୧⍤⃝Back Stage

25.8K 1.6K 87
                                    

✧ 0:01 ─〇───── 0:01

♡ Siders pantatnya kejepit piring ♡

Ready?

Enjoy!

---------------------------------------

"Hiks.. y-yung cakit, hiks.. badan n-nono cakit, cemuanya cakit hiks.. huweee!"

Jaemin dibuat kelimpungan saat Jeno, ah bukan, tapi little nono tiba-tiba saja muncul menggantikan Lee Jeno, tangis menggelegar memenuhi ruangan. Jaemin panik, ditambah saat ini ia sedang sendirian dan tidak berada di dorm melainkan di back stage room karena Dream baru saja menyelesaikan penampilan untuk lagu mereka, beatbox.

Tanpa pikir panjang, Jaemin segera memeluk tubuh Jeno erat seraya mengelus punggungnya perlahan.

"Ssstt, mana yang sakit sayang? Kasih tau hyung, biar hyung usir sakitnya jauh-jauh,"

Tutur Jaemin lembut, beruntungnya semua alat yang dibutuhkan saat perform sudah tanggal dari tubuhnya, jadi ia tidak kesusahan saat memeluk bayi besar dream itu. Dapat Jaemin rasakan gelengan dari Jeno, rupanya pemuda itu tengah menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jaemin alhasil membuat tangisnya sedikit teredam.

"Eung eung! n-nda tau yung hiks, cemuanya c-cakit, yung hiks pulang nda mau di cini,"

Beberapa staff di sana yang melihat hal tersebut sontak kaget dan terheran-heran sekaligus gemas, namun mereka memutuskan untuk diam seolah tidak terjadi apa-apa. Mereka mengerti, bukan tempat mereka untuk ikut campur urusan dua member dream itu.

Mendengar jawaban Jeno membuat Jaemin menghela napas, ia berdecak marah. Jaemin yakin sekali kalau hari-hari kemarin sebelum perform, Jeno terlalu memforsir energinya untuk berlatih demi penampilan yang memuaskan, ia sedikit menyesal, harusnya ia sadar saat Jeno selalu memberi alasan untuk tetap tinggal di ruang latihan dengan berdalih ingin karaoke atau sekedar duduk-duduk dan menyuruh yang lain untuk pulang terlebih dahulu hanyalah alasan belaka agar ia tidak kena marah atau teguran dari member karena latihan terus menerus.

Jaemin akan mengintrogasi pemuda di dalam dekapannya nanti, sekarang yang menjadi prioritasnya adalah menenangkan little Nono yang sedang rewel, anak itu terus merengek sakit dan minta pulang.

"Iya, sayang iya, nanti kita pulang sebentar lagi, tahan oke?"

Semakin erat rengkuhan Jaemin di tubuh Jeno, pemuda dengan julukan kelinci itu sedikit memijat punggung kawannya, berharap apa yang ia lakukan dapat sedikit mengurangi rasa tidak nyaman pada tubuh Jeno.

Dalam hati Jaemin menyumpah serapahi member-membernya yang lain, di saat seperti ini mereka malah menghilang dan tidak kunjung kembali.

Kemana mereka?

Hyuck dengan Mark ada di ruang sebelah, tempat kakak-kakaknya, NCT 127.

“Mau gangguin hyungdeul,”

Kata Hyuck beberapa saat sebelum ia pergi sambil terkikik, Mark sempat menendang kaki pemuda itu, memang adik kurang ajar dia. Sedangkan 3 sisanya, Renjun, Jisung, dan Chenle entah sedang kenapa tiba-tiba saja mereka izin ke toilet secara bersamaan dan belum terlihat batang hidungnya sampai sekarang.

Tangis dan rengekan Jeno mulai mereda, mungkin Jeno kecil sudah lelah, ia menumpukan seluruh beban tubuhnya pada Jaemin, Tangannya terkepal erat di balik punggung lebar itu, persis seperti anak kecil yang sedang ketakutan dan bersembunyi dibalik tubuh kokoh ayahnya.

