Bab 11 : New Player

454 67 119
                                    

UPDATE!!

⚠️ Warning ⚠️
Typo bertebaran

VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAF!!

Happy Reading ❤️❤️

***

"Gila, Averyl ngilang hampir sebulan makin bersinar aja mukanya."

"Bukan main gandengannya!"

"Gak manusiawi muka tiga-tiganya."

Averyl tertawa geli melihat reaksi teman-teman sekolahnya saat dia kembali dengan dua orang cowok di sisi kanan dan kirinya. Mereka seperti melihat tumpukan berlian.

"è come se non avessero mai visto un essere umano," gumam cowok di sisi kanan. (Mereka seperti tidak pernah melihat manusia)

"Hai dimenticato? La mia faccia è più simile a un angelo," balas cowok di sisi kiri Averyl dengan percaya diri. (Kau lupa? Wajah ku lebih seperti malaikat)

Averyl menatap jengah keduanya. "Mohon maaf tuan muda Laiv dan tuan muda Acra, kita lagi di luar negeri, bukan di Italy," geramnya.

"Ma—"

"Ngomong italy sekali lagi gue gorok leher lo berdua."

Refleks Acra memegang lehernya. Ancaman Averyl hampir tidak pernah main-main. "Aku belum terbiasa, Avey."

"Tinggal dibiasakan."

"Sudahlah," lerai Laiv. "Apa kita bertiga sekelas?"

"Iya dong." Averyl kembali memberi wejangan pada Acra. "Kalo lo belum terbiasa sama bahasa Indonesia, lo bisa pakai bahasa Inggris, jangan yang lain," pesannya. Acra mengangguk patuh.

Ketiganya melanjutkan langkah mereka sampai ke kelas Averyl yang sekarang jadi kelas Laiv dan Acra juga. Sampai di kelas mereka langsung memperkenalkan diri karena sudah banyak anak kelas yang datang.

Banyak yang ingin berkenalan dengan Laiv dan Arca secara pribadi, tapi langsung mundur saat bahasa Italy keduanya keluar. Mau bertanya pada Averyl tapi tidak punya keberanian mengingat reputasi gadis itu sekarang. 'Alemort' saja tak berdaya dibuatnya.

"Kayaknya kamu udah terkenal di sini," ucap Laiv.

Berbeda dengan Acra yang masih sedikit kaku, Laiv lebih bisa menyesuaikan diri karena ini juga bukan pertama kalinya cowok itu berkunjung ke Indonesia.

"Kamu lupa siapa aku?" Averyl mengibaskan rambutnya ke samping dengan senyum angkuh.

"Gue gak ada liat kawanan tikus itu," ucap Acra sambil menelisik sekitarnya. Dan jujur saja, sedikit aneh mendengar Acra ngomong bahasa gaul.

"Emang lo tau muka mereka?"

"Nggak sih."

"Huh, beda kelas, yang di sini cuma Juno sama Neo."

"Salah pilih kelas berarti."

Averyl menggeleng. "Kalau gue sekelas sama induknya bisa-bisa gue kelepasan, satu sekolah sama mereka aja udah menguji kesabaran, Kra."

Kening Acra berkerut bingung. "Barusan lo panggil gue apa? Kra? Gak kayak biasanya."

"Di sini orang-orang taunya nama kamu Acra, dan pastinya manggilnya kalo gak lengkap acra ya cuma kra doang, gak ada pilihan lain. Achilleo Ranallo, emang mau dipanggil aci? rana? alo? Leo di sini udah terlalu pasaran jadi Acra udah pilihan paling bagus." Averyl menjelaskan sesabar mungkin supaya Acra paham.

"Nama gue kan ada satu lagi?"

"Kita udah sepakat buat nyembunyiin nama panggilan lo biasanya, Acra, tau sendiri kalo nama lo itu udah gak asing di kawasan bisnis dan sekolah ini gak ada bedanya sama ladang uang, mereka menyekolahkan anak mereka supaya bisa kenal dan bangun relasi dengan pebisnis-pebisnis hebat lewat anak-anak mereka."

