13

47 10 1
                                    

⬛⬛⬛





"Huaaa, serem banget filmnya tadi" eluh Sena dengan muka kusutnya sementara Daniel tertawa melihat wajah kocak pacarnya ini.

"Maaf deh, lain kali aku bakal nanya kamu dulu mau nonton apa" ujar Daniel sambil menggenggam tangan Sena semakin erat.

Memang daritadi pas di dalam bioskop juga Daniel tak henti-hentinya menggenggam tangan Sena dengan hangat, sampe Sena terasa aman banget.

Sena tersenyum,
"Gapapa kok, Dan, tenang aja, aku juga gak benci-benci banget sama film horror" ujar Sena dan Daniel balas tersenyum juga sambil mengusap kepala Sena yang tertutup jilbab hitam itu.

"Tuhkan apa kataku, kamu makin cantik kalo pake jilbab" ujar Daniel dan lagi-lagi Sena di buat mleyod dengan perkataan Daniel itu.

"Udah dong, Dan, ini kepala aku makin gede kamu puji terus" ujar Sena tanpa melihat ke arah Daniel, karena Sena yakin wajahnya udah merah banget.

Terdengar Daniel tertawa melihat kelakuan Sena yang sangat lucu ini, tak bisa nahan gemas, Daniel memeluk Sena dari samping.

"Uhhh, pacar siapa sih inii, lucu bangett!" Seru Daniel dan ... Sudahlah Sena udah mleyod gak bisa bertalk-talk.

Hingga akhirnya mereka keliling mall, entah mencari apa, pingin muter-muter aja, sambil makan es krim yang sempet mereka beli sebelum muter-muter.

"Kamu laper gak?" Tanya Daniel dan Sena mengangkat es krimnya

"Udah ada ini, gak laper sih" jawab Sena dan setelahnya kembali memakan es krim itu dengan lahap, Daniel berdecak.

"Yang bener aja, masa kamu cuma makan ginian. Ayo cari makan di luar" ujar Daniel sambil menarik tangan Sena.

"Gak usah nawarin sih, kalo ujung-ujungnya kamu paksa" gumam Sena sambil terkekeh.

"Kenapa gak cari disini aja, kan ada tuh banyak, jangan susah-susah cari di luar." Ujar Sena dan bikin Daniel langsung berhenti narik tangan Sena.

"Iya juga, yoklah cari makan" ujar Daniel dan kembali menarik tangan Sena.

Sena sabar banget ngadepin sikap Daniel yang kadang bikin kesel ini. Akhirnya mereka berjalan tidak terlalu lama dan memilih kedai nasi goreng.

Daniel sedang memesan sementara Sena tengah bermain ponselnya sambil menjawabi pesan-pesan dari temen-temennya , tapi dari sekian banyaknya pesan ia terfokus pada pesan foto yang terkirim dari nomer yang tidak ia simpan.

Saat Sena buka room chatnya ternyata itu nomer nya Harun. Sena mengunduh foto yang dikirim Harun 1 menit yang lalu.

Dan ternyata isi foto itu adalah foto dimana dirinya baru saja duduk di bangku kedai nasi goreng itu, dari angel foto ini diambil asalnya dari arah jendela yang ada di belakang bangkunya berada.

Sena menoleh ke arah jendela kaca itu dan tentu saja tidak ada siapapun. Sena kembali menatap fotonya dan terus berpikir, alasan Harun mengirim foto ini itu apa?

Setelah lama berdiam diri dan berpikir, sampai Daniel kembali duduk setelah memesan makanan, Sena berdiri dari bangku.

"Anu, dan, aku keluar sebentar ya, kamu tunggu sini." Ujar Sena dan tanpa menunggu jawaban Daniel, gadis itu langsung keluar kedai.

Sena berlari dan beberapa kali celingukan, hingga satu tarikan menghentikan langkahnya. Sena menoleh dan mendapati Harun yang menahan tangannya.

"Lo ngapain?" Tanya Harun sambil melepaskan tangan Sena.

Sena mengatur nafasnya, dan menatap Harun, "lo gak ada yang mau di omongin sama gue?"

Harun sedikit membuka mulutnya, tapi kemudian ia memalingkan wajahnya sambil mengusap tengkuknya, gesturnya seakan bilang 'mampus ketahuan'

"Lo peka juga ya" ujar Harun pelan namun Sena masih bisa mendengarnya.

Hening menyerang dan akhirnya Harun menatap Sena lagi.
"G-gue minta maaf.."

"Gue tau mungkin kata-kata aja gak bakalan cukup sama apa yang telah gue perbuat ke lo.. tapi, gue saat ini benar-benar tulus mau minta maaf ke lo" jelas Harun dan cukup membuat Sena terdiam tapi tak terlalu lama.

"Hmm, oke gue maafin" ujar Sena dan Harun kaget.

"A-apa?"

"Gue maafin"

"T-tapi-"

"Terserah lo mau ngapain lagi buat nutup rasa bersalah lo ke gue gimana, tapi permintaan maaf lo gue terima"

Harun benar-benar tercengang, ia menunduk malu, bisa-bisanya ia mempermainkan gadis sebaik ini. Sial. Harun semakin merasa bersalah.

"Udah itu aja kah yang mau lo omongin?"

Pertanyaan dari Sena itu langsung membuat jantung Harun berdegup kencang. Ia kembali mendongak menatap Sena yang masih menunggu ucapannya.

⬜◻️◽▫️◽◻️⬜

Daniel masih menunggu Sena dan ia beberapa kali menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah lewat 20 menit Sena pergi tanpa bilang mau kemana.

Dan waktu Daniel ingin mengejar mencari Sena, gadis yang ia nanti-nanti itu telah kembali.

Sena tersenyum kikuk di hadapan Daniel,
"Maaf ya Dan, lama ya" ujar Sena tidak enak.

"Iya, lumayan, sampe nasi gorengnya dingin.." ujar Daniel dan Sena semakin tidak enak.

"Maaf-"

"Kamu darimana?" Tanya Daniel to the point.

"Ketemu temen Dan, tadi mumpung lewat makanya cipika cipiki dulu" ujar Sena dengan sangat lancar.

Tapi, Daniel tetap diam. Sena menggenggam tangan pacarnya,
"Maaf ya, bae.. aku salah ... Maafin aku"

Blush!

Telinga Daniel memerah, jantungnya berdegup sangat kencang mendengar panggilan yang tidak pernah ada di awal pacaran. Ini bener-bener first time Daniel denger panggilan itu dari Sena.

"G-gapapa.. kamu makan aja, atau mau pesen yang lain? Ini udah dingin" tawar Daniel mencoba terlihat tidak gugup.

"Noo! Gapapa, aku makan ini aja" jawab Sena cepat dan segera setelahnya Sena melahap nasi goreng itu.

Tangan Daniel terulur untuk mengusap kepala Sena,
"Makan yang banyak, little princess..." Ujar Daniel sambil tersenyum.

Sena mendongak menatap Daniel lagi, dan ia balas tersenyum,
"Iya"

Akhirnya mereka terlarut dalam makanan masing-masing, dan Sena mencoba tidak terlalu memikirkan ucapan Harun yang cowok itu katakan sebelum berpisah tadi.




⬜⬜⬜

Aku semakin tidak tau kemana arah ceritaku ini, tapi aku sudah tau bagaimana endingnya.

⬜⬜⬜

Thanks for reading! Dont forget to vote and comment!! Love you all!!♥️♥️♥️

B e r b e d a  ⚫  Choi Hyunsuk  [✓]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum