1

976 137 14
                                    

Disini author gak menggunakan penyebutan kakak ibu ayah secara bakor yang paling formal atau yang dipake pada jaman dulu gitu. Jadi mohon maaf jika terdapat kesalahan okei.
Enjoy
.
.
.
.

Cerita tentang permaisuri sudah sadar dari tidur panjangnya sudah meluas diistana dan menjadi buah bibir para penghuninya dari kalangan para mentri sampai ke para dayang istana. Tidak ada satu pun yang tidak menceritakan tentang bagaimana sang permaisuri terbangun dan mengaku sebagai laki-laki.

Termasuk sang raja sendiri, raja Lee Minhyung. Sang raja sudah mendengar kabar itu dari para kasimnya jika sang istri sudah sadar setelah tidur panjang selama tiga bulan. Permaisuri ditemukan terjatuh kedalam danau di sekitar paviliun utara dan kemudian tidak pernah sadarkan diri kembali setelah sekian lamanya.

Raja sendiri belum berniat menemui sang permaisuri walaupun ia sudah mendengar bahwa permaisuri sudah sadar. Raja malah menghabiskan waktu untuk membaca di paviliun miliknya seorang diri.

Tok

Tok

Tok

"Yang mulia raja, ini saya Guanheng "

Suara dari arah pintu berhasil menarik atensinya dari buku yang ia baca. Menghembuskan nafasnya berat sebelum mempersilahkan seseorang itu masuk.

"Masuklah"

Kriet

Pintu terbuka dan menampilkan sesosok prajurit dengan pakaian khasnya serta pedang yang bertengger disabuk pinggangnya.

Prajurit Yang bernama Guanheng itu masuk dan kembali menutup pintu paviliun dan berjalan santai kearah sang raja dan hal yang sudah raja hapal ada Guanheng akan merebahkan dirinya di kasur khusus milik raja.

"Oh astaga Mark... Pinggangku sakit sekali" keluh sang prajurit setelah dengan nyaman merebahkan dirinya dikasur raja.

Wong Guanheng. Sahabat sang raja dan anak dari mentri Wong yang sekarang, serta cucu mendiang Jendral perang Wong pada masa pemerintahan kakeknya. Wong Guanheng bukan satu-satunya sahabat dari raja, sepupu Guanheng yang bernama Wong Yukhei juga bagian dari mereka.

Guanheng melirik sang raja yang masih tidak berkutik dan tetap tenang dengan buku ditangannya.

"Kau tidak bertanya kenapa aku kemari Mark?" Tanya Guanheng.

Manusia satu-satunya yang berada disana selain ia hanya menggeleng.

"Aku sudah menduga kau pasti habis berlari kabur setelah dikejar oleh Dejun" jawab sang raja yang dipanggil Mark oleh Guanheng.

Ngomong-ngomong soal Mark, Mark adalah nama panggilan khusus yang mereka bertiga ciptakan. Mark untuk Minhyung, Hendrey untuk Guanheng dan Lucas untuk Yukhei.

Guanheng menghembuskan nafas kesal saat rajanya menyebut nama istrinya sebagai penyebab utama kenapa dirinya mengeluh sakit pinggang sekarang.

"Hei Mark kau ingat kan dulu Xiaojun adalah anak paling penurut dan manis diantara gadis sebaya kita dan dirinya juga yang mengurus kita sebagai sahabat karibnya maka dari itu aku bisa jatuh hati pada Xiaojun. Tapi nyatanya apa sekarang? Jika Xiaojun berkelahi dengan singa buas kurasa istriku akan memenangkan pertarungan" keluh Guanheng.

Sang raja yang mendengar cerita sahabatnya ini hanya balas terkekeh pelan, ini bukan kali pertama Guanheng mengeluhkan keganasan sang istri. Tapi kalo boleh jujur kemarahan Xiaojun sendiri berakar dari kelakuan tidak jelas yang dilakukan oleh Guanheng.

Minhyung menutup bukunya dan mengalihkan atensinya kepada sang sahabat yang sekarang sedang berguling kesana kemari di ranjang miliknya.

"Kali ini hal apa lagi yang kau perbuat Hen?" Tanya Minhyung.

Dr.QueenWhere stories live. Discover now