Acra mengangguk paham. Benar juga, namanya yang biasa bukan sembarang nama. Siapapun akan terkejut saat mendengar namanya. Acra bukan sembarang orang, dia adalah anak dari seorang pengusaha terkenal yang keberadaannya tidak diketahui namun kehadirannya sangat terasa di dunia bisnis. Sepak terjangnya di dunia bisnis membuat banyak pebisnis di dunia ingin anak mereka mengikuti jejak Acra.

Berhubung Meinhis sekolah berbasis Internasional yang rata-rata diisi oleh anak-anak pebisnis dari berbagai penjuru dunia, pastinya mereka tidak asing lagi dengan panggilan Acra yang biasanya. Dan Acra tidak ingin ketenangannya terganggu di sini.

***

"Oh ini cewek gatel yang sebulan ngilang pulang-pulang gandeng dua cowok sekaligus!" seruan berupa hinaan itu ulah Flora.

Kabar bahwa Averyl telah kembali terdengar sampai telinga Nardo dan Flora. Sekarang kita lihat keributan apa yang akan mereka timbulkan di kantin.

Averyl menyambut hinaan Flora dengan senyum seperti biasanya. Averyl sangat bahagia saat melihat pemain-pemainnya ada di satu ruangan yang sama dengannya.

"Hai Flora!" Averyl berdiri dari tempat duduknya. "Udah lama ya kita gak ketemu. I see, lo kangen sama gue 'kan? Sorry ya lama liburannya."

Wajah Flora berubah drastis. Jelas sekali dia tidak senang dengan balasan Averyl. "Ngeri banget liburan lo, pulang-pulang gandeng dua sekaligus," cibir Flora dengan tampang mengejek.

"Gue pelet sih, kalau lo mau melet seseorang bisa banget, gue rekomendasikan yang di jalan—"

"STOP IT, BITCH!"

"Oke, oke, gue diem." Averyl mengunci bibirnya rapat-rapat, namun hanya satu detik. "Tapi ngomong-ngomong Alice apa kabar? Masih hidup kan? Jelas dong, gue cuma niat hancurin mimpinya bukan ngambil nyawanya, itu udah bukan hak gue sebagai manusia, gue cuma mau dia dan lo semua tau gimana rasanya jadi Aurel waktu hidup di dunia."

Nardo yang dari tadi hanya menjadi pendengar kini turut bicara. "Lo pikir gue takut sama orang yang asal-usulnya gak jelas? Jangan pikir gue bakal diem aja setelah semua ini, Averyl," desis Nardo.

"Lo juga jangan lengah, Elnardo, kita belum selesai sama permainan ini, ada pemain tambahan kan?" Averyl menatap Zass yang sedari tadi hanya memperhatikan. "Hai, Zass. Kita ketemu lagi, dunia memang sempit ya, tapi sayang kita ketemu lagi bukan sebagai teman," keluh Averyl.

Zass tersenyum lebar. "Tapi juga bukan sebagai musuh," sambung Zass.

Averyl terkekeh pelan. Benar, Zass tidak ada kaitannya dengan Aurel, lalu harus ia apakan manusia tanpa status ini? Teman bukan, musuh juga bukan. Selama Zass tidak mengusik dirinya maka bukan masalah. Kita lihat saja selanjutnya.

"Gue udah login, Averyl, tinggal mulai main aja," ucap Zass yang sangat dimengerti oleh Averyl.

"Benarkah? Jadi kita musuh sekarang? Kalau begitu selamat datang, Zass. Welcome to the game, Averyl's game."

***

Bab 11 clear ✓

Gimana??? Maaf lama update nya😭😭 Udah sebulan lebih kan ya, mulai dari sibuk persiapan ujian sampe selesai bagi raport haha

Gimana hasilnya? Memuaskan?

Buat yang udah berusaha tapi hasil gak sesuai harapan, jangan pantang menyerah yaaa tetap semangat ❤️❤️❤️❤️

Maaf cuma bisa kasih segini

Sorry for typo🙏🏼

See you next part ....

Averyl's GameWhere stories live. Discover now