୧⍤⃝Open Up

3.8K 514 78
                                    

⚠️ 0:29 ─〇───── 0:29

♡ Jangan minum air keran ♡

[Vote n comment sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis]

Ready?

Enjoy!

---------------------------------------

Jauh di bawah jalan-jalan padat Kota Seoul, terasing dari mobilitas yang tinggi. Sebuah hunian bergaya industrial modern lagi futuristik dengan berbagai fasilitas mutakhir tertambat kokoh dua ratus meter di dalam tanah. Penjagaan begitu ketat, dari mulai tenaga manusia yang silih berganti meninjau segala sudut sampai peralatan robotik canggih. Bangunan berbentuk kapsul tersebut terdiri dari banyak ruangan, tertata apik dari poros atas sampai polar oposisinya. Pintu masuk dari gedung yang tersambung dengan tempat serupa obat kaplet itu dilengkapi sensor gelombang yang memanfaatkan pergerakan partikel-partikel di udara. Dengan kualitas pertahanan tingkat tinggi seperti itu, nyaris tidak mungkin ada satu objek pun yang bisa luput.

Sang pemilik kediaman, di ruangan besarnya tampak duduk dengan masygul. Kedua alis tebal paripurnanya berkerut tak senang. Sembari bersedekap—tangan dengan urat-urat maskulin bertengger saling silang di depan dada, lelaki dewasa itu menumpukan seluruh berat badan bagian atasnya pada sandaran kursi yang tinggi. Helaan napas menjadi melodi statis, bertahan dari sejam yang lalu. Netra cokelat keabuan yang penuh intimidasi tetapi begitu memikat—seperti oase beracun namun adiktif, ranjau ampuh bagi siapa saja yang ceroboh dan bodoh—tampak menerawang jauh, seolah jiwa si pria tidak ada di sana.

Selang sekian menit, ia merotasikan manik ke sudut meja kerjanya yang penuh tumpukan berkas hingga tak sengaja sebuah figura kecil berisi foto dua orang yang sedang saling tatap sambil tersenyum lebar mencuri atensinya, terlihat rona bahagia di wajah keduanya—radiasi kasih sayang menguar tajam dari sana. Ia perhatikan sejenak, tak berapa lama benda itu sudah berada di genggaman tangannya yang kuat.

Satu sudut bibirnya berkedut, membentuk seulas senyum tipis yang begitu samar sehingga dari jarak dekat sekalipun jika orang tidak jeli maka ekspresi datarlah yang akan mereka tangkap. Biarpun begitu, binar kerinduan dan sesuatu yang intim terbias intens dari jendela emosinya. Tatapan pria menyendu tatkala ia usapkan ibu jarinya ke salah satu figur di dalam lembar kenangan itu, membelai sosok bocah kecil berbaju biru dengan pipi gembil kemerahan dan senyum mata khasnya—kesan lugu dan rentan memancar darinya.

"Kucingku yang manis." Netra sang lelaki dewasa menggelap.

"Aku sangat merindukanmu asal kau tahu, lama tak bersua kau tumbuh semakin menawan. Kau tetap menggemaskan," Seringai tipis terlukis jelas, tak berusaha untuk disembunyikan.

"Tapi sekarang wajahmu jauh lebih cantik, sangat cantik. Sampai-sampai pikiranku dihantui paras elokmu setiap saat, di manapun aku berada. Kau membuat jantungku berdenyut kencang dan bagian selatanku terasa sesak saat tubuh indahmu meliuk dalam tarian. Kau berbahaya, honey."

Udara di sekitar lelaki dewasa tiba-tiba memanas oleh gairah, helaan napas berat lolos dari belah bibirnya disusul dengan erangan-erangan kecil yang terdengar mengundang. Kedua netra tertutup rapat seiring kilas-kilas proyeksi tidak senonoh antara dirinya dan si bocah kecil dalam figur yang dewasa memenuhi rantai-rantai neuron di otaknya. Meninggalkan bingkai foto di meja, cepat-cepat pria itu mengendurkan sabuk yang melilit pinggangnya. Tak tahan dengan sensasi panas dari fantasi liar yang semakin mengaduk-aduk panjang kebanggaannya.

Benih-benih bakal kehidupan lolos dari dirinya selang beberapa menit, deras dan tumpah ruah menodai kemeja yang ia pakai juga berceceran hingga tetes-tetesnya menggenang di lantai. Terengah-engah kenikmatan setelah hasratnya tertuntaskan, bulir-bulir keringat menghiasi wajah hingga dada pria itu. Kelopak mata terbuka perlahan, kedua netranya masih mabuk pada sensasi adiktif pelepasannya. Lembar-lembar tisu menjadi sasaran, telapak tangannya yang lengket segera ia bersihkan dengan benda putih tipis tersebut.

Lil Nyenyo | Jeno x NCT DreamWhere stories live. Discover now