14

821 86 0
                                    

Cahaya remang-remang dan pengap adalah deskripsi singkat dari tempat ini, dimana 1 lampu kuning tepat ditengah ruangan 6×7 meter itu menjadikan kesan yang misterius pada tempat itu. Bukan kosong ataupun tak berpenghuni, nyatanya ada penghu---bukan! bukan! bukan penghuni tapi ada yang sengaja ditempatkan disana bukan hanya satu orang ada lima sampai sepuluh orang ada disana, didalam kerangka kotak setinggi dua meter begitupun juga dengan panjang lebarnya. Didalamnya gak kosong ada nyawa maksudnya makhluk hidup yaitu manusia sedang bersusah payah ingin melepaskan diri dari besi yang dibentuk rantai yang berada ditubuh manusia itu.

Mempunyai perusahaan yang lumayan besar bahkan dunia bawah pernah menjadi puncaknya tapi puncak itu segera ditendang oleh orang dihadapannya ini dimana ia sedang duduk berusaha melepas benda keras di badannya.

"Bagaimana susah tidak melepas itu?" Tanya musuhnya, yang sekarang tengah berduduk disebuah kursi.

Berusaha melepas rantai itu walaupun sia-sia, badannya yang penuh goresan pun tak dia ambil pusing yang ia mau adalah dilepaskan dan bisa membalas dendam pada orang didepannya ini.

"Gak usah banyak bicara, apa yang kau mau?" Bertanya dengan nada emosi ia perlihatkan.

"HA HA HA..." Tawa mengejeknya dengan merenggangkan setiak kata HA.

"Membalas dendam?mungkin. Kamu memang banyak tingkah, disaat sudah puas diam saja gak usah susah-susah mau cari masalah."

Tersenyum remeh pada musuhnya. "Bukan urusanmu, akanku balaskan dendamku padamu!!"

"Ck ck tidak perlu bersusah payah membalas dendam aku akan menolongmu untuk membuang dendam itu bagaimana?"

Wajah mengeras dan amarah yang besar selalu ada dimatanya rasanya dia ingin 'bunuh!bunuh!bunuh!' tapi apalah daya jika dirinya di peluk dengan rantai?

"Terimakasih pada pertolongan mu tapi aku akan membalasnya sendiri dan tak perlu repot-repot untuk menghilangkannya!"

"Hmm cukup pintar tapi tak cukup untukku!" Musuhnya itu bangkit dari duduknya dan mendekat lalu menyuruh anak buahnya untuk membuka kotak beruji itu.

Dengan paksaan bawahan musuhnya  disandung oleh kaki seseorang lalu terduduk dengan lutut kakinya sebagai tumpuan.

Musuhnya mengambil cambuk dari bawahannya lalu bermain dengan cambuknya dan menatap ia dibawahnya.

"Kau mencoba untuk bermain denganku? Gak mudah seperti yang terlihat bukan? Kau hanya amatiran bagiku."

Sialan. Batinnya marah.

"Kau tahu?kau hanya senang mengoceh saja tanpa berbuat apapun!"

"Apa kau buta? Saat ini apa yang aku lakukan padamu?" Lalu ia mencambuknya dengan keras.

"Sshhh...kau memang gak guna!" Lalu mencambuk lagi dan ini tiga cambukan sekaligus.

"Mau menambah lagi?" Tanya musuhnya.

Menyeringai sedikit lalu mendongakkan pandangan yang mulanya tadi ia melihat kebawah.

"Hanya berani mengancam! Cuihh!!"

Dorr

Setelah meludah tanpa diduga dari belakangnya ada yang menembaknya dengan pistol dilengannya. Anak musuhnya itu.

Maju perlahan dan memainkan pistol ditangannya. "Hahaha aku suka kau tertangkap tauuu!"

"Kau bajingan!"

"Kau temanku lalu jadi musuhku, penghianatan!" Lalu menembak lagi pada lengan satunya.

Dor

"Akhh ssshh kau itu cuma bidak catur yang bagus!"
Ucapnya tersenggal.

"Tutup mulut anjeng!"

Dor

Tembakn sekali lagi diakhiri dengan meniup ujung pistolnya. "Kau memang anjing!" Berkata sambil mengejek.

Oh tadi tembaknya mengenai lengan yang kanan, lengan yang pertama ia tembak tempatnya berdekatan.

"Sudahi mainmu boy, sekarang kita tinggalkan dia!"

"Tapi Dad, Daddy belum membalas dia setelah dia mengejekmu."

Mengabaikan perkataan anaknya ia mendekat dan mengambil sesuatu disakunya yang sengaja ia simpan disaku saat tadi hendak mau kesini lalu menaburkannya di masing-masing luka tembakan ulah anaknya itu.

Suara rintihan semakin keras terdengar.

"Sepele tapi aku suka. Jaga dia."

"Baik bos."

Musuhnya leluar dengan senyuman kemenangan diikutin anaknya.

"Ssshh s-sialannn kau Rav brengsek, Alanjing!" Setelah itu menjerit ketika ditendang oleh anak buah Rav

Akhhh

❤️❤️

21.06.2022

SANSKARA (SANI) [REVISI]Where stories live. Discover now