Universe

137 15 34
                                    

Malam minggu, waktu ketika tempat-tempat indah dipenuhi oleh cinta. Mulai dari restoran, pinggir jalan, mall, taman, alun-alun, dan tempat wisata dikunjungi oleh pasangan yang ingin menikmati waktu berdua untuk membuat kenangan indah. Momen malam minggu ini tidak dilewatkan oleh Jeno dan Winter.

Mereka mengunjungi salah satu tempat yang terkenal dengan wisata kulinernya. Di sepajang jalan terdapat stand-stand makanan dan minuman. Jeno sengaja mengajak Winter ke sini karena ia tidak pernah mengajak gadis itu untuk wisata kuliner.

Winter tampak senang melihat semua makanan yang dijual di kanan dan kirinya. Matanya melebar dan air liurnya sudah banyak keluar di dalam mulut. Ia sudah lama tidak berwisata kuliner karena ia tidak ingin menambah berat badan. Namun karena ia lelah dengan rutinitasnya berlatih untuk acara kemarin, mungkin ini saat yang tepat untuknya memberi hadiah kepada diri sendiri dengan jajan sepuasnya. Lagipula ia bisa kembali diet besok.

"Kamu mau apa?" tanya Jeno.

"Itu," tunjuk Winter ke arah stand yang menjual takoyaki.

"Yaudah ayo beli."

Mereka berjalan menuju stand yang menjual takoyaki itu. Ada sedikit antrean namun tidak perlu menunggu lama untuk dilayani. Sekitar tiga menit mereka mengantre, akhirnya giliran mereka yang dilayani oleh penjual.

Setelah memesan, mereka menunggu penjual memasak takoyaki sebentar. Tidak lama kemudian, Jeno menerima pesanannya dan membayar. "Ini," ucapnya memberikan sekotak takoyaki kepada Winter. Winter tersenyum ketika menerimanya.

"Mau beli apa lagi?" tanya Jeno lagi.

"Ehm, pengen baby crab," ucap Winter dengan malu-malu.

"Ayo," ajak Jeno.

Ketika mereka sampai di stand yang menjual kepiting kecil itu, Winter sedikit menarik tangan Jeno. "Rame banget. Beli yang lain aja," ucapnya.

"Tadi katanya pengen, kok malah mau beli yang lain?"

"Rame banget, pasti antrenya lama."

"Yaudah deh. Emang kamu pengen apa selain baby crab?"

"Corndog," jawab Winter.

Mereka memutuskan untuk membeli corndog sesuai permintaan Winter. Untung saja stand yang menjual corndog tidak seramai stand yang menjual baby crab. Akhirnya mereka membeli dua buah corndog dengan varian yang berbeda.

Lalu Jeno mengajak Winter untuk membeli minuman. Ada satu stand minuman yang tidak terlalu ramai, tetapi Jeno tertarik dengan minuman yang dijual.

"Kamu mau yang varian apa?" tanya Jeno kepada Winter.

"Cheesetea nutela," jawab Winter mantap.

Jeno segera memesan minuman. Setelah membayar dan menerima pesanan, mereka pergi ke taman yang berada tidak jauh dari lokasi. Taman itu tidak besar, tetapi cukup ramai oleh pengunjung.

Beruntungnya mereka, masih ada satu kursi panjang yang kosong tepat di bawah pohon dengan lampu hias warna-warni. Mereka memutuskan untuk duduk di kursi panjang itu sambil menikmati jajanan yang mereka beli.

Pertama, Winter mencoblos sedotan ke minumannya dan menyedot minuman untuk membasahi tenggorokan sebelum mengunyah. Kemudian ia mengambil satu tusuk corndog dengan saus di atasnya, begitu memanjakan mata karena ukurannya yang cukup besar.

Ia menggigit ujung corndog itu dan menariknya. Keju mozzarella langsung keluar dan memanjang. "Ehm, enak banget," ujarnya.

