1

227 23 9
                                    


⬛⬛⬛

Terhitung sudah 1 bulan Sena dan Daniel berpacaran, bahkan Daniel sudah sering datang ke rumah Sena untuk membantu ibu Sena membuat roti untuk tokonya.

Seperti saat ini, mereka bertiga-- Sena, Daniel dan ibu Sena sebut saja Lia-- tengah membuat donat.

Lia bagian membuat adonan, Daniel membentuknya agar persis seperti bentuk donat biasanya, sementara Sena juga membantu Daniel.

"Makasih ya Daniel, kamu udah bantu tante sama Sena, kamu jadi repot gini" ujar Lia dan Daniel tersenyum.

"Gak masalah tante, saya seneng kok bantuin tante sama Sena" ujar Daniel sambil wink ke Sena meskipun ya gak bisa karna mata Daniel terlalu sipit buat nge-wink.

Sena cuma memutar bola matanya malas melihat kelakuan pacarnya--eakk-- yang makin hari makin sengklek.

Dan Lia cuma ketawa ngeliat interaksi di antara keduanya, Lia sudah tau bahwa Sena dan Daniel ada hubungan khusus, Lia tidak masalah dengan itu, asalkan anaknya bahagia dia juga ikut senang saja.

Tak berapa lama terdengarlah kumandang adzan, semuanya langsung senyap.

Setelah adzan selesai, Lia dan Sena melepas sarung tangan yang di buat membuat kue tadi. Kedua perempuan itu berdiri sementara Daniel masih duduk dan masih membentuk adonan.

Lia melihat Daniel yang masih duduk langsung memanggil cowok itu,
"Nak Daniel" panggil Lia.

"Iya te?" Sahut Daniel sambil mendongak melihat Lia yang berdiri.

"Ayo sholat, nanti kamu pake sarung punya ayahnya Sena aja" ujar Lia dan Daniel cuma senyum kaku.

"Anu, saya nggak sholat te.." ujar Daniel dan membuat kening Lia berkerut.

"Loh kenapa? Kamu besok sebagai laki-laki harus jadi imam yang baik—" ucapan Lia tak berlanjut karena langsung di sela Sena.

"Kalo gitu ibu sama aku sholat dulu ya, Dan" ujar Sena dan Daniel mengangguk sambil tersenyum, Sena segera menyuruh ibunya pergi duluan di susul Sena di belakang seraya bilang maaf ke Daniel.

⬜◻◽▫◽◻⬜

Selesai sholat Sena dan ibunya melipat mukena masing-masing, hingga sang ibu menggeplak bahu Sena dengan cukup keras, membuat Sena mengaduh.

"Aduh bu, apaan sih!" Kesal Sena.

"Kamu yang apaan! Kok gak bilang Daniel itu bukan islam." Ujar Lia.

"Ya, pokoknya sekarang udah tau kan" ujar Sena yang masih sibuk merapikan mukena yang sudah ia lipat.

"Hadeh, kamu ini sena... Yaudah ibu keluar duluan mau bantuin Daniel sekalian minta maaf juga" setelah berujar demikian ibu Sena pergi dari tempat ibadah itu meninggalkan Sena yang masih duduk di atas sajadah.

Sena mengusap mukena yang sudah rapi di pangkuannya, tanpa sadar air matanya jatuh di atas permukaan mukena itu.

"Gue kenapa nangis sih" gumam Sena seraya mengusap air matanya dengan cepat dan segera meletakkan mukena itu di atas sajadah, kemudian segera keluar dari tempat ibadah itu dan menuju ke depan membantu sang ibu dan Daniel sang kekasih.

⬜⬜⬜

Aku menangis karena tidak yakin hubungan ini bakal berakhir dengan bahagia atau malah sebaliknya..

⬜⬜⬜

Im Yoona as Lia (ibu Sena)

Hwang Yeji as Dinar (teman sena)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwang Yeji as Dinar (teman sena)

Hwang Yeji as Dinar (teman sena)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






⬛⬛⬛

Don't forget to vote and comment!

Thanks for reading ( ◜‿◝ )♡

B e r b e d a  ⚫  Choi Hyunsuk  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang