LIV

2.2K 232 67
                                    

Kiw, update lagi nih guis. Setelah menunggu 3 bulan lamanya ya wak! Semoga suka sama terjemahannya! 😘 Feedback jangan lupa biar aku makin semangat buat gas nerjemahin eheheh. Selamat membaca! ❤️

.

.

.

= Membalut Mata Kakiku Bagai Ombak =

.

.

.

Coraline, di balik keanggunan rahmat indahnya selama bertahun-tahun, menjadi pulau yang belum pernah tertembus. Faktanya, di samping beberapa kunjungan diplomatik yang Kepulauan Selatan adakan dalam acara-acara tertentu, Coraline sulit dijangkau oleh siapa pun yang lahir di luar Kepulauan Selatan.

Namun, tentu saja, rumor tentang benteng penuh teka-teki dan tak tertembus ini tidak berhenti untuk menyebar ke sepenjuru kontinen. Malah, misteri itu semakin membangkitkan rasa keingintahuan mereka. Salah satu rumor yang paling menggoda adalah tentang para putri duyung yang terjebak dalam gua di bawah benteng Coraline, makhluk bertubuh setengah perempuan dan setengah hiu, yang raja Shar secara pribadi siksa sampai mati hingga mereka mengeluarkan air mata mutiara. Johnny menceritakan kisah itu kepada Mark ketika mereka masih kanak-kanak, dengan kedua alis terangkat tinggi-tinggi akibat rasa antusias seiring dengan asumsi bahwa dari sanalah kekayaan kepulauan berasal. Mark, yang pada saat itu berusia enam tahun dan luar biasa terpikat pada gadis yang baru ia temui beberapa bulan lalu—gadis berambut emas dengan bekas luka di lutut dan kemampuan mengguncang dunia bagaikan badai musim panas—lantas melempar serbet ke arahnya.

"Jangan katakan hal buruk tentang istriku!"

Tidak masalah bahwa Dongsoon bukan—belum—menjadi istri Mark, sebab ini adalah tentang prinsip. Dongsoon adalah sosok paling keren yang pernah Mark temui sepanjang hidupnya dan ia siap untuk membela gadis itu, keluarganya, kerajaannya, bahkan juga anjingnya jika perlu.

Tentu saja, sebuah serbet kotor tidak akan menghentikan Johnny. Sangat sedikit hal yang bisa menghentikan laki-laki itu, dan semakin sedikit pula yang bisa menghentikannya dua belas tahun kemudian. Namun, yang setidaknya kini bisa Mark katakan, tanpa sedikit pun keraguan, adalah bahwa rumor-rumor yang sepupunya katakan sama sekali tidak berdasar.

Ada banyak hal yang tersembunyi dalam gua bawah tanah di balik dinding-dinding kokoh Coraline. Bukan sebagaimana yang dikatakan rumor—emas, mutiara, ataupun perhiasan—dan bukan pula budak putri duyung yang dirantai ke dinding. Melainkan, kerang laut dan lumut berwarna biru cerah, umang-umang, juga formasi yang terbentuk dari jejeran batu dan karang, yang tampak menyeramkan saat pertama kali dilihat, tetapi sebenarnya tidak berbahaya dan cukup indah apabila sudah terbiasa. Bahkan, terdapat pula sebuah kerangka kesepian—kerangka seorang manusia, yang membuat Mark merasa sedikit kecewa. Ada banyak hal yang tersembunyi dalam gua bawah tanah di balik dinding-dinding kokoh Coraline. Dan di antara semua itu, tentu saja, ada seorang pangeran Lembah—seorang diri dalam perut Kepulauan Selatan, sangat jauh dari rumah—menunggu apa yang akan terjadi kepadanya.

*

Penjara itu gelap dan sedikit lembap, tetapi tidak sepenuhnya sunyi. Mark bisa mendengar deru air di suatu tempat di bawahnya. Hal itu, juga beberapa anak tangga sempit dan licin yang ia lewati untuk mencapai penjara, cukup menjadi petunjuk bahwa ia berada di salah satu tempat terendah di benteng Coraline, dekat dengan level air laut.

Coraline dibentuk di atas sebuah tebing, tetapi mungkin akan lebih tepat jika dibilang bahwa Coraline digali dari sebuah tebing. Sekumpulan perompak yang pertama kali tiba dari laut untuk menjajah serpihan daratan ini pasti menemukan tempat berlindung di balik gua-gua yang terbentuk oleh erosi laut. Batu karang menggali perlahan ke dalam pegunungan, sedikit demi sedikit, untuk menciptakan sulaman indah lorong-lorong dan gua bawah tanah di sisi pegunungan. Mereka melebarkan dan mengamankan gua-gua itu, dan ketika para perompak itu sudah cukup kuat, mereka meninggalkan gua untuk membangun dinding-dinding perlindungan mereka sendiri; daerah pertama dari benteng kota. Namun, gua-gua itu tetap bertahan, terkadang digunakan sebagai ruang penyimpanan, terkadang sebagai jalur rahasia untuk pelarian darurat, dan terkadang juga sebagai penjara untuk tamu-tamu tak diundang. Yang mana, tampaknya, merupakan kondisi Mark saat ini.

[🔛] Semanis Madu dan Sesemerbak Bunga-Bunga LiarWhere stories live. Discover now