05.

446 30 7
                                    



Hari ini tepat satu minggu setelah asistensi pertama praktikum kala itu. Mau tidak mau Aruna harus siap untuk bertemu asisten yang menurutnya paling menyebalkan itu.

Praktikum hari ini dimulai pukul 13.00. Aruna tidak akan terlambat karena sebelumnya ia ada kelas pukul 10.00 dan berhasil bangun pagi tentunya.

Sambil menunggu waktu praktikum tiba, Aruna dan Lea duduk di sebuah perpustakaan. Rencananya mereka akan mengerjakan tugas yang baru saja diberikan. Alasan lain adalah karena perpustakaan fakultas mereka memiliki pojok baca yang rapi dan juga ber AC jadi yaa tidak ada salahnya menunggu praktikum di tempat ini.

"Lea, bener kan ini begini?" tanya Aruna sambil memperlihatkan tugasnya kepada Lea

"Iya, itu tinggal lo tambahin materi tadi. Ubah aja kalimatnya jadi kalimat lo sendiri."

"Ahh I see. Thankyou."

"Heemm. Ngomong-ngomong run, habis ini praktikum" ucap Lea.

"Iya gue tau. Terus kenapa?"

"Buset judes banget sama gue. Pms lu?"

"Hehe sorry Le. Ini hari pertama gue red day. Gue sebisa mungkin lagi jaga mood nih. Mood gue udah naik turun gara gara red day, gimana entar waktu praktikum yak. Males banget gue ketemu Kak Aksa."

"Aruna, coba lo renungkan deh lo berperilaku kayak gini karena apa? Karena salah lo kan? Lo yang udah jelek-jelekin Kak Aksa based on gossip yang udah lo denger padahal belum tau kebenarannya?."

"Lah lo marahin gue? Kok jadi mihak Kak Aksa sih Le?"

"Gue ga mihak dia Aruna Faleesha. Tapi coba lo pikirin lagi, emang lo yang salah kan? Kalau lo ga bicarain Kak Aksa kayak gitu di depannya mungkin lo bakal biasa aja dan ga peduli sama tingkah Kak Aksa as asdos killer atau apalah itu. Lagian lo juga pernah dapet asdos nyebelin selain dia dan biasa aja kok."

Aruna diam mendengarkan kata-kata yang telah diucapkan sahabatnya itu. Benar juga, ini semua salahnya telah membicarakan kejelekan seseorang di depan orang lain yang baru saja ia kenal ditambah ia tidak tahu bahwa orang yang di depannya adalah orang yang ia bicarakan.

"Yaa terus gue harus gimana Le?"

"Simple, minta maaf ke Kak Aksa." Jawab Lea sambil melanjutkan tugasnya.

"M-minta maaf? Gimana caranya gue minta maaf ke mahluk freezer kayak dia? Yang ada gue cuma dicuekin kayak pas gue nyapa itu lagi."

"Nah, itu sih terserah lo run. Lo yang tau caranya gimana haha."

"Dih kagak ada bantunya ternyata lu."

"Eh astaga run udah jam segini ayok naik" ajak Lea.

"Ahh iya bentar gue beres beres dulu."

Percakapan mereka diakhiri sampai disini karena waktu telah menunjukkan 12.50 yang artinya sebentar lagi praktikum akan dimulai. Dan tepat pukul 13.00 praktikum dimulai. Beruntung Aruna tidak terlambat seperti tempo hari. Praktikum ini dibagi menjadi dua kloter. Kloter pertama pukul 13.00-15.00 sedangkan kloter kedua 15.00-17.00. Selama praktikum, akan ada pretest sebelum praktikum dimulai dan post-test setelah praktikum selesai.



**



Sesuai dengan kelompok atau kloter, asisten yang mengajar materi pada hari ini adalah Aksa dan Hedar. Mereka akan bergantian menjelaskan tentang materi yang harus disampaikan. Saat Hedar menyampaikan materi, suasana kelas begitu asik. Banyak mahasiswa yang melakukan tanya-jawab seputar materi yang telah disampaikan oleh Hedar. Namun ketika giliran Aksa menjelaskan, suasana kelas yang tadinya hangat berubah menjadi dingin. Tidak ada mahasiswa yang berani bertanya pada Aksa kecuali mahasiswa-mahasiswa yang telampau ambis itu.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang