1

1.5K 112 44
                                    

"Onii-chan bangun, bangun!!"

Sebuah suara terdengar dari lantai atas, bahkan ada suara aneh dari lantai atas yaitu suara ranjang goyang.

"Kotori, sudah kubilang jangan lompat-lompat saat di atas ranjang! " seruku dari lantai bawah memarahinya.

Namaku adalah Itsuka Yuu, pemuda tampan dengan rambut merah cukup panjang setelinga, badanku juga atletis yang sangat menggoda jadi aku bukanlah narsis melainkan mengungkapkan sebuah fakta yang tak mungkin di gubris.

Saat ini aku sedang membuat telur dadar untuk sarapan, ya begini lah kalau hidup harus mengurus dua orang adik pemalas.

Yups, aku punya dua adik disini, adik pertamaku adalah seorang pemuda berambut biru yang seusia denganku bernama Itsuka Shidou.

Yang kedua adalah gadis kecil yang baru saja SMP, ia cukup imut dengan rambut merah panjang yang dikuncir dua dan ikat oleh pita putih yang suci, ia gadis yang imut dan lucu yang kadang membuatku ihlaf, ia bernama Itsuka Kotori.

Kotori adalah adik kandungku dan Shidou adalah adik angkatku, kedua orang tua kami membawanya pulang dan mengurusnya membuatku harus hidup bertiga dirumah sederhana ini.

Kenapa bertiga? Karena orang tuaku adalah pekerja yang jarang pulang jadi sebagai kakak sekaligus anak tertua harus mengurus mereka.

Ngomong-ngomong akan kukatakan rahasiaku tapi kalian jangan bilang siapa-siapa, janji ya? Baiklah, akan aku katakan karena kalian sudah berjanji, sebenarnya aku ini seorang Reinkarnator dari planet kecil bernama Bumi.

Bagaimana aku bisa kesini ya itu rahasia sih jadi jangan kepo yaa, lalu ingat jangan bilang siapa-siapa karena aku tidak ingin terlibat masalah.

Ok, kembali ke cerita.

"Gyaaah!!!"

"Kotori!"

Saat aku sedang memasak tiba-tiba terdengar suara teriakan Kotori, seketika aku menghentikan aktivitasku dan pergi ke arahnya berada.

Tapi baru saja buka pintu aku segera di sambut oleh Kotori yang berlari dan menabrakku membuat kami jatuh dengan suara "Pup!" ke lantai.

"Uwaa, Onii-chan tolong, Shidou-nii ia ... Menyeramkan!"

Kotori terlihat ketakutan sambil memelukku, ia juga berkata dengan suara yang bergetar ada juga isak tangis di suaranya.

Haish, sepertinya Shidou bercanda lagi dengannya.

Aku mengelus kepalanya untuk menenangkannya sambil berkata, "Tidak apa, jangan takut aku yakin Shidou hanya sedang menakutimu saja."

"Benarkah?" ia menatapku seolah sedang mencari tau kebenaran tentang perkataanku tadi.

"Um" aku mengangguk ringan dan bersikap tenang agar ia tenang juga dan tidak setakut sebelumnya.

"... Umu." Kotori sepertinya percaya dan mulai lebih tenang dari sebelumnya.

"Ya sudah, kau pergi lah ke sofa dan tonton tv, sarapan dikit lagi siap dan biarkan saja Shidou saat ini."

" ... Um" Kotori mengangguk lalu pergi ke sofa dan menyalakan tv.

Aku tersenyum melihat aksinya yang benar-benar kekanak-kanakan seperti itu, yaa, hal ini bisa dikata sebuah kebahagiaan bagi seorang kakak untuk memiliki adik seperti Kotori.

Aku kemudian bangkit sambil menepuk debu di pantatku lalu kembali ke kompor untuk masak.

Rumah kami cukup minimalis jadi ruang keluarga menjadi satu dengan ruang makan dan dapur kecil ini jadi mereka yang memasak bisa sekaligus nonton tv.

My life In Date A Live WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang