I hate my name!

1.3K 52 5
                                    

"Boo!" seru temanku dari belakang. Uupss.. pasti kalian mengira Boo adalah suara hantu, bukan? Tidak. Itu adalah nama keluargaku sekaligus nama belakangku.

Semuanya berawal dari tanggal 31 Oktober. Ya, tepat di hari Halloween. Seorang perempuan melahirkan seorang anak laki-laki. Ya, itu adalah diriku.

Dan waktu kelahiranku tepat jam 3 pagi.

Bayi kecil yang yang masih berwarna kemerah-merahan itu dibawa ke dalam pelukan ibunya.

~~~

Kicauan burung terdengar pada pagi ini. Matahari mulai menyinari sebagian permukaan bumi yang masih terlelap.

Beep..Beep..

Alarmku berbunyi menandakan waktu jam 6 pagi. Dengan malas, aku beranjak dari tempat tidur keluar dari kamar.

Sunyi... tak ada seorang pun.

"Huhh... Sekolah.." kataku dalam hati seraya menghembuskan napas.

Kuambil handuk dan segera beranjak ke kamar mandi. Setelah selesai, aku langsung pergi ke ruang makan - untuk sarapan.

"Semoga saja, hari ini ada omelette." gumamku. Saat sampai di ruang makan, ada banyak sekali makanan tertata rapi di bawah chandelier - digantung tepat di atas meja makan.

Keluargaku adalah keluarga yang berada. Bukannya sombong ya... Tapi banyak , lho yang ingin menjadi bagian dari keluargaku ini.

Kulirik makanan di meja itu. Tapi tidak ada omelette.

"Bu Yun!!" teriakku memanggil seorang ibu tua yang bernama Bu Yun itu.

Tidak lama kemudian, muncullah Bu Yun sambil membawa omelette dari dapur.

"Hah! Akhirnya datang juga." kataku sambil melipat kedua tanganku.

Bu Yun meletakkan sepiring omelette itudi depanku - di atas meja makan.

Setelah sarapan, aku pergi ke depan rumah, menunggu Pak Jimmy, supirku. Dan tentunya ke sekolah.

~~~

Seperti biasa, aku mendengarkan lagu di mobil menggunakan headphone kesayanganku - headphone berwarna putih perak merk Beats By Dr. Dre. Rute perjalanan dari rumah ke sekolah, melewati jalur kereta api.

Kulihat banyak orang-orang berbondong-bondong memasuki gerbong-gerbong kereta.

"Sepertinya.. tidak enak ya menjadi orang-orang itu. Berdesak-desakkan dengan jiwa-jiwa yang lainnya." pikirku dalam hati.

Tiba-tiba saja, banyak orang mengelilingi mobilku. Ada yang memegang kamera, dan memotret kami.

Silau sekali... kamera itu meggunakan flash yang menyakitkan mata. Karena sangat paniknya. Aku memejamkan mataku juga telingaku dengan tanganku.

"Hahh!!"

Aku terbangun di dalam mobil. Ternyata hanya mimpi. Mimpi yang aneh.

Aku melihat ke jendela kaca mobil. Kami masih berada di jalur kereta api.

~~~

"Kita sudah sampai." kata Pak Jimmy.

Hari pertama masuk sekolah. Sekolahku gedung yang sudah agak tua - kuno.

Di depan gedung itu, terdapat tulisan Akabis Junior High School.

"Nama yang aneh." kataku.

Ruangan yang pertama kali aku datangi adalah lorong sekolah yang terdapat banyak foto-foto besar dipajang di sepanjang lorong.

Datanglah seorang wanita berpakaian rapih, lalu memperkenalkan dirinya.

"Halo, anak muda. Sepertinya aku tidak pernah melihatmu di sini sebelumnya. Are you new here?" tanya wanita itu melihatku, sambil memegangi frame kacamatanya.

Aku menatapnya, tapi tidak menjawab pertanyaan itu.

"Ah.. Maaf, ia memang seperti itu jika baru pertama kali bertemu dengan orang asing." selaPak jimmy spontan memberi tahu.

"Ahh.. Ngomong-ngomong, namamu siapa, bocah tampan?" tanya wanita itu sambil menepuk-nepuk kepalaku.

Sepertinya wanita itu menganggapku sebagai bocah kecil yang polos.

Kuangkat tanganku dan menyingkirkan tangannya dari kepalaku. "Maaf, tapi aku tidak suka diperlakukan seperti anak kecil."

"Kalau begitu, ikut aku untuk pergi ke kelasmu." perintahnya. Sepertinya, ia mulai merasa jengkel. Baguslah, memang aku tidak mau bergaul dengan siapapun sebisa mungkin.

Aku berjalan mengikuti orang itu, menuju suatu ruangan yang bertuliskan 8D.

Ruangan yang berada di antara 8E dengantoilet.

~~~

Tok.. Tok.. Tok..

Wanita itu mengetuk pintu. Ia memutar knop pintu dan mendorong pintu itu agar terbuka. Kemudian, kami berdua memasuki kelas itu.

"Hai.. Siapa namamu? Apa kau keberatan untuk memperkenalkan diri di depan kelas?" tanya orang itu dengan senyuman yang ramah.

"Namaku Thomas Boo." kataku singkat.

Hal yang diperkirakan terjadi, seluruh kelas spontan menertawakanku.

~~~

Hai hai!! gimana ceritanya? Kalau kurang seru, bilang ya!!

Dan kalo ada typo, maafkan loll.

Vote, follow & comment yaa!! thankss ^^

Boo!Where stories live. Discover now