Eps 24 [ hard to sleep ]

34 12 0
                                    

.
.
.

"Terkadang sesuatu yang ada itu tak terlihat."

_Garliona_
.
.
.

__•°√°•__

Dulu ada yang pernah bilang. Sebuah hubungan, sebuah kebersamaan, hanya bisa di rasakan oleh dua orang.

Namun setelah mengalami sendiri, sebuah kebersamaan dan berbagi kasih sayang bisa didapatkan dari tiga sampai tujuh orang.

Sampai ada yang mengatakan itu adalah sebuah circle. Circle berbagi keluh kesah, berbagi kasih sayang, saling bertoleransi, menghargai satu sama lain. Sampai benar-benar terikat dan tidak ingin lepas dari lingkaran itu.

"Ibu! Lio mau mam eskrim," ucap Liona melihat ibunya termenung melihat sebuah kelompok ibu-ibu beranggotakan tujuh orang.

Zanna melirik ke putri kecilnya itu dan menyamakan posisinya. Tangan  Zanna mengusap-usap kepala Lio.

"Sayang kamu kemarin udah eskrim, nanti pilek dimarahin sama ayah loh. Makan yang lainnya saja, ya?" Liona merengut pertanda ia merajuk.

Sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Liona tetap kekeh dengan pendiriannya ingin memakan eskrim.

Zanna yang menghadapi keras kepala putrinya itu menggendongnya. Dan membawanya pergi dari kedai kopi. Liona menangis karena keinginannya tak dituruti.

__•°√°•__

Liona meremat kertas kosong dihadapannya. Ia kesal tidak bisa berfikir, karena masalah di sekolahnya membuat dirinya terjebak dalam satu pemikiran. Liona ingin teriak. Karena berbagai emosi yang tak bisa ia keluarkan.

Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka lebar. Terlihat Reyhan berdiri disana.

"Dek! Udah makan? Kok tadi Abang nggak liat kamu di meja makan?" tanya Reyhan menutup pintu kamar Liona.

"Hehe Dedek nda laper, Bang. Lagian Dedek masih mau belajar buat besok soalnya besok udah PAT," ucap Liona sembari menulis laman judul di bukunya.

Reyhan berekspresi seolah ia tidak menyukai saat Liona mengabaikan jam makannya. Walaupun alasannya belajar untuk ujian.

Reyhan menatap punggung Liona yang sedang menulis ringkasan materi dari belakang. Ia menarik kursi Liona agar lebih dekat dengannya.

"Dedek laper, kan? Makan dulu ayo, sayur tadi masih ada sama lauknya, Abang ambilin yah?" Liona menggeleng ia benar-benar tidak lapar.

Bagaimana ia bisa makan sedangkan dia tidak lapar. Abang yang satu ini cukup posesif bagi Liona.

"Lio nda laper Abang, Lio mau belajar."

"Tapi Dek, kamu nggak boleh lupain makan dong. Ini udah lewat jam makanmu loh, nanti maag kamu kambuh," crocos Reyhan membuat sang adik kesal.

"Aishhh Abang cerewet. Dedek mau fokus Abang, nanti kalo nilai Lio nda nyampe sembilan lima nanti di pukul sama ayah," ucap Liona membalikan kursinya.

I'M OKEY!! [END] TERBITWhere stories live. Discover now