"Enak? Aku mau coba dong," pinta Jeno.

Winter menyodorkan corndog yang telah ia gigit ke mulut Jeno. Kemudian pemuda itu menggigitnya. Senyum senang tak luput dari wajah mereka.

"Gimana? Enak, kan?" tanya Winter.

"Iya. Tapi jadi lebih enak karena disuapin sama kamu."

Perkataan Jeno membuat pipi Winter bersemu merah. Senyumnya semakin lebar dan jantungnya berdegup kencang. Malam ini ia senang sekali bisa mengjabiskan waktu berdua dengan orang yang ia cintai.

Dua sejoli berjalan di depan Jeno dan Winter. Dua orang itu menghentikan langkah ketika melihat mereka. Secara otomatis mereka berempat bertatapan.

"Kalian di sini juga?" tanya pemuda yang tengah menggandeng perempuan di sebelahnya.

Mata Winter membesar melihat pemuda itu. "Cya?"

Pemuda itu memang Cya. Ia bersama dengan gadis cantik yang juga Winter kenal. "Chehyun?" ucap Winter lagi.

"Hai, Win," sapa gadis berambut merah muda itu.

Winter melihat tangan keduanya yang bergandengan. "Loh, kalian pacaran?" tanyanya.

Cya tersenyum dan mengangguk. "Iya, kita baru jadian kemarin," jawabnya.

"Kalo gitu kita duluan, ya," ujar Chaehyun mengajak Cya pergi. Sebenarnya ia tidak ingin mengganggu waktu kencan pasangan yang lain.

Jeno merasa lega. Ia lega karena Cya tidak mengejar Winter. Ia juga lega karena Winter tampak baik-baik saja melihat Cya berpacaran dengan orang lain. Mungkin selama ini ia memang salah paham. Mungkin ia terlalu berlebihan. Intinya sekarang ia sangat lega dan senang sekali.

"Kenapa senyum-senyum sendiri? Ada yang lucu?" tanya Winter kepada Jeno yang tersenyum sambil menatap kosong.

Jeno langsung tersadar. "Ah, gak. Gak papa. Yaudah lanjut makan lagi."

Mereka melanjutkan menikmati jajanan yang sudah mereka beli. Winter tampak lahap memakan takoyaki yang berukuran cukup besar itu. Jeno menatap gadisnya itu tanpa berhenti tersenyum.

"Aku sayang sama kamu," ujar Jeno pelan.

Mendengar Jeno bergumam, Winter menoleh. "Apa?"

Senyum Jeno semakin lebar. "Aku sayang banget sama kamu." Kini ia berbicara lebih kencang.

"Aku juga," jawab Winter.

"Juga apa?"

"Aku juga sayang banget sama kamu." Winter menundukkan kepalanya karena malu.

Jeno memeluk Winter kemudian mengecup kening gadis itu dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ia tidak akan membiarkan Winter berpaling darinya. Ia akan tetap mempertahankan hubungannya dengan Winter hingga mereka mengikat janji suci dan hingga maut memisahkan. Ia berjanji dengan dirinya sendiri.

TAMAT

.
.
.

🌸🌸🌸🌸

Halo semua^^
Akhirnya tamat juga😌
Makasih buat kalian semua yang udah baca cerita ini dari awal sampai selesai, terutama bagi kalian yang ngikutin dari Lucid Dream yang pertama, makasih banyak🙏
Tanpa kalian cerita ini gak ada apa-apanya. Cerita tanpa pembaca itu seperti tubuh tanpa nyawa.
Makasih juga buat yang udah vote dan komen, aku suka banget baca komen-komen dari kalian🤗
Aku tahu cerita ini mungkin membosankan, oleh karena itu aku terharu banget ketika liat masih ada yang ngikutin sampe tamat🤧
Intinya makasih banyak buat kalian semua🙏

LUCID DREAM 2: UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang