02. Academy

15 2 0
                                    

Mengikuti mata sekelompok pria menghampiri meja gadis itu, matanya yang menyerngit menjadi pemandangan menawan namun juga menakutkan.

" Berani kau menggangu sarapan putri ini? siapa namamu! "

Mereka hanya tertawa terbahak bahak sambil mengejek,

" Nona muda, jangan menakutiku seolah kau adalah bangsawan! daripada itu bagaimana tentang tawaranku? apa kamu tertarik hm?"

Ucap pemimpin kelompok itu di balas dengan tawa rendah dari teman temannya.

" Konyol! "

Angin kencang melesat dari bawah baju gadis itu mengenai dada laki laki itu. Kemudian dengan gerakan indah ia menggebrak meja makannya dengan kaki. Meja hampir terbalik namun karena keseimbangan yang dimiliki semua makanan yang bergetar menjadi stabil kembali.

Mengeluarkan belati putih yang mermata merah, Cadzena mengayunkannya ke samping leher pria tersebut. Senyum kemenangannya nampak mengesankan.

" B-bos! "

" Tuan muda! "

" Anak muda, jangan pernah berani menggangu seseorang yang tidak pernah mencari masalah denganmu. Aku tidak pernah berbaik hati kepada siapapun. "

" U-uh.. NONA!!! tolong ampuni, tolong ampuni! "

Sedikit gerakan sudah menyentuh lehernya kemudian darah menetes keluar satu persatu, lelaki di genggamannya gemetar ketakutan.

" Nona nona! tolong kesabaranmu! saya minta maaf menggangu anda! "

Dengan enggan wajah pria itu sambil mengigit bibir bawahnya meminta ampun.

" Huh! "

Dengan sekejab bayangan wanita itu sudah tidak ada, hanya menyisakan uang perak yang terjatuh ke meja.

Kerumunan berteriak kaget melihatnya, kemampuan yang mengesankan!

Tidak hanya kepribadian dan penampilan yang mengesankan namun kekuatannya sepertinya cukup ahli!

Dua orang yang menonton dari samping menungging senyum diwajah mereka

" Kak, sepertinya akhir akhir ini ibukota akan sibuk"

" Tentu saja "

Senyum licik mekar diwajah mereka berdua.








**

" Master! waktunya pendaftaran ke Academy! apakah kamu sudah siap? "

Dengan tingkat lucunya El menari nari disampingnya. Ia kemudian tersenyum cerah

Benar! ini adalah hari pertamaku bersekolah, sepertinya belakangan ini aku tidak akan bosan..

Setelah memakai teknik penyamaran wajah dan mengganti pakaiannya menjadi lebih biasa dan rapi ia siap berangkat. Rambutnya yang biasanya Putih menjuntai kebawah sekarang nampak berwarna pirang dengan mata hijau yang menyegarkan. Wajahnya memang tidak secantik biasanya namun penampilan cantiknya tidak bisa disembunyikan, wajahnya yang sekarang sudah pasti bisa menjatuhkan satu kota.

Setelah menyelinap dari 'rumahnya' yang 'besar' ia kemudian menumpangi kereta menuju Academy. Jaraknya tidak jauh dari rumah jadi beberapa menit saja sudah cukup.

Banyak anak anak seusianya yang tiba dengan kereta mereka dan berjalan jalan bersama teman, pemandangan masuk sekolah yang menyenangkan nampak menyenangkan.

Mereka yang melihat keretanya sudah pasti tidak akan tertarik siapa yang tiba, karena itu Cadzena turun dengan tenang tanpa menyebabkan masalah.

Setelah turun dari kereta kerumunan tiba tiba ramai dengan bisik bisik yang menyebar. Nampaknya seseorang telah membuat perhatian!

The Revenge of Royal Princess CadzenaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu