baru ia buka.

"Jadi sekarang apa keputusan mu?" Jaehyun menatap serius ke arah Johnny, yang dibalas seringai mengerikan lelaki kelahiran Chicago itu.

"Tak perlu khawatir, aku akan tetap memberikan apa yang mereka mau." Ucapnya diiringi senyum tipis, namun Jaehyun tau pasti itu bukan sebuah senyum kebaikan ada hal licik yang tengah disusun Kakak tertuanya itu.

"Teruslah berulah tanpa menyadari aku mencari tau semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini, setelah semua terkumpul aku bisa dengan mudah mengambil hak asuh, Haechanie." Gumam Johnny dengan seringai tipis, yang masih bisa didengar Jaehyun.

Jaehyun hanya bisa berharap Johnny tak melakukan hal gegabah, pasalnya ia cukup mengenal siapa sosok Seo Johnny, lelaki itu memang nampak tenang dan selalu menunjukkan sisi kekanakan namun tak ada yang tau sifat aslinya. Dia seperti seorang psikopat, saat sudah menemukan mangsa maka tak ada kata ampun untuk orang itu, terlebih jika itu bersangkutan dengan Lee Haechan, maknae kesyangan nya. Hal keji apapun akan ia halalkan untuk bisa membuat bayi nya tetap aman.

"Aku tak peduli dengan apa yang ingin kau lakukan, tapi ingat satu hal. Jangan pernah menyembunyikan apapun dari para member tentang apa yang akan kau lakukan. Semua berhak tau, terlebih pemegang tahta tertinggi di SM, anak dream." Ucap Jaehyun lalu meneguk bir nya sedikit.

"Kau dan Jaemin 11 12 tak bisa dibantah jika sudah bertindak. Lalu dipadukan dengan Chenle sang penguasa, Jeno dan Jisung yang akan menggunakan Otot saat bertindak, dan terakhir si Renjun yang tak bisa ditebak namun bisa menghancurkan segalanya." Ucap Jaehyun lagi dengan seringai tajam.

BABY ||Haechan X Dream's Where stories live. Discover now