🪽13

21 2 1
                                    

" Jangan tanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Jangan tanya. Aku nak kaulah. " ujar Yeonjun selamba. Larissa memberi jelingan menyampah pada sepupunya itu.

" Menyampah aku. Hey! Aku dah ada buah hati okay. Blah! " terus Larissa masuk ke dalam. Yeonjun agak terkejut juga. Sejak bila gadis tu ada kekasih?

" Sejak bila? "

" Tak payah nak sibuk! " terus Larissa berjalan melepasi lelaki gatal tu.

" Baiklah saya tak sibuk dah. " gadis itu sekadar menjeling. Yeonjun ketawa kecil lalu masuk ke dalam ikuti Larissa .

" Mama. Rissa nak keluar sekejap beli barang dekat sana. Bye. " terus gadis itu naik ke atas dalam biliknya. Bag kecik diambil dan telefon bimbit dicapai. Tidak lupa facemask juga diambil.

" Jangan lama-lama sangat tahu. Yeonjun temankan Rissa sekali boleh? " ujar ibunya. Terbeliak mata Larissa mendengarnya. Terus dia pangkah.

" Boleh—"

" Takpelah tak perlu. Rissa boleh pergi sendiri okay. Bye, bye. " gadis itu berlari laju keluar.

Kasut disarung lalu berjalan laju hingga keluar daripada kawasan rumahnya. Gadis itu menghela nafas lega tatkala mengusap dadanya sedikit. Berasa sedang lari daripada penjenayah.

Kaki teruskan langkah demi langkah kehadapan. Sejujurnya dia tiada hala tuju. Niat keluar cuma mengelak daripada sepupunya, Yeonjun. Gadis itu berhenti disebuah cafe kegemarannya.

Jungkook memasuki sebuah cafe berdekatan dengan kawasan perumahannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jungkook memasuki sebuah cafe berdekatan dengan kawasan perumahannya. Disitulah tempat dia nak melepak seorang diri. Dalam hidupnya hanya kerja dan kerja tiada perkara lain. Kalau nak ungkit tentang alam percintaan, memang lambat lagilah bagi dia.

" Tolong bagi saya satu Americano satu. " Lelaki itu menunggu dimeja kecil seraya bermain dengan telefon sahaja.

Tiba-tiba alat pemanggil ditangannya bergetar. Jungkook terus berdiri untuk mengambil pesanannya. Tangan asyik meraba kocet seluar untuk membayar.

" Huh? Mana wallet aku nie? Takkan tertinggal pula. " Jungkook mengeluh kecil.

Sementara itu gadis disebelahnya sedang memesan juga. Suara lelaki disebelahnya seperti dia kenal.

" Bagi saya Chocolate milk satu. " ujar gadis itu.

Tiba-tiba dia terdengar suara Jungkook. Terus jantungnya berdetak laju.

" Cik boleh tak saya balik ambil wallet saya dulu lepastu saya bayar. Saya tertinggal pula. " pujuknya.

" Takpe saya bayarkan. " celah Larissa.

Gadis itu hulurkan beberapa helai duit pada juruwang tersebut. Terus gadis itu berjalan kesebuah meja disudut sana tanpa menghiraukan lelaki bernama Jungkook itu.

" Ini pesanan Encik ye. "

" Baik terima kasih. "

Usai Jungkook ambil pesanannya, dia beranjak ke meja gadis yang membayar untuknya sebentar tadi. Disebabkan Larissa memakai mask jadi dia tak berapa kenal wajahnya.

" Cik? " suara halus Jungkook membuatkan Larissa angkat sedikit kepalanya memandang lelaki tersebut. Saat itu barulah Jungkook kenal gadis itu.

" Awak? "

" Ye wahai jodohku. "

TBC
VOTE ME
💜

JUNGKOOK

『 ᴅʀ. ᴊᴇᴏɴ 』 Where stories live. Discover now