14. Choice.

6.2K 951 113
                                    

Double up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin memperhatikan orang-orang di hadapannya, sepertinya ini teman Yeonjun di kantor.

Tapi herannya kok mereka biasa aja ke Yeonjun ya, padahal Yeonjun kan bos mereka semua.

Mengingat Yeonjun itu yang menjadi pemimpin, walaupun memang perusahaannya milik papa tuh cowok.

"Nah, Soobin jadi mau masuk bagian administrasi? Masih ada beberapa lowongan, kirim aja langsung lamarannya," ucap cowok yang tiba-tiba membuka pembicaraan dengan membahas tentang pekerjaan itu.

Soobin menoleh kearah Yeonjun yang menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Emangnya kakak bagian administrasi?"

"Dia pemimpin di bagian administrasi," balas Yeonjun saat mendengar pertanyaan dari Soobin barusan.

Soobin cuma mengangguk kecil sambil memundurkan tubuhnya ketika makanan yang dia pesan akhirnya sampai.

Tampak menggoda sekali tapi kalau dia makan dengan barbar sepertinya bakalan malu-maluin sekali.

Dia saja hanya memilih beberapa makanan, padahal dia bisa saja memilih banyak makanan disini, tapi lagi-lagi dia malu, bukan malu sama Yeonjunnya, namun sama orang yang semeja dengannya.

Kalau Yeonjun mah dari dulu juga sudah tau kalau Soobin makannya banyak.

"Kirim aja lamarannya ya."

"Nanti aku pikir-pikir dulu," balas Soobin yang sekarang mulai labil.

Nahkan, karena punya calon suami kaya raya membuat Soobin kembali berpikir, dia harus kerja apa enggak ya?

Masa nanti uang yang di berikan oleh Yeonjun akan lebih besar dari gajinya.

"Tapi saran aku sih, enakan gak kerja, soalnya Yeonjun galak di kantor."

Yeonjun mengernyitkan alisnya saat mendengar temannya baru saja asal ngomong itu.

Soobin kembali menoleh kearah Yeonjun, galak? Dia gak tau, kan dirinya memang belum kenal Yeonjun lebih dalam lagi.

"Aku hanya menegur, bukan galak, lagipula bukankah mereka memang pantas untuk di tegur saat itu?" elak Yeonjun yang gak terima di katain galak itu.

Lagian diakan hanya menegur karyawan yang malas-malasan, padahal yang mau bekerja bukan hanya mereka saja, kalau malas, enakan berhenti dan Yeonjun akan menerima karyawan yang lebih berkompeten.

"Ya tapi teguran itu membuat semuanya langsung gak berkata-kata lagi, kamu lebih galak di bandingkan papamu."

Soobin hanya menyimak sambil memakan makanan yang dia pesan, gak ngerti juga buat apa dia peduli jadi.

"Sekarang, waktunya aku bertanya kepadamu, kenapa bisa kamu ada disini?"

Yeonjun bertanya ke Soobin yang mendadak kikuk di hadapannya itu.

Mana tadi pemikiran Soobin tentang Yeonjun gak ada hak melarangnya kemana-mana itu, sekarang dia malah terdiam sendiri.

"Aku hanya bertemu dengan cewek tadi."

"Dan siapa cewek tadi?"

Teman-teman Yeonjun yang ada di sekitar Yeonjun dan Soobin memilih untuk pura-pura sibuk sendiri, gak mau ikut campur soalnya.

Lagian masalah orang gak ada hak buat mereka ikut campur.

"Mantanku," balas Soobin dengan pelan sambil menatap mata Yeonjun.

Into You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang