DINGIN

3.8K 133 3
                                    

"Saya berangkat dulu. Kamu hati-hati dirumah. Makanlah yang banyak. Saya berikan kamu uang 10 juta untuk kebutuhan kamu dan Dea belilah apa yang ingin kamu beli, saya ingin kamu banyak makan agar kamu tidak sekurus ini. Saya sayang sama kamu." Kata Fahri sambil memberikan segepok uang cash kemudian mencium kening Niken.

"Ibuk saya mau berangkat kerja dulu. Titip Niken dan Dea. Jika ada sesuatu yang dibutuhkan bisa telpon saya." Kata Fahri berpamitan pada mertuanya.

"Ini uang belanja buat ibu. Maaf saya belum bisa kasih banyak, saya masih harus membagi untuk modal usaha." Kata Fahri sambil memberikan uang sebesar 3 juta pada ibu Niken.

Fahri tidak meminta haknya sama sekali pada Niken meskipun sesungguhnya dia ingin segera meniduri Niken. Siapa yang tidak bangkit birahinya ketika melihat seorang perempuan apalagi jika dia sosok yang begitu dicintainya sedang bertelanjang bulat tanpa satu helai benangpun menyelimuti tubuh Niken.

Setelah 6 tahun berpisah baru kali ini Fahri melihat tubuh mulus Niken lagi, berkali-kali dia berusaha membuang nafsu membuncah bersama para wanita-wanita bookingan namun tak sekalipun Fahri bisa merasakan miliknya berdiri hingga membuat kepalanya pusing seperti saat dia melihat Niken. Sebenarnya bisa saja Fahri meminta Niken melakukannya, tapi melihat kondisi Niken yang masih marah padanya dia mengurungkan niatnya. Setelah dia melucuti pakaian Niken dia pun kembali memakaikan Niken pakaian ganti kemudian mengangkat Niken ala bridal shower untuk kemudian sama-sama tidur dan beristirahat.

"Kenapa gak langsung tusuk aja sih ? Udah halal juga kan ? Sekalian buktiin kalo punya elo itu masih sakti apa enggak ? Hahahah..... " Ejek Shinta.

"Saya tidak akan memaksa Niken. Sudah cukup saya melukainya dulu hingga sekarang."

"Lagian elo sih Ri, kalaupun gue jadi Niken gue juga marah. Enak banget lo jadi laki kawin cerein , kawinin sama orang lain trus lo suruh cerein Niken trus lo kawinin lagi. Lha gak beda jauh dong sama gue. Cuma bedanya gue lonte bayaran, kalo Niken ....... "

"Shinta ! Jaga mulut kamu !"

"Oke oke... Percaya deh yang lagi bucin ga rela banget bininya gue kata-katain."

"Lebih baik sekarang kamu pergi, saya tidak mau Niken salah paham lagi sama saya kalau kamu ada disini. Dan lagi saya sudah tidak bisa memberimu uang seperti dulu. Saya baru merintis usaha."

"Fahri, gue emang mata duitan. Tapi gue sama lo tulus. Tulus dalam berteman. Gue seneng lo mau berbagi cerita sama gue dan itu tanpa gue minta bayaran. Tapi kalaupun elo bayar gue, ya gue maulah."

"Pergilah. Terimakasih udah care sama saya."

"Oke gue pergi. Oiya lupa."

"Apa?"

"Kalau udah berhasil nusuk Niken kabarin gue, biar gue tau kalau elo beneran ga impoten." Kata Shinta sambil berlari meninggalkan Fahri di toko.

****

Hubungan pernikahan Fahri dan Niken sungguh sangat dingin. Niken masih tetap diam membisu saat berhadapan dengan Fahri. Setiap hari Fahri membelikan Niken keluarga makanan, bunga dan berusaha mengajak bicara Niken tetapi sama sekali tidak ada tanggapan dari Niken. Makanan dan bunga pemberian Fahri pun tidak disentuh sama sekali oleh Niken.

"Niken saya mau bicara." Kata Fahri memecah keheningan.

"Apa yang harus saya lakukan agar kamu bisa kembali seperti dulu ?" Tanya Fahri.

