Yuu kembali ke kamarnya saat semua sudah selesai, ia tidak terlalu lama untuk ikut campur masalah Shidou dan rekannya tersebut.
"Kau payah sekali, Shidou!" kata Kotori mengejek.
"A-Apa yang kau katakan Kotori, dan lagi bagaimana bisa Tohka ada disini?" kata Shidou yang sudah lama memendam emosinya.
"Jangan katakan keras-keras atau Tohka atau nii-san mendengarnya." kata Kotori dengan nada serius, ia juga memasukkan permen lolipop kesukaannya itu.
"Baiklah, tapi kenapa dan mengapa kalian tidak bilang kepadaku dulu?" kata Shidou yang masih ingin membahas topik sebelumnya.
Menurutnya kalau Kotori dan lainnya memberitahunya kalau Tohka akan tinggal maka ia bisa lebih berhati-hati dan tidak seceroboh sebelumnya, namun sayangnya tidak ada yang memberitahunya dan lebih parah lagi Yuu juga tidak memberitahu atau membahasnya.
"Aku sudah memberitahu nii-san dan ia menyetujuinya jadi untuk apa memberitahumu juga? Lalu tujuan kami membawa Tohka kesini itu...." kata Kotori ringan dan mulai menjelaskan tujuan mereka membiarkan Tohka tinggal bersama Shidou seperti di cerita aslinya.
Sementara Shidou hanya mendengarkan dengan kesal, rasanya seperti ia tidak di hargai dirumah ini.
"Begitu ... Tapi bagaimana bila Yuu-nii mengetahuinya? Akan bahaya bila para roh itu tinggal disini." kata Shidou dengan serius, ini bukan lagi soal rahasia tapi keselamatan Yuu juga akan di pertaruhkan, akan bahaya bila tiba-tiba para roh tersebut lepas kendali dan melukai Yuu.
"Aku sudah memikirkannya, kami berniat membangun rumah para roh, setelah rumah itu jadi maka kami bisa menempatkan mereka disana, untuk nii, akan kupikirkan bila itu sudah terjadi." kata Kotori dengan santai.
Tentu saja ia juga mengkhawatirkan keselamatan Yuu tapi kecil kemungkinannya bila para roh itu sudah tersegel, menurutnya.
"Ngomong-ngomong, kau seharusnya belajar dari nii-san, dia benar-benar ahli dalam menangani kasus ini." kata Kotori dengan santai namun ada senyum mengejek mengingat kalau Shidou selalu lemah saat digoda yang berbeda dengan Yuu.
"Berisik, ini sudah malam, aku akan istirahat." kata Shidou yang segera pergi ke kamarnya.
Sementara itu Kotori yang di tinggakkan sendirian di ruang keluarga tersebut menunjukkan senyum iblis di wajahnya, seolah ia sudah memikirkan sesuatu yang menarik di kepalanya.
....
Keesokan paginya, aku terbangun cukup pagi seperti biasa, dimana aku sudah selesai bersiap-siap untuk sekolah.
Sepertinya Shidou belum bangun karena tidak berisik, pagi ini seharusnya akan diawali dengan sangat berisik karena keterkejutan Shidou tapi ia sepertinya masih terlelap.
Aku pergi ke dapur dan melihat Kotori yang sedang duduk sambil memakan lolipopnya di pagi hari, ini kebiasaan buruk yang tidak baik untuk gigi dan perut.
"Hei, sudah kubilang jangan makan permen pagi-pagi." kataku ketus.
"Oh Nii-san, ohayou~" sapa Kotori seolah ia tidak mendengarkan ocehanku sebelumnya.
"Kau tidak membangunkan Shidou?" tanyaku ringan sambil menyiapkan makanan.
"Tidak, aku sedang tidak mood." katanya ringan.
Mungkin karena sedang ada Tohka dikamarnya jadi ia tidak menganggu.
"Apa kau tidak mempermasalahkannya?" tanyaku ringan tanpa melihat dirinya.
"Apa yang kau bicarakan, Nii?" tanya Kotori, ia mungkin bingung dengan apa yang aku maksudkan.
"Tidak, tidak apa, lupakan saja." kataku mengakhiri percakapan ini, rasanya tidak sopan membicarakan ini dengannya apalagi Kotori dalam mode imouto.
Lalu saat sarapan sudah selesai disaat itulah teriakan Shidou dan Tohka menggema di dalam rumah, sepertinya mereka sudah bangun.
