20 /DI USIR

19.5K 1K 53
                                    

Jangan lupa voteeee☆
kalo arga di terbitin jadi buku, gimana?.

●●●●●●●●

Setelah kejadian antara arga dan aksa tadi, avi sudah di antarkan pulang dengan keadaan baik-baik saja oleh aksa.

Tapi saat masuk ke dalam rumah, dirinya terkejut dengan keberadaan mamah nya yang tengah berdiri sambil menatap dirinya dengan sangat tajam.

"Assalamualaikum, ma-mamah ngapain berdiri disini?"ucap Avi dengan gugup.

"Sini kamu!!"ucap Calista seraya menarik tangan nya untuk masuk ke dalam kamar nya.

"Mamah ada apa?."tanya Avi kebingungan, ia tidak mengerti apa yang di maksud dengan mamah nya.

Avi melihat wajah mamah nga sepertinya di penuhi dengan kemarahan, tadi ia masih bingung ada apa sebenar nya.

"Bagus kamu begitu?"tanya calista.

"Ma-maksud mama apa?, Avi bener-bener nggak paham mah"ucap Avi.

"Nggak usah pura-pura bodoh kamu" Calista langsung menarik laci itu dan membuka sebuah pouch yang berisi kan testpeck dengan 2 garis merah itu.

Avi terdiam membeku, mulut nya terasa kaku dirinya yang saat ini ingij menjelaskan kepada calista. "Mamah membereskan kamar kamu, dan tak sengaja menemukan ini. Ini apa maksud nya?"tanya datar Calista.

Avi hanya menunduk tidak berani menatap sang mamah. "Maafin avi mamah, avi sama sekali tidak melakukan itu."

"TERUS INI PUNYA SIAPA KALO BUKAN PUNYA KAMU, jelas-jelas  benda ini berada di kamar kamu."

"Mamah tidak menyangka, anak yang susah payah mamah lahirkan, anak yang selalu mamah didik dengan sebaik mungkin. Jadi ini balasan kamu terhadap mamah?"ujar Calista dengan menggenang air matanya.

Avi menggeleng dengan isak tangis nya, ia ingin meraih tangan mamah nya tapi di tepis oleh calista.

"Nggak mah, maafin avi, saat itu avi di jebak mah. Tolong maaf kan kesalahan avi mah."

"KAMU SUDAH MEMBUAT MAMAH MALU AVI, APA KATA ORANG-ORANG DI LUAR SANA. KELUAR KAMU DARI RUMAH INI, MAMAH TIDAK INGIN MELIHAT MU LAGI."ucap Calista dengan nafas yang memburu, lalu membuang mukanya.

"Keluar kamu dari rumah ini, jangan pernah berani menginjakan kaki mu di rumah ini lagi, sekali lagi minta pertanggung jawaban dengan laki-laki yang kurang ajar menyuntuhmu, bereskan barang-barang mu lalu cepat keluar dari sini."ucap nya lalu melenggang pergi dari hadapan sang anak.

Avi terduduk lemas sambil menangis kencang, kenapa hidup nya berakhir seperti ini?, apa ini memang sudah di takdirkan oleh tuhan mengenai hidup nya yang terus menimpah masalah.

Dengan rasa tak rela, dirinya mengemasi barang-barang nya dan keluar dari kamar kesayangan nya. Dirinya sudah dengan keadaan acak-acak kan dan masih menggunakan pakaian sekolah nya.

Ingin berpamitan dengan Calista tapi wanita itu hanya menghiraukan keberadaan nya seolah-seolah dirinya sudah tidak ada di rumah ini lagi.

Saat kini Avi binggung harus kemana ia mencari tempat tinggal, harus menghubungi siapa?, ponsel nya lobet, uang nya tinggal sedikit. hanya cukup untuk menyewa kos.

Dirinya beristirahat sebentar di halte bus, untuk menghilangkan rasa lelah nya, dan meminum sebentar sambil melihat kendaraan yang berlalu lalang.

Lalu melanjutkan kemabali perjalanan nya, lalu ada sebuah mobil yang yang menghampiri dirinya, dirinya bingung siapa yang berani menghentikan dirinya.

"Loh, Avi, lo ngapain jalan sendirian di sini, terus ini bawa tas gede lo mau kemana?"

"Gue juga nggak tau mau kemana"jawab Avi dengan nada lesu

ARGA (Revisi alur + Akan terbit)Where stories live. Discover now