Merasa keadaan Jeno sudah lebih baik, Jaemin pelan-pelan mengendurkan pelukannya. Ia meraih wajah Jeno dengan satu tangannya sehingga membuat pemuda April itu sedikit mendongak.

Napas Jaemin tercekat saat melihat keadaan wajah Jeno saat ini, kenapa ia sangat menggemaskan? Liquid bening masih menggenang di matanya, hal itu menimbulkan kesan cemerlang yang cantik, hidung dan pipinya memerah, bekas lelehan air mata masih tampak jelas di sana, bibir plum Jeno mengerucut lucu, khas anak kecil kalau sedang merajuk. Walaupun bukan pertama kali, tapi tetap saja Jaemin belum terbiasa dengan ekspresi Jeno yang satu ini.

"Yung, nono mau pulang, ayo pulang!"

Bibir itu semakin mencebik, menatap pemuda Na di depannya dengan pandangan memelas seperti anak kucing, Nono masih berusaha membujuk Jaemin agar membawanya pulang, ia tidak nyaman berada di sini, ingin tidur sambil memeluk erat tubuh salah satu hyungnya, ingin bermanja dengan hyung dreamnya.

Sudah, Jaemin tidak kuat lagi dengan tatapan memohon itu, ia kecup kedua kelopak mata Jeno dan kedua pipi gembilnya yang masih merona merah. Senyum Jaemin bertambah lebar saat Jeno mengerjapkan matanya beberapa kali, Jaemin rasa Jeno terkejut dengan apa yang ia lakukan barusan.

"Tunggu yang lain dulu, oke? Nanti kita pulang bersama, Baby tidak mau kan, kalo hyungdeul ditinggal di sini?"
Ujar Jaemin dengan suara beratnya seraya mengelus surai halus pemuda eyes smile.

Jeno menggeleng ribut, alisnya menekuk tajam, "Eung, Aniyo! Hyungdeul halus pulang baleng Nono! meleka nda boleh di cini, nda boleh!"

Ia berujar menggebu-gebu, tangannya yang semula bertengger di punggung Jaemin, sekarang Jeno silangkan di depan dada, berusaha membuat wajah marah.

Jaemin yang melihat tingkah pemuda yang lebih tua beberapa bulan darinya itu berusaha untuk tidak terbahak, takut Jeno kembali merajuk. Sungguh, ekspresinya tidak ada kesan menyeramkan sama sekali, malah terlihat sangat menggemaskan. Tangan menyilang di depan dada, pipi merah yang menggembung lucu, kening dikerutkan, bibir mencebik, dan tatapan mata yang berusaha dibuat tajam walau beberapa kali liquid bening masih berjatuhan dari sana.

Pada akhirnya, kekehan keluar dari belah bibir Jaemin, ia mengusak rambut Jeno. Ditariknya kembali tubuh bayi bongsor itu ke dalam pelukan hangatnya, sontak saja tindakan spontan yang Jaemin lakukan menghasilkan pekikan terkejut dari Jeno.

"Gemes banget sih kesayangannya hyung!"

Jaemin membawa tubuh Jeno bergerak ke kanan dan ke kiri, pelukan keduanya semakin erat, ciuman kupu-kupu mendarat di pipi gembil Jeno, sudah tentu Jaemin pelakunya. Jeno kecil terkikik senang, ia merasa bahagia dan aman ketika bersama hyung dreamnya.

"Yung belenti ih pipi Nono bacah!!"

Walaupun berkata seperti itu bukan berarti ia menolak sentuhan Nana hyungnya, Jeno malah menikmati apa yang Jaemin lakukan padanya, terbukti dengan suara tawa menyenangkan yang keluar dari bibir plumnya.

Tbc.

Hi, apa kabar?

Ada yang suka sisi Jeno yang imut, kiyowo?

This is my first work hhhh

Lil Nyenyo | Jeno x NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang