Chapter 34

2.1K 145 9
                                    

3 years later Bangkok city at six in the morning..

Hari-hari masih seperti biasanya tidak ada yang spesial untuk pria yang kini sudah menjadi orang yang sangat berpengaruh di seluruh penjuru negeri dia adalah Mew suppasit Jongcheveevat pria yang bagaikan mayat hidup itu menjadi orang yang sangat sukses namun sangat kejam dan dingin jauh berbeda saat 3 tahun sebelumnya.

"Saya akan segera sampai"Mew mengakhiri panggilan dan segera masuk kembali kedalam ruangan bernuansa putih dan tenang namun sangat meyakitkan.

"Sayang Miu akan bekerja cepat lah bangun na miu sangat merindukan istri manis miu ini"berbisik tepat pada telinga sang istri.

Cup cup cupp...

Mew mengecup seluruh  wajah gulf yang pucat dan tidak merespon apapun.

"Mew berangkat"

"Hati-hati nak"

Selama 2 tahun sudah Mommy selalu bolak balik kerumah sakit untuk bergantian menjaga gulf Mommy akan datang di pagi hari dan pulang di siang hari saat mew kembali dari kantornya.

Mommy mengeluarkan  makanannya yang dirinya bawa dari rumah tadi setelah kepergian sang putra sulung Mommy menuju bangku pada tepi brankar untuk melihat sang menantu tersayang yang sudah 3 tahun tidak bangun dari tidur panjangnya.

"Selamat makan sayang"Mommy setiap harinya selalu berbicara dengan gulf walaupun tidak merespon.

Dokter menyarankan agar gulf selalu di ajak bicara walaupun tidak merespon gulf pasti bisa mendengarnya di alam sana.

Selesai dengan sarapannya Mommy lanjut memantau perkembangan butiknya dari layar iPad  sudah 2 tahun ini dirinya lakukan dan siang barulah dirinya datang langsung kesana.

🌞🌻

"5 menit lagi tuan"off membungkuk meninggalkan ruangan mew setelah menyampaikan beberapa kegiatan mew hari ini.

Mew segera menuju ruang rapat agar cepat selesai tidak ingin berlama-lama dirinya sudah merindukan sang manis yang sedang menunggu di sana.

Para karyawan langsung diam ketika pintu utama terbuka dan masuk sosok yang menyeramkan membuat semua yang berada di sana merinding karena aura yang mew pancarkan.

Suara tegas Mew keluar agar rapat segera di mulai semua karyawan menjelaskan dengan lengkap dan hati-hati agar tidak salah dan membuat mew marah.

Akhirnya rapat selesai setelah 2 jam lamannya semua karyawan bisa bernapas lega setelah mew keluar dari sana.

"Saya akan pulang kirimkan berkas-berkas kerumah sakit"off megangguk dan mew kembali berjalan menuju luar kantor.

Di sepanjang perjalanan di dalam pikiran mew adalah gulf tidak memperdulikan jalanan yang ramai yang mew pikirkan kini hanyalah gulfnya mew sudah sangat merindukan sosok manis itu.

Di sepanjang lorong rumah sakit semua orang menatap mew takut melihat wajah dingin tegas dan berwibawa  ceo yang sangat terkenal itu mereka tidak berani dekat-dekat dengan mew hanya berani memandang kagum pria itu saja.

Ceklek...

Prankk...

Ponsel yang berada di tangan kekar mew jatuh begitu saja pada lantai rumah sakit tangan kirinya masih menggenggam gagang pintu.

Mew terduduk di depan pintu menutup matanya dengan kedua tangannya menangis histeris.

"Miu"suara lembut itu menyapa Indra mew.

"Hiks hiks jika ini mimpi tolong jangan bangunkanku hiks ku mohon "

"Miu ada apa hiks"gulf yang takut ikut menangis tapi dirinya tidak bisa turun karena masih sangat lemas.

My husband(END)Where stories live. Discover now