1

106 11 0
                                    

Niatnya ingin memulai hari dengan senyuman, tapi teriakan dari Chaeyoung mengubah niatnya untuk tersenyum.

"Berisik heh, masih pagi sudah teriak-teriakan aja lu" Dahyun duduk dikasur sambil menatap tajam Chaeyoung

"Bisa nggak gausah teriak-teriakan? ganggu banget pagi-pagi" Tzuyu menutup kupingnya dengan bantal

"Pagi apanya, ini jam 11 siang" Ucap Chaeyoung dalam hati

"Hyun, Tzu, bangunnnn, ibu kambuh lagi" Chaeyoung berdiri di depan pintu sambil memasang muka panik

Dahyun dan Tzuyu kaget mendengarnya dan langsung lompat dari tempat kasur, mereka berlari ke kamar ibu sambil komat kamit berdoa agar sang ibu gapapa, Chaeyoung pun mengikuti dari belakang mereka sambil menggerutu karena tangan dia dua-duanya di tarik oleh Dahyun dan Tzuyu. "Woi, gua tau lu pada panik, tapi bisa lepasin tangan gua ga? kaki gua ga nyampe kalo nyamain langkah kalian" beberapa langkah kemudian..

Brak!

Chaeyoung pun nyungsep karena tersandung kaki sendiri

Tzuyu dan Dahyun berhenti sebentar untuk melihat ke arah Chaeyoung, tanpa ada niatan nolongin mereka lanjut lari ke kamar ibu.

"Duh bangke, udah badan sakit, kepala pusing, nggak ditolongin lagi, sial-sial" Chaeyoung menyoba berdiri sambil memegang kepalanya yang sakit, walaupun agak oleng dikit, dia memaksakan untuk jalan pelan-pelan ke kamar ibu.

Dahyun dan Tzuyu sudah sampai di kamar ibu, Dahyun mengambil posisi duduk di kasur sambil mengelus kepala ibu, dan Tzuyu mengambil posisi jongkok disamping kasur ibu sambil memegang tangan ibu

"Ibu gapapa? kan kita udah bilang kalau ibu jangan pulang dulu"

"Iya bu, jangan maksain kayak gini, ibu belum baik-baik aja, seharusnya ibu masih istirahat di rumah sakit" Dahyun menatap sang ibu sambil mengelus kepalanya

"Gapapa sayang, ibu tadi cuma kambuh dikit aja, gausah khawatir ya"

"Gimana kita ga khawatir sama ibu? kalo tadi ga ada aku gimana coba, jangan gapapa terus bu" Chaeyoung memasuki kamar ibu dan berjalan mendekat ke arah mereka bertiga

"Kamu gapapa? kok jidat kamu merah begitu" Ibu melihat keadaan Chaeyoung sambil geleng kepala pelan

"Ini cuma kepentok aja tadi, diolesin minyak juga gapapa"

Tzuyu melihat ke arah jidat Chaeyoung "Minyak kelapa?"

"Minyak goreng sekalian" Balas Chaeyoung judes

Dahyun terkekeh kecil mendengar pertengkaran kecil Chae dan Tzuyu

"Maksudnya itu minyak tawon tzu" Ibu tersenyum melihat mereka yang saling melemparkan tatapan tajam

Tzuyu yang mendengar hanya menggangguk dan manatap ibu lagi "Ibu beneran udah gapapa?"

"Gapapa tzu. Oh iya, kalian ga sekolah?"

"Sekarang hari minggu bu, jadi libur, besok baru masuk sekolah" Jawab Dahyun

"Yaudah kalian tolong bantuin ibu masak makan siang buat anak anak yang lain ya, bisa kan?"

"Bisa dong bu, ibu istirahat aja ya" Chaeyoung menjawab sambil mengolesi minyak tawon ke jidatnya

"Bisa bu, kita buat makanan dulu ya" Dahyun bangun dari kasur sambil manarik tangan Tzuyu dan Chaeyoung keluar kamar agar ibu bisa istirahat

Chaeyoung pun menarik tangannya dengan kasar "Gausah narik-narik, ntar benjol gua tambah nih kalo nyungsep lagi"

Dahyun dan Tzuyu pun tertawa mendengar keluhan Chaeyoung dan mereka jalan ke dapur untuk nyiapin makan siang buat anak-anak yang lain.

Tinggal di panti asuhan sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka bertiga, dari kecil hingga sekarang mereka sudah tinggal dan diurus oleh ibu, anak-anak panti yang lain satu persatu sudah mempunyai keluarga, tetapi mereka bertiga memilih untuk tinggal disini serta menemani ibu yang sudah tua.

-----------------------------------------

Hai,

ini pertama kalinya gua buat cerita, jadi sorry ya kalo masih berantakan banget

semoga kalian sukaaa

ReasonWhere stories live. Discover now