Bab 25

39 4 0
                                    

Setelah dari acara gathering, pandangan akan kedekatan Valerie dan Kalandra bukan lagi sebagai atasan dan bawahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah dari acara gathering, pandangan akan kedekatan Valerie dan Kalandra bukan lagi sebagai atasan dan bawahan. Namun, lebih dari itu. Banyak yang penasaran. Akan tetapi, keduanya masih enggan berbicara. Mereka hanya menyimpulkan sendiri dengan melihat interaksi Kalandra dan Valerie.

Saat kembali ke rutinitas kerja. Gosip keduanya berpacaran semakin berembus kencang. Banyak lelaki yang pernah mendekati Valerie tanpa malu bertanya secara langsung.

Lagi-lagi tak ada jawaban pasti yang dilontarkan Valerie. Namun, semua sudah menyimpulkan. Bahwa keduanya menjalin hubungan.

Awal-awal keduanya risih, tetapi semakin ke sini mereka cuek saja. Toh kesimpulan pegawai benar adanya. Hanya saja mereka tak ingin memperjelas dengan mengonfirmasi.

Tak terasa hubungan keduanya sudah hampir setengah tahun. Valerie sedikit-sedikit mau bercerita. Meski begitu, pesan-pesan atau telepon yang ia dapatkan dari orang masa lalu masih terus mengusiknya.

"Kita akan ke mana?" tanya Valerie saat Kalandra mengajaknya pergi diakhir pekan. Hanya saja kali ini ia diminta untuk tampil berbeda. Entahlah, saat mengajaknya Kalandra hanya tersenyum.

"Nanti juga kamu tau."

Keduanya membelah padatnya jalanan kota diakhir pekan. Kalandra bersenandung kecil. Terlihat sangat bahagia. Valerie sampai bingung apa penyebab pacarnya itu bersikap demikian.

Mobil Kalandra berhenti di pekarangan rumah yang asing di mata Valerie. Benaknya bertanya-tanya rumah siapa. Dan mengapa Kalandra membawanya ke sana.

Mata Valerie memandang bangunan rumah itu. Temboknya didominasi cat berwarna putih, tetapi tak hanya putih. Cat putih dipadukan dengan abu-abu sehingga terlihat indah. Ditambah ukurannya yang besar semakin menegakan rumah itu tidak dibeli atau dibangun dengan harga murah.

Melihat Valerie yang terdiam di samping mobil ketika keluar membuat Kalandra gemas. Ia segera menyadarkan lamunan Valerie. "Ayo masuk! Malah bengong di sini," ucap Kalandra sembari menarik pelan lengan Valerie.

Saat masuk keduanya duduk di ruang tengah. Bagian ruang tengah itu sangat elegan. Dengan kursi dan meja sebagai perabotan utama, ada banyak tanaman hijau. Tak lupa sebuah akuarium yang cukup besar menjadi pelengkap di salah satu sisi.

Valerie duduk diam sembari menerka. Rumah siapa itu? Mengapa Valerie diajak ke sana?

Tak lama, sebuah langkah kaki yang menuruni tangga tak jauh dari tempat duduk mereka mengalihkan atensi Valerie. Ia menunggu-nunggu siapa orang yang turun dari lantai dua.

Seorang pria yang tak lagi terlihat muda turun memakai pakaian santai. Kaos putih polos sedikit longgar dengan celana bahan hitam. Sebuah kacamata bertengger di hidungnya yang cukup bangir.

Mata Valerie membuat. Pria itu tak lagi asing di matanya. Dengan segera ia berdiri guna menyambut pria itu. Kalandra heran mengapa Valerie seterkejut itu? Apakah keduanya pernah saling mengenal?

Love Age DifferenceWhere stories live. Discover now