♡ 21 ♡ +

21 14 68
                                    

°° HAPPY READING °°

Assalamualaikum

AWAS BOCAH MINGGIR!!!
sudah saya peringatkan karena
Disini terdapat adegan 1821🔞
Jadi kalau gak suka skip aja!!!!
--


Acara pernikahan Jeno dan Gladis sudah selesai. Kini giliran Jeno yang sepertinya tidak sabar untuk first night.

Terus terang saja sedari tadi acara di mulai sampai sekarang Jeno tidak sabar menanti malam yang akan menjadikan Gladis sepenuhnya miliknya. Dan jeno sedikit lega, sekarang Gladis sudah menjadi wanitanya dan ibu untuk anak-anaknya kelak.

Tadi teman-temannya sudah banyak yang datang dan memberikan selamat dan hadiah pernikahan. Bundanya saja memberikan kado spesial katanya harus di buka sebelum mereka tidur. "Jeno!" panggil Gladis

"Sebentar kamu panggil aku apa tadi?"

"Jeno? Kenapa?"

"Kita ini kan udah menikah masa kamu manggil aku Jeno? Yang lain dong"

"Terus kamu minta aku panggil kamu apa?"

"Mas?, Suami ku?, Atau yang lain my husband kan bisa!"

Gladis mengernyit heran. "Ih, lebay deh Jeno aja udh bagus."

Jeno mengerucutkan bibir sambil membelakangi Gladis. "Astaga yaudah , iya mas"

Jeno langsung merentangkan tangannya ke arah Gladis dan Gladis menerima pelukan suaminya itu.
"Panggil aku itu aja yah sayang , aku panggil kamu sayang kamu panggil aku mas"

Gladis hanya mengangguk di pelukan Jeno.

"Oh iya , aku jadi ga sabar"

"Ga sabar apa mas?"

Jeno menyurukkan kepalanya, mendekat ke arah samping telinga Gladis. "Bikin jeno junior ...."

Gladis sekarang menahan malu dengan pipi yang merah. Gadis itu mencubit keras perut suaminya itu hingga Jeno meringis.

"Kamu suka yang kasar ternyata" Jeno terkekeh sambil mengusap perutnya. Memberikan senyum khasnya.

"Yaudah aku mau ganti baju dulu"

"Ga mau buka kado dari bunda dulu?"
Sambil mendekat ke arah Gladis membawa paper bag.

"Yaudah ayo, kita buka!" ajak Gladis semangat.

Jeno pun ikut duduk di pinggir kasur. Gladis meletakkan paper bag itu di atas ranjang, dan bersama-sama mereka membuka hadiah dari bundanya itu. Saat kotak itu terbuka, mata mereka berdua kaget. Sebuah baju seksi warna hitam terlipat di dalamnya dengan sebuah tulisan.

'Selamat menikmati malam pertama kalian dan menebrikan cucu yang lucu-lucu'

Dari Maudy-Mark
Sebenernya yang beli ini ayahmu...

Wajah Gladis memerah dan menahan malu. Niatnya mengalihkan perhatian Jeno  dari hal hal yang membuat dia dug-dug an , tetapi malah hal itu semakin memancing Jeno untuk melakukan hal itu. Jeno segera mengambil baju seksi itu dan membentangkannya di depan wajah Gladis.

"Bunda sama ayah memang yang paling mengerti Jeno deh" Mata jeno menatap takjub baju laknat itu dengan senyuman mesum yang menghiasi wajahnya itu.

𝐆𝐋𝐀𝐃𝐈𝐒 Where stories live. Discover now