30. Us.

5.9K 845 54
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Soobin menatap kearah setiap sudut rumah yang akan di tempati oleh dirinya dan Yeonjun.

Gak seperti rumah baru pada umumnya karena semuanya sudah di penuhi dengan barang-barang.

Bisa jadi juga Yeonjun memang sebenarnya sudah menyiapkan rumah ini bahkan sebelum mereka menikah, sepertinya itu memang sebuah fakta.

Kakinya melangkah kearah ruang tamu yang sangat jauh lebih besar dari ruang tamu di rumahnya tentu saja.

Bahkan Soobin saja gak bisa berkata-kata lagi ketika rumah ini adalah rumah yang akan mereka tinggali.

Dasar gila, Yeonjun benar-benar gak akan pernah bisa kehabisan uang, pantas saja dia berkata tanpa ragu sekali tentang Soobin yang gak perlu bekerja karena semua kebutuhannya akan di biayai oleh Yeonjun.

Dirinya memang seperti menikah dengan atm berjalan, pantas saja ada banyak sekali yang mau berteman dengan Yeonjun bahkan mengejar-ngejar cowok itu.

Sudah kaya, tampan, pekerjaan mapan lagi, siapa yang gak suka? Ada sih dan itu adalah Soobin.

Untuk sekarang mungkin dia gak bisa gak suka dengan Yeonjun, Yeonjun saja bersikap baik sekali kepadanya.

Dia pikir tujuan awal Yeonjun masuk ke dalam kehidupannya itu untuk mengacak-acak kehidupannya yang sudah berantakan itu.

Tapi jika bercanda mana mungkin Yeonjun seniat itu untuk melakukannya.

"Masih butuh beberapa hiasan lagi, kamu bisa pilih dan pajang di sana," ucap Yeonjun sambil melirik kearah Soobin yang masih saja terdiam di sebelahnya.

Yeonjun hanya tersenyum, rumah ini dia beli bahkan sebelum menikah, rencananya akan dia tempati kalau dirinya sudah menikah.

Tepat dengan lamarannya di terima oleh Soobin, di saat itu juga Yeonjun mulai merenovasi rumah ini.

Tujuan awalnya memang untuk di tinggali setelah menikah, dia gak akan selamanya hidup dengan pasangannya saja.

Mungkin apartemennya sudah termasuk besar, tapi mereka juga butuh suasana lain selain melihat gedung-gedung tinggi di sekitaran apartemen mereka.

Makanya dia beli rumah, lagipula dia membeli rumah juga gak akan sia-sia walaupun sebesar ini.

"Gimana ya membersihkan rumah sebesar ini," ucap Soobin pada dirinya sendiri namun Yeonjun bisa mendengarnya tentu saja.

"Akan ada pelayan yang membersihkan rumah ini."

Soobin reflek menyilangkan tangannya membuat Yeonjun mengernyitkan alisnya, kenapa?

"Kenapa? Pelayan bisa mengerjakannya, kamu bisa tenang di rumah."

"Gak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

"Kamu tidak perlu capek-capek untuk membersihkan rumah, Soobin, aku bisa menyuruh pelayan untuk melakukannya."

"Bukan berarti aku gak bekerja, aku akan bersantai-santai, aku akan membersihkan rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang lainnya juga," balas Soobin dan Yeonjun gak bisa membantah sama sekali.

Berarti Soobin memang gak akan bekerja seperti ucapannya tadi.

"Tapi sayang, aku menikahimu bukan untuk membuatmu jadi tukang bersih-bersih rumah."

Soobin mendengar itu cuma memutarkan bola matanya.

"Bukankah itu memang tugasku, kakak mau terima atau aku akan marah dengan kakak."

Yeonjun memilih diam ketika mendengar ucapan Soobin yang terdengar mengancamnya itu, mereka bahkan gak sempat duduk dan malah berdebat tentang bersih-bersih rumah.

Into You -yeonbin✔Where stories live. Discover now