Sulung » 47

3.1K 347 75
                                    

Yuta di kejutkan dengan kedatangan lima pasien secara berturut saat ia baru tiba di UGD untuk shift malam nya, tiga dari pasien itu mendapat nilai triase merah, satu triase kuning, dan satunya lagi mendapat nilai triase hitam atau bisa di bilang datang dengan keadaan yang sudah meninggal.

Ia belum melihat kelima pasien itu sebab saat ia datang, UGD sudah di penuhi dengan hiruk-piruk para tenaga medis yang berlarian kesana-kemari seperti kesetanan.

Yuta mengambil stetoskop nya yang terlampir pada lehernya, ia tak sengaja melewati triase merah saat ingin memeriksa status pasien malam ini. Langkahnya seketika berhenti saat menangkap sosok adiknya yang tengah menangis sambil mengacak rambutnya. Di samping adiknya Shotaro ada Yangyang yang berjongkok seolah-olah tak dapat lagi untuk berdiri, dan yang terakhir ia melihat Renjun yang sama berantakannya dengan adiknya.

Lalu Yuta mencari kesana-kemari, kenapa hanya tiga? Tiga lagi dimana? Pikirnya. Dan mengapa pula mereka bertiga berada disini? Lalu Shotaro mengapa menangis?

"Adek?" panggil Yuta menatap Shotaro yang wajahnya sudah di basahi dengan air mata.

"Abang!!" teriak Shotaro sambil memeluk Yuta,"Aku takut," isaknya kuat.

Yuta menyerngit bingung. Ada apa ini. Ia menoleh pada Renjun dan Yangyang yang kini ikut memeluknya, dengan sigap Yuta memeluk ketiga adiknya itu.

"Bang, gue gagal jadi temannya yang berguna," ucap Yangyang segugukan.

Yuta semakin bingung.

"Gue jahat bang, gue ninggalin mereka, gue bikin mereka celaka," tambah Renjun.

"Kalian kenapa? Kenapa nangis? Kenapa disini? Dan kenapa cuman bertiga? Tiga lagi mana?" tanya Yuta berurutan.

Bukannya menjawab, mereka malah semakin meraung, membuat perasaan Yuta semakin tidak enak. Kenapa hanya ada mereka bertiga. Mereka yang selalu berenam dalam keadaan apapun, kenapa malam ini, di UGD rumah sakit, dengan tangis yang memilukan, tiga orang dari enam anak itu menangis. Kenapa? Dan tiga lagi dimana?

Yuta terus bertanya-tanya sampai akhirnya Shotaro menunjuk pada para pasien yang berada pada triase merah, atau bisa di bilang dalam keadaan kritis yang dapat membahayakan nyawa, Yuta dapat melihat Jaemin yang tengah di berikan CPR oleh dokter yang tengah berjaga. Sontak kaki Yuta melemas.

Tidak mungkin pikirnya. Ia tadi sempat mendapat info bahwa kelima pasien yang baru datang tadi berasal dari TKP yang sama. Jika disana ada Jaemin, maka ketiga pasien dengan triase merah, satu kuning dan satu hitam kemungkinan adalah teman-teman dari adiknya. Yaitu Haechan, Jaemin, dan Jeno. Tapi siapa dua lagi.

"Dua lagi siapa?" tanya Yuta,"Abang dengar ada lima yang masuk UGD malam ini, dua lagi siapa?" tanya Yuta berusaha tenang, pasalnya sekarang ia sudah tau mengapa hanya tiga dari mereka yang ada disini. Dan yang lebih membuat Yuta panik adalah, fakta bahwa satu dari lima pasien yang di nyatakan meninggal di tempat kemungkinan adalah teman dari adiknya.

"Adek-adek nya Haechan, Chenle hiks sama Sungchan," jawab Shotaro.

"Veela gimana?"

Pandangan Shotaro berlalih pada seorang gadis yang tengah berlari memasuki UGD dengan wajah yang sudah di penuhi tangis. Di sampingnya Mark berusaha menyamakan langkah.

Veela berhenti tepat di depan mereka dengan nafas yang tersenggal dengan mata yang basah. Ia membuka mulut seperti akan mengatakan sesuatu. Tapi kembali di tutup sampai akhirnya ia hanya memeluk ketiga temannya itu dengan tangis yang kembali pecah. Ia tak dapat mengatakan apapun.

Veela dan Mark langsung menuju rumah sakit saat Renjun mengabari nya bahwa kedua adiknya dan adik Haechan di serang sekelompok begal saat hendak pergi. Saat mendapat kabar itu jantung Veela rasanya seperti akan melonjat keluar, tapi dia segera bernafas lega saat Renjun mengabari nya bahwa kedua adiknya tidak dalam keadaan serius, hanya saja ia tetap merasa cemas saat mendengar kabar tentang Sungchan dan Chenle.

✔Sulung • lhc [00L]Where stories live. Discover now