"Haa, dasar." aku menghela nafas saat mendengar kebisingan itu.
"Kotori, bilang ke mereka untuk segera turun dan sarapan, oh jangan masuk kedalam kamar Shidou sembarangan." kataku ringan sembari memperingatkannya.
"Ya nii." katanya lalu berangkat, entah kenapa aku seperti merasa ditatap olehnya dengan cukup tajam atau mungkin cuman perasaanku saja.
...
Kami berangkat sekolah bersama, kali ini kami berjalan bertiga karena ada Tohka yang ikut berangkat bersama, ya disini aku hanya seorang npc numpang lewat.
.... Hmm, sepertinya ada orang lain yang memperhatikan kami? Namun saat aku melihat sekeliling ternyata tidak ada siapapun, itu perasaanku atau memang ada stalker disini?
Bila itu stalker mungkin itu adalah Origami atau Kotori, karena hanya mereka yang terbesit di kepalaku saat ini.
"Shidou, kau terlihat lelah hari?" tanyaku dengan wajah polos meski aku tau kalau mereka tidak melakukan apapun tapi pertanyaanku bisa memiliki arti dan maksud tertentu tergantung rasa bersalah di hati lawan bicaranya.
Benar saja, Shidou terlihat salah tingkah saat mendengar tersebut, ia mungkin mengira kalau aku berpikir ada sesuatu di antara mereka tadi malam, ya itu tidak salah juga karena seorang pria dan wanita berada di kamar yang sama dan di atas ranjang yang sama, akan terasa aneh dan tidak masuk akal bila tidak melakukan 'sesuatu' bukan?
Setidaknya begitulah pemikiran rata-rata manusia saat jadi pihak ketiga yang hanya melihat sekilas tanpa tau permasalahannya.
"Ti-Tidak nii, apa yang sedang kau katakan, ahahaha." kata Shidou yang menjawab dengan tidak pasti, ini membuat orang lain akan curiga dan mempercayai imajinasi mereka.
Saat aku ingin mengatakan sesuatu namun tiba-tiba perasaan aneh muncul di hatiku, rasanya benar-benar ada yang mengikutiku dan itu tidak terasa seperti Origami atau Kotori.
"Shidou, kau duluan saja sama Yatogami-san, aku ada keperluan sebentar." kataku lalu berbalik pergi tanpa menunggu tanggapan Shidou.
....
Shidou menatap Yuu yang pergi dengan curiga namun ia merasa lega, pasalnya ia sangat tidak menduga kalau Yuu akan membahas kejadian pagi tadi.
Kalau bukan karena Kotori, maka Tohka tidak mungkin bisa berada di kamarnya dan tidur di sebelahnya, dan ini malah membuat Yuu berpikir macam-macam soalnya padahal ia tidak melakukan apapun.
Parahnya, Kotori justru mengejeknya karena gagal dalam tes yang diberikan, ini menambah beban psikologisnya yang membuatnya merasa cukup lelah di pagi hari.
....
Di sekolah, saat ini sudah memasuki jam istirahat dan Shidou sekarang dikepung oleh dua wanita sekaligus.
Mereka adalah Tobiichi Origami dan Yatogami Tohka, mereka mengisi kiri dan kanan Shidou yang tentu saja membuat pria lain di kelas iri pasalnya kedua wanita itu sangat cantik dengan pesonanya sendiri.
Saat mereka sedang berdebat tiba-tiba saja alarm sekolah dan kota berbunyi menandakan akan terjadi spacequake, hal ini sontak mengejutkan Shidou yang baru saja ingin makan siang.
"Shidou, apa yang kau lakukan, ayo berlindung!" kata Yuu yang datang saat melihat Shidou yang sedang termenung ditemani oleh Tohka.
"Nii, aku menitip Tohka ya, aku ada hal lain." kata Shidou yang segera berlari saat melihat Reine yang sedang berjalan ke arahnya namun berbalik saat Shidou berlari.
"Anak itu sepertinya mulas, ayo Yatogami-san, kita perlu berlindung juga, jangan cemaskan dia." kata Yuu dengan senyum hangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My life In Date A Live World
FantasyAku, Seorang pemuda yang di lahirkan kembali sebagai seorang dari keluarga Itsuka yaitu Itsuka Yuu. Hidupku biasa saja pada awalnya sampai aku akhirnya memasuki jalan cerita utama dan bertemu dengan berbagai roh yang ada. Bagaimana hidupku dengan...