Dreamer

978 115 15
                                    

Jaehyun POV

Jika ini mimpi....
Maka biarkan aku tidur lebih lama...

Pemandanganku dipagi hari mulai berbeda begitu pula dengan rutinitas pagi ku. Ini sudah berlangsung selama sepekan dan aku menyukai perubahan ini

Biasanya aku akan bangun pukul 6 pagi, berolahraga singkat dan menuju apartemen Renjun untuk memakan hidangan pagi buatannya. Tapi sekarang, aku memilih untuk tetap di ranjangku dan memandangi sosok Renjun yang masih tertidur dengan cantik

Pada awalnya aku berencana mengubah kamar satunya menjadi kamar Renjun, tapi hal itu ditolak setelah Renjun dengan santainya berkata sudah terbiasa tidur denganku

Apa ia tak memikirkan kesehatan jantungku yang bergerak dengan cepat?

Aku semakin menikmati rutinitas pagiku, tanganku terasa ingin mengusapnya. Entah dorongan dari mana untuk pertama kalinya aku mengusap pipinya pelan

Aku langsung menarik tanganku saat sadar aku berhasil mengusapnya, aku memilih untuk menyingkirkan rambut yang menutupi dahinya

Sejak kapan rambutnya memanjang bahkan hingga sampai menutupi matanya. Ia seperti tak terpengaruh dengan apa yang aku lakukan

Alarm ponselnya berbunyi, aku bergegas mematikan alarmnya dan membangunkannya

"Ren... Bangun, kau ada jadwal bertemu dengan client hari ini" aku terus mengoyangkan tubuhnya, jika bukan karena janji temu... Aku mungkin tak akan membangunkannya

"5 menit lagiii hyungg... Aku masih mengantuk" ucapnya sambil melingkarkan tanganya di lenganku

"Janji 5 menit?" Ia mengangguk kecil, aku menunggu 5 menit sembari mengusap rambutnya pelan. Rasa lembut jelas terasa di genggamanku dengan wangi strawberry yang menyapa indra penciumanku

5 menit berlalu dan aku kembali membangunkannya dengan paksa, ia sampai mengerucutkan bibirnya kesal

"Kali ini biar hyung yang membuat sarapan, bersiaplah lebih dulu"

Ia menyibak selimut dan bergegas masuk ke kamar mandi, sedangkan aku masuk ke kamar mandi yang berada di luar. Tak butuh waktu lama bagiku untuk menyiapkan diri

Aku memilih membuat sandwich dengan isi bacon dan telur, cukup untuk menganjal perut. Aku sudah bersiap dengan pakaian kerjaku, aku mulai membaca email yang masuk sembari menunggu Renjun bersiap

"Hyunggg.... Apa hyung melihat buku sketsaku?"

"Kau meletakkannya di rak dibawah TV"

"Pantas saja aku tidak menemukannya" ia bergegas mengambil buku sketsa itu, pantas saja ia lama keluar dari kamar

"Sarapan dulu Ren..." Ucapku melihat Renjun yang sibuk dengan ponselnya

"Baik hyung" ia meletakkan ponselnya dan mulai sarapan

Kepindahannya membuatku harus memberi ruang yang cukup untuk barangnya, meski aku akui baramg milikku tak sebanyak milik Renjun

Yang paling mencolok tentu saja wangi rumah yang berubah menjadi wangi camomile dan strawberry kesukaannya

Aku tak mempermasalahkan perubahan itu, anggap saja berlatih untuk masa depan kami nantinya. Lagipula nanti ia yang akan mengurus sepenuhnya, aku hanya menikmati dan mensupport finansialnya

"Hyung... Sepertinya aku akan pulang malam"

"Biar hyung jemput" ucapku santai

"Aku tak tau kapan tepatnya aku pulang"

"Tidak masalah Ren, hyung tetap bisa menjemputmu"

"Apa tidak merepotkan hyung? Itu akan menganggu waktu istirahat hyung" ucapnya pelan

Red StringOnde histórias criam vida. Descubra agora