Kehidupan berjalan layaknya yang diinginkan. Walau pada akhirnya, tidak semua orang mampu menjalani apa yang sudah terjadi. Pelarian untuk menenangkan pikiran dari masa lalu memang sudah berjalan sesuai rencana, akan tetapi sesuatu yang sangat besar sangat-sangat tidak disangka akan baru terungkap setelah berminggu-minggu lamanya. Dunia seolah memilih untuk menyatukan mereka walau dengan cara yang berbeda, menarik ikatan yang sudah putus untuk disatukan kembali. Membuat yang dulunya adalah kesedihan berubah menjadi kebahagiaan. Tidak ada satu orang pun yang tau akan takdir masing-masing. Entah itu akan berakhir bahagia atau pun berakhir dengan menggenaskan, semuanya tetap tidak bisa diubah.
Seiring waktu berjalan, seiring musim berganti. Dan seiring dengan kejadian-kejadian yang selalu dirinya ingat pasti didalam pikirannya sampai saat ini. Waktu terus berjalan dan berlalu, membawakan berbagai macam peristiwa yang terus membuat dirinya semakin dilanda oleh rasa kekhawatiran. Hujan yang deras seolah mampu meredam rasa sakit dan tangisnya yang pilu. Dirinya merasa jika dosa besar sudah datang. Semua hal yang ditutup rapat-rapat, seiring berjalan waktu akan mulai tercium aroma busuknya. Semua kebohongan yang sudah dijaga sebaik-baiknya akan tetap terbuka seiring dengan dirinya yang sudah tidak kuat lagi menahan beban dikedua pundaknya.
Dengung bising suara mobil ambulan, gerakan cepat para dokter dirumah sakit, sampai pada akhirnya kembali diberikan suatu luka sekaligus kebahagiaan baru dalam bentuk lain. Kebahagiaan seolah jauh lebih terasa saat sosok itu hadir, tidak ada yang bisa merasakan selain dirinya sendiri. Semesta terkadang sangat unik untuk dirinya yang sulit memahami, kemana lagi jalan yang akan dirinya lewati. Walau pada akhirnya, Mina sendiri yakin jika sesuatu sudah muncul ditengah perjalanan.
Mengapa rindu begitu menyiksa? Didalam hati, pastinya masih ada sosok yang pernah mengisi hatinya beberapa tahun yang lalu. Seorang pria yang sungguh banyak diminati oleh para wanita, hingga berakhir dengan dirinya lagi yang mengalah. Kenapa? Mengapa harus dirinya? Tidak cukupkah pengorbanannya yang sebelum-sebelumnya? Apa yang sedang Tuhan berikan pada dirinya saat ini? Suatu rasa sakit yang mampu menusuk hati berkali-kali lipat dengan benda setajam belati, sama seperti tatapan seseorang dimasa lalu.
Katakan jika dirinya bodoh karena mau melepas semua ikatan yang dibangun dimasa lalu. Merelakan semua kebahagiaan demi kebahagiaan orang lain yang bahkan tidak peduli dengan kebahagiaan. Namun, semesta mengirimkannya seorang malaikat. Seorang malaikat yang mampu mengisi hari-harinya dengan tingkah konyol dan menggemaskan. Semua topeng yang dulunya retak pun sudah membaik, semuanya seolah diulang dengan sebuah kebahagiaan dalam bentuk lain. Jika kita melepas sesuatu, maka balasannya akan lebih dari itu.
Menyadari kehamilannya di minggu ketiga, bahkan Mina sendiri tidak yakin jika dirinya sedang berbadan dua. Dan, itu artinya dia akan menjadi seorang Ibu? Iya. Ini adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Tak terkecuali dengan Jungkook yang juga ikut merasakan bagaimana perasaannya kala mendengar dokter berkata jika janin didalam kandungannya sangat sehat. Tangis kebahagiaan jatuh begitu saja, itu adalah kenangan pertama dan kebahagiaan pertama yang disuguhkan semesta padanya.
“Akhirnya, kau akan menjadi seorang Ibu.”
Itu adalah kalimat pertama Jungkook disaat pria itu menggandengnya keluar dari rumah sakit. Keduanya seolah bisa memahami bagaimana kebahagiaan yang dirasakan oleh Mina, wanita yang sejak dulu menginginkan darah daging tumbuh didalam rahimnya.
“Dia sangat mirip dengan Ayahnya.”
Ucap Jungkook saat melihat bayi yang baru dilahirkan beberapa jam yang lalu. Disaat itu pun juga, Mina langsung menatap wajah anaknya yang masih setia tertidur. Bibirnya sedikit terbuka, itu semakin membuat dirinya ingin menangis lagi.
“Terlalu mirip, ya?”
“Iya. Matanya, hidungnya, bibir, bahkan bentuk wajahnya sama persis dengan Ayahnya.”
YOU ARE READING
STAY WITH ME ✓
Fanfiction❝Taehyung ... mari kita berhenti untuk tidak saling menyakiti satu sama lain lagi. Aku akan meninggalkanmu dan melupakan segala tentang kita yang pernah saling mengenal, segera ...❞ ****** Keputus asaan. Mina dihadapkan dengan dunia yang begitu bera...