23.

182 8 0
                                    




"Ehhh Kakk, mau diapain?? Gue gak papa kok beneran."

"Diem dulu ya Aruna Faleesha." Ucap Aksa.

Mulut Aruna tertutup rapat setelah mendengar ucapan Aksa. Saat ini ia sedang mengamati laki-laki yang bersimpuh di hadapannya sibuk membuka kemudian mengoleskan obat ke daerah kakinya yang keseleo. Aruna tertegun dengan cara Aksa yang sangat lembut saat mengoleskan obat itu ke kakinya.

"Udah." Aksa kemudian berdiri lalu masuk ke tempat duduknya.

"Makasih ya Kak. Padahal gue bisa sendiri..."

"It was nothing, bawa pulang. Olesin tiap malem" kata Aksa sambil menyerahkan obat oles itu di tangan Aruna.

"Thankyou Kak"

"Mau bilang makasih berapa kali hari ini?" Aksa tersenyum lalu menguncikan seatbeltnya. Melihat hal itu Aruna segera menguncikan seatbeltnya juga.

"Lo laper gak? Mau makan dulu sebelum balik?"

Sebetulnya Aruna memang lapar, seharian ia hanya fokus pada sebuah "misi" yang diberikan oleh Januar. Terlebih ia juga melewatkan makan siangnya.

"Enggak kok Kak, kita pul-"

Kkkkkkrrrrrrrrrr.

"Eh?"

Sumpah bego banget Aruna kenapa perut lo harus bunyi? Bener-bener gak bisa diajak kerjasama nih perut.

"Hmm? Perut gue bunyi ya. Kita makan dulu gimana?"

"Hah? iya gak papa boleh Kak."

Kak Aksa gue mau menghilang rasanya Kak malu banget TmT

"Nasi goreng mau?"

"Iya mau kok Kak!"

"Nasi goreng paling enak itu.."

"NASI GORENG AKANG!" Aruna dan Aksa menjawabnya secara bersamaan. Lalu mereka tertawa setelahnya.

"Lo suka nasi goreng akang juga?"

"Ahaha iya kak! Udah enak ramah di kantong mahasiswa pula dan yang paling penting deket dari kost hehe."

"Oke kita kesana semoga masih buka."

Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju warung nasi goreng -kaki lima- yang sudah menjadi langganan mereka saat lapar.

**

"Asssiiikkkkk masih bukaakkk."

"Ayo turun." Ucap Aksa setelah membukakan pintu Aruna.

"Ayok Kak!"

"Kang!" Ucap Aruna pada Akang nasi goreng yang sedang membereskan barangnya itu.

"Eh neng, tumben malem malem datengnya. Loh bareng aa' juga?"

"Iya Kang. Ini masih terima pesenan gak Kang?"

"Masih dong neng, Akang mau ngelembur malam ini. Feeling Akang teh ada gadis cantik mau beli dagangan Akang, eh taunya eneng."

"Kang, Nasi goreng sama minumnya teh anget dua ya." Ucap Aksa.

"Loh Kak aku maunya kan es teh." Sahut Aruna tidak terima.

"Udah jam setengah satu malem, jangan minum es."

"Tuh Neng, dengerin kata pacarnya."

P-pacar? Aruna merasakan hawa panas di pipinya saat ini.

"Nasi goreng dua, teh anget dua segera siap dalam sepuluh menit. Sok atuh duduk dulu."

"Duduk sana ya Kang." Ucap Aksa sambil menunjuk kursi kosong. Yah walau semua kursi di warung ini sudah kosong karena memang sudah sangat larut. Aruna lalu mengikuti Aksa untuk duduk di kursi itu.

AKSARAOnde histórias criam vida. Descubra agora