NINO

338 55 9
                                    

Seorang perempuan berjalan keluar dari dalam sebuah tokoh kue yg cukup terkenal di Jakarta dengan menenteng tas berisi kue donat untuk Reyna dan Nayla dua gadis kecil mengemas. "Mba, tolong ya nanti kalau misal ada yg nemuin kalung saya tolong hubungi nomer kontak ini.."ucap Andin memberikan secari kertas berisi nomer kontak handphonenya. "Baik, Bu.."ucap pegawai tokoh yg berkerja dibagian kasir itu.

Andin berjalan keluar sambil memegang handphonenya beberapa kali ia menghubungi salah satu mahasiswa yg ia bimbing.
Hingga saat melewati pintu keluar. "Bruuk...Maaf mba, mba nggak apa-apa?"tanya laki-laki yg menabrak Andin dan mengulurkan tangannya untuk membantu dirinya berdiri. "Ya, nggak apa-apa kok..Kamu..Andin.." pekik Andin dan pria yg menabraknya tadi,dan memutuskan untuk pergi dari hadapan pria itu.
"Ndin...Andin.."panggil pria yg mengejar Andin dan meraih pergelangan tangannya. "Apa lagi sih No lepas!"ucap Andin mencoba melepaskan cengkraman pria itu dihadapannya itu. "Ndin..aku mau bicara sama kamu aku mau jelasin semuanya.."ucap Nino. "Apa lagi sih No, apa yg harus dijelasin semuanya udah berlalu dan kamu punya kehidupan sendiri.."jawab Andin. "Ndin..Aku tau aku salah..aku minta maaf tapi sumpah aku nggak pernah ngelakuin itu sama Elsa..aku nggak cinta sama dia.."ucap Nino. "Nggak cinta??terus yg kalian lakuin dibelakang aku apa?? Elsa hamil anak kamu..Keysa anak kamu No.."tegas Andin. "Ndin..Kamu percaya sama aku..aku nggak pernah sekalipun ngelakuin itu..Elsa yg jebak aku..ya, dia jebak aku, aku yakin Keysa bukan anak ku...aku cuma ngelakuin itu sekali..lagi pula aku pernah liat Elsa jalan sama cowo lain di hotel bisa jadi Keysa bukan anak ku.."Plaakk..."ucapan Nino terpotong karena tamparan keras Andin. "Kamu tuh bener-bener nggak tau dirinya, Jelas-jelas Keysa itu anak kandung kamu sama Elsa kamu lupa hasil tes DNA yg keluar, itu mengatakan kalau Keysa anak kandung kamu dan Elsa.."emosi Andin mulai tak terbendung,ia tak habis fikir dengan sikap mantan kekasihnya itu. "Itu bisa aja kan suratnya dipalsuin Ndin aku yakin Elsa udah nyuruh orang buat memalsukan hasil tes itu.."ucapnya

"Udah lah No, mau apa lagi sih belum puas kamu bikin hidup aku menderita..udah cukup hinaan dari mama kamu.." ujar Andin. "Nggak Ndin,aku nggak mau aku cinta sama kamu..aku nggak mau sama Elsa aku nggak bisa Ndin.." ucap Nino masih kekeuh sepertinya sifat keras kepala lelaki itu tak pernah berubah. "Lepasin No..kami udah gila ya..lepas.."ucap Andin saat lelaki itu bersimpuh dan memohon pada Andin, lihatlah Nino lelaki itu seolah-olah sudah kehilangan harga dirinya, terus menerus menganggu Andin.
Hingga. "Dasshh..Bruukk..!!" Sebuah pukulan kepalan tangan melayang di sudut bibir lelaki itu. "Anda ini nggak tau malu ya.."ucap seorang pria, sedang kan Andin menutup mulutnya kaget. "Siapa Anda..anda jangan ikut campur ini urusan saya dan pacar saya.."ucap Nino mulai terbawa emosi. "Anda nggak perlu tau siapa saya..yg jelas sikap Anda ini sudah kelewat batas dia sudah nggak mau ketemu sama anda.."ujarnya penuh penekanan. "Kurang ajar..!!"ucap Nino yg membalas pukulan Lelaki yg ikut campur urusannya.

"Nino stop..!! Berhenti atau aku laporin kamu kepolisi.."ancam Andin saat kedua lelaki itu masih saling baku hantam. "Stop Nino..!! Kamu nggak berhak ngatur-ngatur hidup aku..kamu bukan siapa-siapa aku.." tegas Andin. "Kamu belain laki-laki ini dia siapa kamu?pacar kamu?!"tanya Nino yg mulai terbakar cemburu. "Ya, saya pacar dari Andin lebih tepatnya calon suaminya.."jawab laki-laki itu tegas menatap Andin, sedang kan Andin mengeleng dia tak ingin lelaki yg menolongnya itu mendapat masalah karena nya, dia tau seperti apa sikap dan tabiat Nino. "Nggak nggak mungkin kami bohong kan Ndin..aku tau kamu masih cinta sama aku.."ucap Nino. "Anda ini bener-bener keras kepala dan tidak tau malu ya,akan saya buktikan kalau saya calon suami perempuan dihadapan anda!!" ucapnya, Aldebaran yg merengkuh pingang ramping dan menatap Andin. "Sorry.." batinnya Aldebara mencium Andin tepat dibagian bibir gadis itu. Sedangkan kan Andin matanya terbelalak,namun seketika memenjamkan matanya saat Aldebara menarik tekun Andin dan memperdalam ciumannya. Nino yg melihat itu mengepalkan tangannya menahan emosi dan meninggalkan keduanya.

 Nino yg melihat itu mengepalkan tangannya menahan emosi dan meninggalkan keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Plup.." suara bunyi cecapan terdengar, dan "Plaakk.."sebuah tamparan keras mendarat di pipi Aldebaran."Kamu.."ucap Andin penuh amarah dia langsung bergegas meninggalkan Al yg memantung memegang pipinya yg terasa panas karena tamparan Andin. "Andin.. tunggu Ndin.."panggil Al, namun Andin bergegas

                  SINGEL MONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang