Warning! cerita ini mengandung kehaluan tingkat tinggi
nyengir jomblo kuy! :)
Kendrick Evans Alexander lebih akrab dipanggil Kendrick atau Ken, laki-laki baru berusia 27 tahun itu sudah menjadi seorang CEO dari PT. Pertamina AXE salah satu peru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ibu.... Nak.... Awasss."
BRAAKK
"Ayahh!" teriak Naya sembari memegangi perutnya.
Mendengar teriakkan putrinya Visri langsung berlari mendekati ibu dan anaknya yang sudah terkapar di jalan.
Bahkan para tetangga juga berhamburan keluar dari rumah mereka.
"Astafirullah, kasian banget."
"Innailaihi."
"Darah Yesus, Tuhan tolong."
"Astafirullah Tuhan Yesus tolong!"
"Karma tuh pasti."
Banyak perkataan-perkataan warga yang masuk ditelinga Visri tapi tidak lagi terdengar jelas karena yang Visri pikirkan saat ini adalah putrinya dan juga Ibunya.
Visri melirik kearah putrinya yang terduduk di aspal serta Marta yang sudah terkapar depenuhi darah yang mengalir deras di bagian kepalanya.
Bukannya tidak mementingkan anaknya tapi yang lebih parah disini adalah Ibunya jadilah Visri memilih untuk menolong Marta terlebih dahulu.
Sebagian tetangga membantu mengejar pelaku yang menabrak Marta serta Naya. Pelakunya meninggalkan motornya begitu saja. Sedangkan sebagian ibu-ibu menolong Naya.
Ita bersama bi Intan yang mendengar keributan diluar rumah segera mematikan kompornya dan berlari keluar rumah.
"Sayang!" teriak Ita melihat Naya menangis dengan terus memegangi perutnya.
"Bun, panggil pak Hesrond, kita kerumah sakit sekarang."
"Ibu!!!" Ita berteriak melihat kaget dengan mata membola melihat Marta yang berlumuran darah.
"Bi? Tolong urus Naya sebentar saya panggil pak Hesrond kesini."
"Biar saya aja, Bu." Bi Intan segera berlari kearah belakang.
"Ibu bangun," Visri menepuk-nepuk pipi Marta tapi tidak ada respon dari Marta. Tangan Visri sudah bermandikan darah Marta.
"Ne-nenek...."
Naya dengan sekuat tenaga mendekat kearah Ayahnya dan dibantu Ita.
"Ayah, Nenek baik-baik aja kan?" tanya Naya dengan mata berair dan nada lemah.