"Saya sangat mencintai kamu, saya sangat merindukan kamu, saya rindu malam-malam hangat yang pernah kita lakukan dulu Niken." Fahri mendekati Niken yang terduduk di ruang tv.

"Kamu bisa melakukannya jika kamu ingin. Tak perlu meminta ijin, aku tak akan menolak apa yang sudah menjadi hakmu. Suka atau tidak aku adalah istrimu. Meskipun hatiku sudah mati padamu." Kata Niken tanpa memandang Fahri sedikitpun.

"Kamu pikir saya menikahimu hanya karena saya ingin menidurimu ?"

"Mungkin."

"Jika hanya ingin meniduri seorang perempuan tak perlu saya menidurimu. Saya punya uang, saya bisa membayar mereka untuk saya tiduri tanpa harus merelakan semua yang saya miliki hanya demi mendapatkanmu!"

"Bukannya sering ?" Tanya Niken dengan senyum sinis.

"Saya aku memang iya. Tapi saya tidak pernah bercinta dengan mereka." Kata Fahri sambil ke arah Niken.

"Di depan mereka saya tidak mampu membuat milik saya menegang seperti saat saya bersamamu sayang. Berdekatan denganmu saja sudah membuat saya bergairah. Hanya kamu yang bisa membuat saya ingin. Bukan mereka." Lanjut Fahri sambil berlulut di hadapan Niken.

"Tidak ada yang tau."

"Saya berani bersumpah Niken. Demi nyawa ayah dan ibu jika perlu."

"Lakukan jika kamu ingin. Tidak perlu membuang-buang uangmu. Bukannya aku membuat tubuhmu menegang ? Aku tak akan menolaknya, karena aku tak jauh beda dengan perempuan-perempuam bayaranmu !" Kata Niken lagi.

"Sudah cukup !"

"Kenapa ? Memang seperti itu kenyataannya ! Aku kotor ! Aku tidak jauh beda dengan mereka ! Aku hanya wanita yang digilir diatas sebuah pernikahan ! Aku ..... "

"Diam !" Bentak Fahri.

Mata mereka bertemu. Ada sorot kebencian dari wajah Niken. Fahri berjalan ke arah Niken dan dengan paksa merobek baju Niken hingga memperlihatkan seluruh tubuh Niken, setelahnya dia memciumi bibir Niken dengan rakus, meremas kedua payudara Niken dengan keras, Fahri juga menjatuhkan tubuh Niken diatas ranjang, tidak ada penolakan dan perlawanan sama sekali namun ada air mata yang jatuh di sudut mata Niken.

Fahri menghentikan aksinya sejenak. Dia melihat Niken yang memejamkan matanya. Setelahnya dia beralih dari tubuh Niken dan kemudian memberikan Niken selimut untuk menyelimuti tubuh Niken.

"Saya mencintai kamu. Taukah kamu penyesalan terbesar saya adalah menalak kamu. Setelah kita berpisah hidup saya berantakan. Saya tidak punya teman berbagi sama sekali. Lalu saya bertemu dengan Shinta dan dialah teman berbagi saya. Meskipun saya tau saya salah, tapi saya berani bersumpah jika saya tidak pernah bercinta dengan mereka." Kata Fahri sambil duduk ditepi ranjang membelakangi Niken.

"Saya ingin kembali padamu, saya tau kamu masih mencintai saya, tapi saya yakin kamu tidak akan mau menikah secara muhalil. Saya pun mengerti bahwa haram hukumnya. Untuk itulah saya terpaksa meminta Amar untuk merebut hatimu. Setidaknya ada cinta diantara kalian berdua meskipun tetap saja pernikahan kalian muhalil karena saya membayar Amar. Tapi taukah kamu hati saya sakit ketika saya harus melihat kemesraan kamu dengan Amar. Bahkan ketika kalian menikah dan melakukan percintaan di ranjang yang sama saat kita menikah dulu." Lanjut Fahri.

"Bicaralah pada saya. Katakan apa yang kamu inginkan dari saya, tolong jangan hukum saya dengan mendiamkan saya seperti ini. Saya minta maaf jika saya salah, tapi percayalah saya melakukan ini karena saya mencintai kamu. Berikanlah saya kesempatan satu kali lagi. Saya mohon dengan sangat kepadamu Niken."

istri terbuangWhere stories live. Discover now