1🐺

121 102 44
                                    

Tok....Tok.....Tokk...

Suara  ketukan pintu yang berhasil menggangu tidur seorang wanita yang tegelam oleh selimut yang menutupinya.

"Non bangun dulu, sarapan"ucap seseorang yang berada di luar

"Iya"

Karin yang membuka mata dan melihat jam yang berada di samping tempat tidurnya,Karin yang sudah sempurna bagun beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap.

Karin yang selesai dengan seragam menatap dirinya di pantulan dan tersenyum simpul melihat dirinya sendiri.

"Gua cantik juga ya ternyata,gua harap semesta bisa di ajak kerja sama untuk hari ini"monolog Karin yng menatap dirinya sendiri di pantulan cermin

Karin yng turun dari lantai atas, menatap meja makan yang sudah di penuhi dengan berbagai macam makanan,Karin yang berdiri dekat meja melihat ke sekeliling,sepi dan sunyi itu yang Karin lihat.

"Mama sama papa mana bik"ucap Karin yang menarik kursi untuk mendudukkan dirinya

"Nyonya dan tuan sudah pergi sejak tadi subuh non"ucap bik inem yng menyediakan sarapan untuk Karin

"Makasih bik"

Karin yang makan sendiri tanpa di temenin siapapun,Karin bingung dengan kedua orangtuanya mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga lupa akan putri kecilnya yang sekarang sudah beranjak dewasa,jika di izinkan Karin ingin teriak dihadapan kedua orangtuanya untuk memberi tau kalau dewasa itu tidak seindah yang Karin harapan, dewasa yang selama ini Karin harapan berbeda dewasa kali ini jauh lebih sakit daripada masa kecilnya.

"Bik,Karin berangkat ya"ucap Karin yang beranjak ke luar rumah

"Mau berangkat non"ucap mang Ujang yng berdiri dekat pintu

"Iya mang,bisa antar Karin ke sekolah"

"Bisa non,ayo atuh"

Karin yang di antar oleh mang ujang hanya menghela nafas panjang,Karin Sangat berharap dia di antara oleh papa atau mama tapi itu sangat mustahil untuk dilakukan mereka sangat sibuk dan Karin benci dengan itu.

Karin hanya diam sepanjang perjalanan dan hanya melihat ke luar jendela, suasana kota kita terlalu padat sehingga suasana kota sangat damai dan tentram, netra hitam Karin tidak sengaja melihat sosok anak gadis yang di perlakukan dengan manis oleh ayahnya,Karin hanya tersenyum simpul melihat interaksi tersebut.

"Non kita udah sampai"ucap mang Ujang di kursi pengemudi

"Iya mang saya turun dulu ya dan makasih mang"

"Iya non, hati-hati ya belajar yang pinter"

Karin yang keluar dari mobil dan mendengar ucapan mang Ujang hanya tersenyum manis, dia sangat berharap yang mengucapkan itu adalah papanya cinta pertamanya tapi sangat susah.

Karin yang berjalan dengan lesu menuju kelasnya,Karin merasa tidak bersemangat untuk hadir ke sekolah semenjak dia menginjakkan kakinya di halaman sekolah,dia merasa lesu,letih,dan lelah .

"Karinn"teriak seseorang yang berasal dari kelas

Sudah Karin duga, mereka akan selalu menyambut Karin dengan teriakan atau bisikan gaib,Karin yng berjalan menuju mejanya yang sudah di tunggu oleh sosok gaib.

"Lu kok telat"

"Iya tumbenan, kenapa"

"Gak telat telat amat kok"

Mereka hanya menghela nafas panjang, mereka sudah mengetahui sifat sikap Karin,dia sangat suka telat masuk dan terkadang malas untuk hadir sangat banyak alasan hingga semua guru bosan mendengar alasannya.

"Rel"ucap Karin yang menopang kepalanya

"Apa, jangan bilang lu mau ngajak gua bolos"ucap aurelia Devi Sahabat kecil Karin

"Heheh, ayolah cuma satu jam pelajaran aja"ucap Karin dengan berharap

"Males gua mager Rin"ucap aurel yang menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan

"Lu mah gak asik"

"Noh sih, Clara nganggur "ucap aurel yang menunjuk ke Clara Diana

"Lah kok gua"

"Ra ayok temenin "

"Gua mager Rin,abis ini gua ada rapat OSIS"

"CK,sok sibuk banget kalin kesel dah gua"ucap Karin yang beranjak pergi dari kelas

Aurel dan clara hanya menghela nafas panjang, mereka sudah biasa dengan sifat anak itu terkadang manja terkadang kayak maung yang kelaparan.

Karin yang sudah berdiri di rooftop, sambil memandang jauh ke depan cuaca sangat bagus untuk melihat pemandangan dari atas.

Karin yang duduk di ujung rooftop mengeluarkan ponselnya dan menyambungkan sebuah headset ke telinganya,damai satu kata yang tepat untuk suasana ini,Karin memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"Rin lu gak masuk lagi"ucap aurel yang berjalan ke arah Karin

"Gak"

"Rin,lu bisa gak jangan bolos mulu nilai lu anjlok akhir-akhir ini"ucap aurel yang berdiri di samping Karin

"Urusannya sama lu apa"

"Lu gak lupa kan janji kita"

"Gua ingat rel"ucap Karin yang menatap jauh ke depan

"Kalau lu gini terus,lu gak bakal bisa wujudkan janji tersebut Rin"ucap aurel yang menatap intens ke Karin

"Masih ada waktu rel"

"Hanya satu tahun lagi Rin,dan lu malah buang-buang waktu untuk hal yng tidak penting"

"Lu kenapa sih rel,aneh lu"ucap Karin yang sudah berdiri di depan aurel

"Lu yang aneh,lu selalu berbuat semau lu rin, tanpa lu sadar lu udah kelewatan dalam membuang waktu"

"Serah lu rel"ucap Karin yang beranjak pergi dari hadapan aurel

"Gua takut rin,salah satu dari kita tidak akan bisa mewujudkan janji kita dari kecil"monolog aurel

Karin yang berjalan menuju taman belakang sekolah,Karin tau kalau jam seperti ini tidak akan ada siapapun di sana,Karin yang mendudukkan dirinya di bawah pohon dan menatap langit biru.

"Gua capek,tapi harus berjuang untuk kebahagiaan gua sendiri"monolog Karin

























































Jangan lupa ninggalin jejak ya, dan jgn  lupa vote juga kalau perlu follow juga kak othey......

_semesta_

semesta Onde histórias criam vida. Descubra agora